03 - Sisi Lain

31 2 0
                                    

"Jaa.. kita rekaman mulai empat hari lagi ya, ini akan memakan waktu singkat jika kalian serius dengan rekaman." Ayase mengangkat suara, ia dan Anesagi memmperhatikan ketiga member yang tengah mendengarkannya

"Kau seharusnya tau bagaimana kita kan, Ayase-san? Pekerjaan apapun akan mudah bagi kami." Gaku tersenyum simpul, memamerkan bagaimana Trigger bekerja.

"Ha'i, Gaku-san, Trigger pasti akan melakukan yang terbaik, aku tau..."

".. Terutama Kujo-kun, katanya dia sangat profesional dalam hal apapun, ya?" lanjutnya, pertanyaan yang menuju ke sang center.

"Benar, anak ini selalu memaksakan dirinya untuk menjadi profesional meski dirinya butuh istirahat." Ryuu menaruh telapak tangannya di kepala Tenn, mengusapkannya pelan membuat sang empu merasa kesal dan menyingkirkan tangan Ryuu dari kepalanya.

"Hentikan, Ryuu.."

"Woah, jadi demi fans, kau sampai melakukan itu ya.."

Yang dibicarakan hanya mengangguk saja, malas jika harus merespon.

Kling!

Sebuah notifikasi pesan terdengar dari handphone milik Ayase, ia meminta izin untuk mengecek pesan tersebut dan diperbolehkan.

Setelahnya, ekspresinya berubah. Raut wajah yang kelihatan ceria dan ramah itu menjadi tajam dan serius. Ia hendak berpamitan kepada member Trigger karena urusannya di sini sudah selesai.

"Sepertinya urusanku di sini sudah selesai, sampai berjumpa empat hari lagi. Aku pamit." Ayase membungkuk, lalu meninggalkan ruangan, Anesagi hendak menyusulnya, namun..

"Tidak apa-apa, Anesagi-san. Aku sudah tau jalannya."

"Aa.. baiklah."

Hening, aura yang dikeluarkan Ayase berbeda setelah ia mendapatkan notifikasi pesan itu, entah apa isinya.

"Nee.. kalian juga merasakannya, kan?" tanya Anesagi kepada ketiga idol-nya

"Merasakan apa?" tanya Tenn, kini ia angkat bicara.

"Aura di sekitar Ayase-san terlihat misterius, bayangkan saja tadi tatapannya yang ceria menjadi tajam dalam waktu kurang dari sedetik..."

Ryuu turut menghela napas, "Tenn bahkan tidak melakukannya secepat itu."

"Memang benar, warna auranya menghitam."

.

.

.

"Pesawat akan lepas landas dalam 10 menit, mohon penumpang segera menaiki pesawat."

"Sebentar lagi penerbangan ke Northmeir akan dilakukan, mohon cek barang bawaan pribadi anda."

Perempuan dengan surai coral-red itu menduduki kursinya, hatinya tak karuan ketika membaca pesan dari seseorang beberapa jam yang lalu. Dengan segera ia memesan sebuah tiket pesawat dan pergi ke negara tujuan.

Ia memasang earphone-nya dengan tujuan untuk menenangkan dirinya. Sepanjang jalan ia selalu berdoa semoga 'dia' baik-baik saja.

"Kita sudah hampir sampai di Northmeir, periksa keadaan diri anda dan perlengkapan anda dengan baik."

Saat pesawat sudah mendarat, para penumpang juga sudah turun, perempuan itu segera memanggil supirnya. Tanpa menunggu lama, sebuah mobil datang dan membawanya ke sebuah mansion jauh di pinggir kota.

Find Out (IDOLiSH7 ft. OC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang