Malam ini, Riku kambuh setelah melakukan perekaman. Tentu saja hal ini membuat rekan idol-nya dan managernya sangat khawatir.
Tenang saja, Riku kambuh di ruang ganti, jadi tidak ada orang luar yang mengetahuinya.
"Riku-san, gunakan inhalermu!" Tsumugi segera mengambil inhaler yang berada di tas milik lelaki bersurai crimson itu, lalu memberikannya kepadanya.
Sementara itu, Riku tengah berusaha menahan air matanya yang hendak keluar karena rasa sesak yang mulai menjalar.
"Haah, haah, T-Tenn.. Nii.." Lelaki itu mulai mengigau, membuat ketujuh member serta seorang manager itu semakin kewalahan.
"Riku-kun, tenangkan dirimu, oke?" Kini Sogo, yang Riku bilang mirip dengan kakak kembarnya itu mulai membelai surai lembutnya, mencoba menenangkan Riku.
"Ambil obat Riku, Ichi." perintah Yamato kepada Iori, dengan segera, salah satu member termuda Ainana itu mengambil bungkusan obat yang tak bisa dibilang sedikit itu.
"Nanase-san, minumlah obatmu setelah kau tenang." Iori turut mengelus-elus punggung milik sang center, supaya yang dielus merasa nyaman.
"Kenapa Rikkun kambuh di saat seperti ini? Dari kemarin juga sehat-sehat saja." ujar Tamaki, ia memandangi Riku yang sedikit tenang.
"Mungkin dia lelah ya.. Tamaki. Akhir-akhir ini kita banyak pekerjaan." sahut Mitsuki, menyenderkan dirinya ke sofa ruang ganti.
"Kambuhnya selalu menyebut Tenn, meski dia tau bahwa Tenn tidak akan datang padanya." Yamato menimbrung, ia tak bisa menyembunyikan rasa khawatirnya.
Hampir setengah jam untuk membuat Riku tenang, setelah meminum obatnya dengan bantuan Iori, center Ainana itu terlelap, padahal mereka hendak pulang ke dorm. Akhirnya, Yamato sebagai yang tertua harus menggendong sang center dari ruang ganti sampai ke mobil, lalu dari mobil ke dorm.
Di bawah, saat mereka berjalan di parkiran, mereka berpapasan dengan Trigger, Anesagi, dan Ayase yang hendak masuk ke gedung stasiun TV itu.
"Oi, Yamato. Kenapa Nanase berada di gendonganmu?" sapa Gaku kepada leader Idolish7.
"Yo, Gaku. Dia hanya ketiduran, tenang saja." ujar leader hijau itu.
"Kalian akan mulai bekerja sedikit larut ya? Semoga sukses, ya!" ujar Sogo yang memang fans dari Trigger.
"Tentu saja, kami akan melakukannya dengan baik." balas Ryuu.
Setelahnya, mereka berjalan berlawanan arah, dengan member Idolish7 yang tak menyadari keberadaan Ayase, kecuali satu orang berambut pirang. Ayase membungkuk hormat kepadanya.
Lalu saat Tenn berpapasan dengan Iori, ia berbisik, "Pastikan dia makan dengan teratur dan meminum obatnya."
Iori hanya membalasnya jutek, "Selalu kupastikan, Kujo-san."
Saat mereka berada di mobil, baru saja Mitsuki menyadari sesuatu dan rekannya itu turut menyadarinya.
"Nee, kalian tadi melihat selain Anesagi, ada seorang perempuan lain yang bersama Trigger?"
.
.
.
"Riku.. makan dulu."
"Tidak mau, aku mau Tenn-Nii."
Huh, sudah agak lama Sogo dan Mitsuki membujuk Riku untuk menyentuh makanannya, padahal kali ini mereka berdua membuat omurice kesukaannya, dan Sogo tak menambahkan terlalu banyak saus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Find Out (IDOLiSH7 ft. OC)
Fantasy(MC cerita: si kembar, dan fem!oc) Perempuan yang tiba-tiba masuk di industri musik dan mengguncang dunia hiburan jepang itu muncul. Ayase Rinka, produser dari lagu Trigger dan Idolish7 ternyata memiliki rahasianya di balik karirnya yang masih singk...