jepit rambut

4 0 0
                                        

Sampai di rumah Mala terlihat kesal karena ia tidak bisa berkomunikasi dengan bada sementara yang lain tampaknya bisa saja . Apa gerakan tangannya salah , itu yang paling dasar menurut nya

Wah cucu kakek sudah selesai jalan-jalannya? Tanya seorang pria paruh baya yang duduk di dekat gadis kecil itu

Kakek sapa Mala ramah tapi tidak dapat di pungkiri tidak ada senyum dengan mata berbinar yang senantiasa ia selalu tunjukkan

Kenapa wajahnya muram ?

Mala cuma capek kek , dan mau istirahat aja

Sejauh apa kalian berkeliling? tanya kakek pada anak dan cucunya dan hanya di sambut senyuman kecil

Bapak mau ke rumah pak Marsan ada acara di sana malam ini , kalian sekalian ikut ya ucap kakek pada karnida anaknya

Iya pak , nanti karnida pergi sama bang hadi dan Mala

Iya baguslah kalau gitu bapak mau siap-siap dulu kamu juga

Iya pak ucap karnida ia kemudian menemui suami nya untuk ikut pergi bersama menuju rumah pak Marsan

Nirmala diam ia begitu menikmati makanan nya , dari jauh bada memperhatikan gadis itu . Ia tampak gelisah kemudian pergi kearah lain

Seseorang menepuk pundak bada pelan , dan mencoba berkomunikasi dengan bada ia menggerakkan tangannya

Bada diam , ia melihat begitu banyak warga di rumah nya . Sungguh ia ingin bergabung tapi ia tak mendengar apapun ia juga tak mengerti apa yang sedang terjadi di rumah nya sehingga banyak warga yang berdatangan menikmati beberapa makanan bahkan gadis kecil yang ia lihat di dermaga juga ada .

Bada menunduk ia berlalu , meninggalkan seorang pria tadi . Dan memilih untuk duduk di kamarnya , perlahan ia mendekati meja di dekat ranjang tidur nya dan menyentuh sebuah benda kecil yang cantik juga indah . Dengan lembut bada mengelus benda yang adalah jepit rambut yang ia tahu itu milik gadis kecil di dermaga

Arbada , seseorang memasuki kamar bada dan membawakan makanan dalam nampan kemudian melihat bada dengan pandangan sendu

Wanita itu kemudian memberi isyarat agar bada menikmati makanan itu , bada mengangguk lalu mengambil beberapa makanan dan melahap nya

Wanita tadi tersenyum ia menyentuh rambut bada lembut ,

Makan yang banyak nak ucapnya pelan , matanya berkaca-kaca sebenarnya ia merasa sedih melihat anaknya yang selalu tidak ingin bergabung dalam keramaian seperti ini . Mungkin bada akan merasa bingung tapi melihat nya sendiri seperti ini begitu terasa menyakitkan

Tak Bersuara Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang