Arbada memejamkan mata ia menggenggam jepit rambut itu erat dan mengangguk yakin
Ia merasa ragu tapi keinginan untuk bertemu Nirmala menyeruak memenuhi hatinya dan berpikir dengan jepit rambut setidaknya ia punya alasan untuk menemui gadis kecil itu , jepit rambut di tangannya sudah cukup sebagai alasan untuk bertemu mala pikirnya .
Ia berlari menuju rumah kakek gumda ia yakin jika kesana pasti di sambut oleh kakek mengingat kakek gumda tokoh masyarakat yang baik hati dan bahkan beberapa kali memberikan dirinya sayuran dari kebun kakek gumda sendiri
Saat sampai di depan rumah kakek gumda , bada diam membeku ia menyimpan jepitan rambut itu . Sebuah mobil dan beberapa tas yang sedang di masukkan ke dalam bagasi seakan menahan langkahnya
Arbada ragu lagi , ia mundur selangkah namun seseorang menghampiri nya sambil tersenyum lembut
Kakek gumda menunduk dan bertanya kenapa bada ada di sini
Bada melihat ke arah mobil tadi dan menunjuk seorang gadis kecil yang akan masuk ke dalam mobil
Kakek gumda mengerti ia membawa bada untuk mendekati mobil itu , sehingga Mala mengetahui kehadiran arbada ia segera keluar dari dalam mobil dan berdiri di hadapan bada
Sepertinya ada yang ingin bada sampai kan , ucap kakek bada sambil menyaksikan tas terkahir yang akan di masukkan ke dalam mobil
Bada mengeluarkan jepit rambut itu dan menyerahkan nya pada Mala
Ini milikku, kapan hilangnya ?
Bada menggerakkan tangannya tapi Mala tidak mengerti sama sekali . Meski begitu Mala benar-benar memperhatikan bada dengan seksama berharap satu gerakan tangan dapat ia pahami
Jepit rambut itu ketinggalan di dermaga tanya kakek gumda memastikan
Arbada mengangguk cepat
Iya aku sempat melepaskan jepitan ini ucap mala ia melihat bada
Kenapa baru kamu kembalikan sekarang ? Tanya Mala polos ia seakan lupa arbada tidak bisa mendengar nya
Kakek gumda tiba-tiba menghilang, arbada yang melihat itu menjadi bingung bagaimana dia bisa berkomunikasi dengan Mala sementara Mala manusia yang paling tidak mengerti apapun yang ia sampaikan di desa sini. ia bahkan sedikit kewalahan
Bada menunjuk Mala lalu mobil yang masih terparkir
Mala mencoba menerjemahkan itu , ia berpikir mungkin bada bertanya apa ia akan pergi
Dengan ragu Mala mengangguk
Bada menatap nya , ia kemudian ia bingung bagaimana menyampaikan nya ia hanya berdiri sambil melihat kearah Mala dengan pandangan sendu
Mala menggerakkan tangannya ragu ia tak mengerti bagaimana melakukan isyarat tapi ia harap bada memahami nya ia akan kembali suatu hari nanti saat libur bahkan setiap hari libur ia akan kemari
Bada menunjukkan kan ekspresi bingung tapi sedikit demi sedikit ia mencoba mengerti maksud Mala meski tidak semuanya
Mala sudah sayang? tanya seorang pria , Mala menoleh .
Iya ayah sudah
Mala melambaikan tangannya sambil tersenyum sebelum ia pergi meninggalkan bada .
Aku harap kamu mengerti, aku akan kembali ucap Mala dalam diamnya ia masih melihat arbada yang berdiri di halaman rumah kakeknya hingga ia tak lagi bisa melihat kakek nenek paman dan juga arbada
Dia akan kembali ucap kakek sambil menggerakkan tangannya
Arbada tersenyum ia mengangguk , tak lama kemudian ia memutuskan untuk pulang sambil membawa beberapa sayuran yang di berikan kakek gumda .

KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Bersuara
RomanceAku penasaran bagaimana kau melewati masa kecil mu anak di usia 5 tahun bagaimana caramu mengungkapkan keinginan mu Bagaimana kamu menghibur dirimu sendiri apa yang kau pikirkan tentang dunia Bagaimana caramu mu melihat bintang apa sama dengan ku...