4

389 44 4
                                    

Warning
Happy Reading🤍

Pagi pagi buta, di sekolah Oline dan Erine sudah ramai akan siswa, orang tua dan guru guru yang sedang mempersiapkan semuanya. Sekolah mereka memilih menaiki bus menuju jogja, mungkin 1/2 hari akan sampai. Oline dan Erine sudah menaiki bus mereka. Bus nomor 2,disana mereka duduk bersebelahan karena permintaan Ayah Erine Greesel, ayah Erine adalah Pemilik sekolah ini. Dan Papa Oline, Oniel adalah Sahabat Ayah Erine.

"Rine nanti, kalau udah sampai kabarin bunda sama ayah ya, kabarin mama papa juga (oniel indah) "
Kata cynthia.

"Iya bun, Erine juga dijagain sama Oline. Bunda santuy, tenang dan nikmati 10 hari tanpa Erine yaa"

"Ah kamu tuh, gak tau bunda tuh khawatir apa? "

"Tahuuu bunnnn, tahu bulat"
Kata Erine sambil tertawa yang berakhir mendapat jeweran dari bundanya.

Bus pun berangkat menuju jogja, ternyata perjalanan cukup singkat. Esok hari mereka sudah sampai di jogja, Erine dan Oline pun merapihkan barang barang mereka.

"Kamu sengaja ya babe? "
Kata Oline, gimana dia gak ngomong kaya gitu, Erine membuka kemeja tipis nya dan hanya bersisa kan tanktop yang mini sekali.

"Sengaja apaan? "

"Ya itu, pake tank top doang. Mana celana nya hotpants, panas tau rine"

"Iya sayang, aku godain kamu"
Hal yang membuat seorang Cheroline kaget bukan main, siapa yang tak kaget, jika dicium sembarangan oleh sang kekasih.

" berani kamu ya"

"nghh, line. Nanti ga bisa ditutupinn,nghh line, olineeee, "

"Bisa sayang"

"Linee, pelan ajaaa"

"Iyaa"

Selanjutnya? We don't know(bilang aja author geli) 🤏🙊

===
"Oy, Rine sinii"
Kata Aisa memanggilnya, dari jauh sambil melambaikan tangan.

"Eh rine, itu leher lu kenapa? Kok merah merah? "
Tanya nachia yang dapat membuat erine kaget tak karuan. Bingung, hanya itu yang ada di wajahnya.

"Lu habis diapain sama oline? "
Dua pertanyaan, rasanya erine sekarang ingin sekali kabur dan berlari sampai ke papua Nugini. Tapi apa daya, ia harus menjawab pertanyaan dari teman nya itu.

"Eum, ini mah serangga doang"
Kata erine sambil senyam senyum ga jelas. Keliatan banget kalau dia bohong, nachia pun memasang wajah tak percaya.

"Tapi gua liat, lu jalan juga agak aneh. Serius lu ga diapa apain ama oline? "
"Shit" kata yang memenuhi pikiran erine saat ini. Harusnya dia bisa menjawab tapi kenapa harus pertanyaan ini.

"Kepo"
Kata erine, lalu berlari dengan keadaan terseok Seok, sungguh, masih sakit jika dirasakan.

==
"OLEENNNN, KAN GARA GARA KAMU JALAN AKU JADI PINCANG"
Erine membanting pintu kamar saat memasuki area kamar nya. Oline yang baru saja ingin memasak untuk mereka berdua kaget tak karuan. Ada apa dengan kekasih nya.

"Emang masih sakit? Lagian bekas cupang nya juga ga keliatan sayang. Tuh udah dempul juga foundation kamu"
Kata oline menenangkan kekasihnya, sambil membantu erine berjalan, karena ya dia kasihan juga karena ulahnya orang lain tak bisa berjalan dengan baik.

"Masih sakit tau. Kan aku udah bilang pelan aja jangan kasar. Kamu mah"
Sambil mengerucutkan bibirnya bak seorang bayi, ia pun duduk di meja makan dengan wajah yang cemberut.

"Lagi kamu mah binal, godain orang"
Kata oline sambil terus memasukan bumbu ke nasi goreng nya itu.

"Mau bilang apa ke bunda, mama, papa sama ayah? "
Kata erine cemas, sangat takut bunda dan ayah nya tak akan setuju.

"Emang kamu kenapa, kan kamu ga kenapa napa sayang"
Menyelesaikan masakannya dan duduk di depan kekasihnya.

"Kamu liat sendiri aja"
Sudah gak mood kayaknya, sudah hilang rasa gembira dan bahagianya hari ini.

"Rine? Serius? Kok sekali langsung jadi? "
Oline bertanya pertanyaan yang membuat kekasih nya kesal. Apa tak makin marah erine itu.

"Ga tau lah, kamu yang bikin ya bukan aku, eh sama sama. Berati anak kita"
Kata erine sambil bermain handphone, sudah gak mood melakukan apa apa hari ini.

Penasaran kenapa? YA ERINE HAMIL DONGOW 🙊🤏>
hehehe, tunggu 120 votes aku bakal lanjutt

Stay Tune🏃‍♀️

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cintaku : OrineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang