14

267 16 3
                                    

Warning⚠ mpreg! If you don't like it, just skip it.

~I AM NOT BAD~

"Sialan Yeonjun, wajahku tergores lidah kasarmu!" ucap Beomgyu yang kini berdiri di depan cermin dan melihat wajahnya penuh goresan karena Yeonjun yang terus menjilatinya tadi.

"Maafkan aku" ucap Yeonjun lirih, ia merasa bersalah karena membuat mate nya terluka.

"Hei hei, jangan menangis, ini tidak sakit kok" Beomgyu panik ketika melihat Yeonjun yang berkaca-kaca.

"Jangan nangis, beneran gapapa kok" Beomgyu berusaha menenangkan Yeonjun yang hampir menangis.

"Kalo nangis, aku gak mau sama kamu" ucap Beomgyu membuat Yeonjun mengusap air matanya yang hampir jatuh.

"Good boy" Beomgyu menepuk-nepuk kepala Yeonjun.

"Ayo keluar , Kai sudah mengirimkan pesan" Beomgyu keluar dari kamarnya setelah mendapat pesan dari Kai.

.

.

.

"Baiklah, sekarang  kita harus membuatkan marga untuk mereka dan membuatkan identitas penduduk" ucap Kai serius.

"Hyung, bagaimana jika kau meminjamkan margamu pada mereka"

"ENAK SAJA! KENAPA GAK MARGAMU SAJA?"

"AKU KAN DARAH BIRU HYUNG, GAK SEMBARANG ORANG PUNYA MARGA HUENING"

"HEH! AKU JUGA DARAH BIRU, YA! KAU LUPA!" Soobin dan Yeonjun hanya menggelengkan kepala melihat kedua orang itu saling berteriak satu sama lain.

"Kau bisa menggantikan sepupumu yang hilang dengan mereka" Beomgyu membulatkan mata mendengar itu.

"Pinjamkan saja marga mereka pada Soobin dan Yeonjun" ucap Kai membuat Beomgyu berpikir kembali. 

"Baiklah, aku akan mengurus identitas mereka besok" ucap Beomgyu setelah berpikir panjang. Tidak ada salahnya kan meminjam marga sepupu mereka yang hilang sepuluh tahun yang lalu. 

"Mulai sekarang marga kalian adalah Choi. Choi Soobin dan Choi Yeonjun, sama seperti diriku Choi Beomgyu" ucap Beomgyu dan dibalas anggukan oleh keduanya.

"Kai" panggil Beomgyu.

"Hmm"

"Aku lapar, aku belum sarapan" Kai baru menyadari jika dirinya dan kedua serigala itu juga belum makan.

"YAAMPUN AKU LUPA BELUM MEMBERI MAKAN KALIAN" ucap Kai dan segera bergegas pergi ke dapur.

~I AM NOT BAD~

Soobin dan Kai kini tengah menghabiskan waktu siang mereka di gazebo belakang rumah Kai. Soobin sangat terpukau dengan kehijauan taman Kai, ia jadi merindukan kampung halamannya. Ia rindu saat-saat para werewolf masih banyak, tidak ada manusia yang menyentuh mereka saat itu. Tapi kebahagiaan itu tidak berjalan lama karena manusia mulai mengambil kampung halaman mereka dengan menebangi pohon-pohon.

Spesies mereka hari demi hari semakin punah. Hingga saat ini, mungkin mereka hanya bisa menemukan werewolf dengan hitungan jari.

"Jadi, sekarang werewolf sudah hampir punah?" tanya Kai yang berbaring menghadap langit-langit gazebo begitu juga Soobin yang berbaring di sebelahnya.

I AM NOT BADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang