✣Chapter 3 : I will back? ✣

105 16 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.

"Terkadang rasa sakit fisik,lebih baik dari luka yang berada di dalam hati "
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

ঞじòぴé Happy readingઈଓᦗ࿐
















Di suatu tempat atau lebih tepatnya perbukitan, terlihat seorang pemuda remaja yang mungkin berusia sekitar 16 tahun , sedang terdampar 'terbaring' tak sadarkan diri disana

Terlihat pula jika remaja itu, terbaring tak sadar kan diri di samping hamparan sungai dengan sebuah pohon rindang yang menjadi payung untuk dirinya

"Ergh.." Tiba tiba terdengar erangan dari mulut pemuda itu , dengan kedua kelopak mata yang secara perlahan  terbuka, menampilkan mata abu abu yang indah

"Hiss.. Ahh.. S.. Sekarang dimana aku.. " ujar pelan pemuda itu, sambil secara perlahan lahan merubah posisi nya menjadi duduk, dan memandang sekeliling nya dengan tatapan keliru

"Berbeda.. " batin pemuda itu , sambil menyadarkan tubuh nya di batang pohon yang berada di sebelahnya

Tin..!

"Argh?! "

Secara tiba tiba rasa sakit, menyerang kepala serta seluruh tubuh pemuda itu yang membuat dirinya secara cepat meremas rambut nya serta memegangi perut nya, yang menjadi tempat yang paling menyakitkan

"K.. Kenapa semua nya sakit ini arggh?! Ah... Ah.. Ah.. " ucap perlahan pemuda itu sambil meremas erat rambut miliknya

Tes..!

Tes..!

"Huh?! A... Apa ini.. "

Tiba tiba, kedua bola mata pemuda itu lantas terbelalak terkejut kala, dia melihat jika seluruh pakaian yang dia gunakan di penuhi oleh noda darah

Dan itu, tidak termaksud dengan darah yang terus mengalir di kepala, serta perutnya

"Arghh?! A..ada.. A.. Apa ini.. K.. Kenapa a.. Aku penuh dengan d.. Darah.. Ah.. Ah.. " ucap pemuda itu sambil memandangi kedua tangan nya yang penuh dengan kesan darah

"Ah.. Ahh.. Sialan?! " umpat pemuda itu,  sambil sebelah tangan nya berusaha menekan darah yang terus mengalir keluar

"J.. Jika aku terus seperti ini, yang ada aku akan mati kehabisan darah?! Cih.. Ah.. Ah... " ucap pemuda itu lagi, dengan nada lirih

Dia pun kemudian mengalihkan pandangan nya untuk memandangi  sekeliling nya, tempat pemuda itu berada sekarang

Dapat pemuda itu lihat, jika dia berada di suatu tempat yang jauh dari pemukiman, dengan beberapa hewan serta burung liar di sekitar nya

Kemudian, pemuda ini mengalihkan pandangan nya, kearah sungai kecil yang tampang jernih dan juga bersih yang berada di hadapannya

  FOREVER WE ARE BROTHERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang