part 4

15 3 2
                                    

Brrruukkk,,,,

"Aaauu"

"Sorry sorry kamu gak papa kan" ucap seseorang sambil membantu memasukan belanjaan tere kedalam kantong asoi nya yang berhamburan keluar karna terjatuh

"Iya gak papa" ucap tere dan berdiri ketika mereka berdiri tidak sengaja mata mereka bertemu seketika itu kedua nya diam seribu bahasa sama kaku tak berapa lama deheman kecil pria didepan tere membuyarkan kebisuan mereka

Lalu tere berlalu melewati pria itu karna merasa muka nya sudah merah seperti kepiting rebus saat tere hendak memasuki litf langkah nya terhenti ketika tangan nya di tarik seseorang dari belakang refleks tere memutar badan nya melihat siapa yang menarik nya

"maaf seperti ini punyamu yang terjatuh tadi" lelaki itu memberi tere test pack yang terjatuh

"Makasih" ucap tere mengambil test pack di tangan lelaki itu dan kembali masuk ke dalam litf lelaki itu diam mematung di depan dengan rasa penasaran dengan test pack itu lelaki itu berjalan kembali menuju tujuan awal nya yaitu ke mini market

***
Teeettt teetttt
Suara bel pintu aparthemen tere berbunyi tere keluar melihat siapa yang datang

"Siapa" tanya tere dari dalam sebelum membuka pintu

"Pizza hut"

Cettreekkk

"Ini pesanan nya mbak" pengantar pizza memberikan pizza yang ada di tangan nya ke tere , tere kaget dengan pizza bukan karna pizza atau pengantar nya tetapi karna pesanan pizza yang terlalu banyak menurut tere

"Makasih mas ini uang nya" tere memberi uang nya kepada mas mas yang mengatar pizza kembali masuk ke dalam menuju sofa di mana zahra sedang asik duduk manis menikmati susu nya dan menonton tv

"Gila lho bek banyak banget ninn pizza sapa yang mau ngabisin"

"Tenang entar gue abisin" jawab zahra santai lalu merebut pizza yang ada di tangan tere lalu mulai memakan nya dengan rakus tere yang melihat hanya bisa geleng-geleng kelapa

Selama zahra menikmati pizza nya tere berpikir bagai mana cara nya menyuruh zahra memakai test pack tampa zahra tau

"Ter lho gak makan"

"Eh iya ni mau gue makan, oh ya bek lho udah kabari suami lho mau nginab sini" tanya tere acuh sambil memakan pizza yang ditangan nya

"Ah bodok amat gue lagi bete sama dia"

"Gila lho entar kalo suami lho nyariin gimana gue gak mau ya di gorok sama suami lho di bilang bawak kabur lho"

"Woles aja kenapa lagian belom tentu dia nyariin gue orang mungkin dia lagi happy-happy noh sama cewek lain"

"Ama siapa emang lho kok nuduh sie bek"

"Gue gak nuduh gue lihat sendiri dia kemaren ketawa ketiwi sama cabe-cabean goceng di kafe dekat kantor" zahra cerita dengan emosi dan semakin rakus memakan pizza

"Iya harus nya diomongi baik-baik doang bukan nya kabur gini"

"Dia gue tanyak i malah gue d cuekin terus di tinggal tidur kan bete hikss,,,hikss" zahra tiba-tiba nangis dan membuat tere kelabakan menenangkan zahra

"Ter gue mau pipis migir gue mau lewat "
Tere beranjak memberi jalan untuk zahra setelah adegan drama berkepanjangan akhir nya zahra tenang dan tidur bersandar di bahu tere

Saat zahra mau memasuki kamar mandi tere berlari mencegah nya memberi nya wadah kecil

"Bek lho mau pipis kan entar pipis lho masukin sini ya" ucap tere

"Buat apa sie lho jorok deh, emang pipis gue mau lho apain"

"Mau gue pelet, bawel amat udah nurut aje"

Zahra mengambil wadah dan mengikuti perintah tere tak berapa lama zahra keluar

"Mana bek" tanya tere gak sabaran

"Noh di dalam gak mungkin kan gue bawak"

Tampa menjawab tere langsung masuk ke dalam kamar mandi dan memulai aksi nya sambik menunggu tere keluar lagi dan duduk di sofa dengan zahra

"Ter gue masih penasaran deh lho bisa tinggal di sini" tanya zahra yang sejak tadi penasaran

"Gue tc awal nya kabur dari rumah karna bokap gak ngizini gue buat kerja di stasiun televisi jadi gue kabur terus mau buktiin ke bokap kalo gue bisa nah dua tahun gue di jakarta ternyata membuahkan hasil gak tau gimana cara nya keluarga gue tau kontak gue dan alamat gue di jakarta terus paman gue nemui gue karna gue masih belom mau ketemu bokap waktu dia ngeliat kosan gue yang dulu gue di omelin abis-abisan lalu di paksa pindah ke sini ya udah gue nurut aja waktu itu di kosan lama gue juga lagi rawan iya udah gue pindah ke sini" cerita tere

"Oh gitu terus tu mobil gimana cerita nya kan dulu lho belom sempat cerita" tanya zahra lagi

"Tc mobil lama gue di kirim bokap ke sini dan dia juga ngejenguk gue"

"Oh gitu jadi lho sekarang sama bokap lho udah akur doang"

"Iya gitu deh"

Zahra dan tere kembali diam zahra kembali ngelanjut kan makan pizza yang sempat terhenti karna menangis tadi tere melirik ke jam yang ada di dinding nya lalu beranjak dari sofa menuju kamar mandi untuk melihat hasil test pack tadi saat tere melihat garis merah dua tertera di sana dia langsung senyum dan menelpon seseorang

"Hallo erwin,ni gue tere" ucap tere

"tere oh goodd ter lho di mana lho sama zahra kan dia baik-baik aja kan " tanya erwin dengan beruntun dan bernada panik

"satu-satu pak kalo nanyak, iya dia bareng gue sekarang lho jemput ya bini lho di sini entar gue sms alamat nya"

Setelah mendengar zahra bersama tere terdengar hembusan nafas lega dari sebrang sana.

pubisangetoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang