pubisangeto

part 12

"Tere, saya tunggu kamu di bawah"

"Mau ngapain pak"

"Temani saya makan siang,saya tunggu 15 menit"ucapnya membuat aku terdiam masih mencerna ucapan nya,

"Kalo kamu lama,saya akan seret kamu ke bawah"ucapnya lagi dan berlalu pergi

Apa-apaan dia,oh no apa waktu dia cuti kemarin dia salah makan atau kepalanya kejedot apa gitu,atau dia punya kembaran nah ini kembarannya mangka nya berubah tc sifat diam nya jadi cerewet dan makin banyak ngatur,

Aku menghelai nafas berat lalu turun ke bawah menemui bos ku yang tidak tau kenapa seminggu ini berubah drastis,membuat aku takut sendiri,apa lagi cengiran-cengiran nya yang menggoda,

"Pak"sapaku saat dia masih memunggungiku dan belom menyadari kehadiranku

"Telat 2 menit, kalo 1 menit kamu belom turun juga mungkin,,"

"Jalan yok pak,saya udah laper"aku memotong ucapan nya dan berjalan mendahuluinya,

***

"Kita makan di mana pak"tanyaku yang masih penasaran dia mau membawaku ke mana sejak tadi kami belom juga sampai tujuan,
"Entar kamu tau sendiri,bentar lagi juga sampai"

Aku kembali diam dan menikmati suara radio yang sedang memutar lagu zaskia gotik yang judulnya bang jono sesekali aku mengikuti nyanyian zaskia,lumayan menghilangkan suntuk,

Aku mendengar suara tawa dari sebelahku,aku langsugpng melihat ke aran candra karna hanya dia dan aku di dalam mobil ini

"Ada yang lucu"tanyaku sebel
"Gak,cuman suara kamu lucu,pas aja gitu"ucapnya yang masih menahan tawanya dan tersenyum jahil ke arahku
"Pas apa an"
"Pas buat ikutan bintang pantura, hahaha" tawa candra seketika pecah membuat aku semakin kesal,aku menekuk wajahku dan membuat bibir ku seperti ikan mas,

"Muka nya jangan di tekuk gitu,terus tu bibirnya jangan di gitui mirib ikan yang lagi kekurangan air tau gak,jelek banget"ucapnya dengan enteng,aku semakin kesel belum sempat aku menjawab ucapan nya dia sudah memotong dahulu,"kita sampai yok turun"

Aku memgikuti nya keluar dari mobil,ternyata dia membawaku ke tempat makan sederhana yang menyajikan masakan padang,

"Mau jadi tukang parkir berdiri di sini" candra menarikku ke dalam,aku menatapnya bingung

"Kenapa"
"Gak salah pak,ngaajak saya makan di sini"
"Saya sering makan di sini,kenapa kamu tidak suka,kalo gitu kita pindah saja" saat candra hendak berdiri aku langsung menahannya dan dia kembali duduk
"Bukan begitu,saya heran aja orang kayak bapak bisa makan tempat kayak gini"

Dia hanya menanggapi dengan senyuman karna makan kami sudah datang, uda-uda dengan pakaian hitam polos mengahampiri kami membawa bermacam gulai dan lauk lain nya dengan cara ciri khas orang padang yang penuh di tangan nya.

***
"Lho kok bapak ikut turun si"tanyaku heran saat kami sudah sampai basmen dan dia memarkirkan mobil nya
"Kenapa gak boleh,emang ada larangan nya"ucapnya santai dan menului langkahku menuju lift
"Eh pak tunggu doang,"panggilku dengan berlari kecil menyamakan langkah kami "pak jalan nya pelan kenapa gak tau apa ni kaki saya sakit harus jalan cepet-cepet"

Bugg,

"Adaaoouu pak hidung saya korban ne,ah sie bapak ngerem kok gak bilang-bilang saya numburkan jadi nya"aku masih saja mengomel mengelus hidungku yang terasa nyilu

Candra menarik nafas nya dengan berat,membuat aku mengadahkan kepala untuk melihat nya karna dia terlalu tinggi walaupun aku sudah mengenakan hells,

"Kamu ne cerewet banget si tadi suruh saya pelan,saya udah pelan terus di suruh nunggu,saya berhenti nunggui kamu malah kamu tumbur terus sekarang hidung kamu numbur saya karna ke-te-le-do-ran kamu sendiri saya juga yang salah"

Aku menyengir mendengar ucapan candra yang mentereng panjang nya,mungkin dia sudah habis kesabaran,tapi melihat espresi nya yang kesal malah membuat ku merasa gemas dengan nya, "tu muka dengan espresi begitu boleh gak ya gue bawak pulang terus simpan bawah bantal"batinku

"Kamu denger gak sie yang saya bilang,malah senyum,"
"Saya denger kok pak,iya maaf deh"aku menunduk bukan karna agar dikasihani tetapi tidak tahan dengan ucapan dan espresinya membuatku ingin tersenyum girang,

"Iya sudah ayokk"lanjut nya yang kembali berjalan menuju lift
"Ayo ke mana pak,emang bapak mau ke mana"

"Pulang lah terus mau kemana lagi,ini udah sore,cepet mau saya tinggal kamu nya"ucap candra yang masih menahan lift menungguku untuk masuk,aku berjalan cepat memasuki litf lalu candra menekan tompol lantai yang akan dia tuju,aku menunggu dia terlebih dahulu baru aku akan menekan lantai tujuan ku,

"Lho kok bapak ke lantai itu sie"tanyaku bingung saat melihat dia memekan lantai yang sama denganku
"Kenapa emang nya,ada yang salah kamu keberatan"
"Gak sie pak tapi emang nya bapak mau ke mana ke unit saya ngapain pak,kata bapak udah sore terus mau pulang"
"GR banget siapa juga mau ke unit kamu saya ya pulang ke unit saya lah, dan kamu juga dari tadi melupakan sesuatu,"jeda nya dengan menatapku menaikan alis nya,aku bingung dengan magsud nya mengerutkan keningku tanda aku tidak paham,"dari tadi kamu panggil saya apa"lanjutnya dengan cengiran

"Bapak,emang nya kenapa"tanya ku polos

"Sejak kapan saya jadi bapak kamu,saya tidak menyangka baru umur segini kamu sudah tekena penyakit pikun"

"Wah bapak jahat ngatain saya pikun,baru 25 pak umur saya belom tua kali pak,masih bisa jadi cabe-cabean"

"Kalo kamu jadi cabe-cabean juga gk ada yang mau ngelirik"
Wah wah apa kata nya segitu gak lakukah diriku,hikshiks mama ni orang nyebelin,aku menatap ke arah nya dengan sangar dan menujukan kebuasanku enak saja ngatai aku cabe tidak laku,dia itu terong busuk,

"Kamu masih mau disini,saya duluan kalo begitu,jangan marah-marah terus nanti jadi cabe kering"ucapnya dengan senyum mengejek dan berjalan cepat mendahuluiku lalu memasuki unit yang ada di depanku, emosiku makin menjadi dikatainya seperti itu,saat dia memasuki unit dindepanku seketika buyar semua emosi yang ada,seperti serpihan puzze yang menatu satu demi satu di otakku,aku jadi mengerti sekarang,jadi yang di maksud fajar sepupu dia dan yang di maksud erwin sahabatnya yang memiliki unit itu adalah candra jadi candra masih kerabatku

***