Sunghoon tadinya akan mengantarkan Jungwon pulang, namun si manis menolak dan ingin mengikutinya ke kantor perusahaan Park Corp. Begitulah hingga sesampainya di gedung perusahaan, Jungwon turun bersama Gaeul sedangkan Sunghoon segera merangkul pinggang kecil istrinya.
Banyak tatapan kebencian yang Jungwon dapatkan walau sebagian besar pekerja di sana menatapnya penuh hormat. Saat di dalam lift, Sunghoon langsung melepas rengkuhannya lalu fokus memainkan ponsel.
Gguk! Gguk!
"Kita sedang berada di gedung perusahaan Park Corp."
"Kau berbicara dengan siapa?" Sunghoon memasang wajah bertanya pada Jungwon.
"Gaeul tadi bertanya dimana kita sekarang. Jadi aku menjawabnya"
"Bagaimana kau tahu bahasa anjing?"
"Uh?.. entah."
Ting!
Pintu lift terbuka dan tidak ada siapapun di sana. Sunghoon berjalan terlebih dahulu meninggalkan Jungwon yang untungnya si manis masih bisa menyusul si tampan.
"Kak, jangan cepet cepat jalannya," teriak Jungwon agak kencang berharap Sunghoon mendengarnya.
Tapi sia-sia.
"Kak!"
Sunghoon masuk ke dalam ruangan khusus untuk dirinya, sedangkan Jungwon juga tentu ikut masuk ke dalam ruangan itu. Hanya saja nafasnya terengah-engah. Ketika sampai di sebuah sofa, Jungwon segera duduk di sana sembari menetralkan nafasnya. Terlihat Sunghoon dengan tenang duduk pada kursi dan membuka laptop lalu mengerjakan beberapa berkas yang sempat tertunda karena temannya.
"Shh kau tak apa kan?" Tanya Jungwon kepada bayinya.
"Bunda tidak akan membuatmu lelah lagi oke? Maaf ya sayang."
Sunghoon hanya mendengar kata itu dengan lirih. Beberapa menit keheningan mulai berubah saat Jungwon menyadari aroma yang digunakan dalam ruangan itu. Si manis mengedarkan pandangan hingga ia mendapati pintu kamar mandi yang tertutup. Maka dengan segera ia berlari ke sana untuk mengeluarkan sesuatu yang hendak keluar dari tenggorokannya.
Selama beberapa menit Jungwon di dalam kamar mandi, ia kembali dengan wajah pucat. Jungwon melihat sang suami masih dengan tenang menekan nekan keyboard pada laptop.
Dengan cepat ia mengedarkan pandangannya dan mendapat parfum yang digunakan untuk tempat itu. Ia mengambil pengharum ruangan sembari menutupi hidungnya. Setelahnya ia membuang pengharum itu di tempat sampah luar ruangan dan kembali dengan perasaan lega.
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Sunghoon yang menyadari pergerakan Jungwon.
"Aku tidak menyukai aroma cemara itu, jadi aku membuangnya."
"Untuk apa kau membuangnya?"
"Aku mendadak sensitif dengan wangi itu," jawab Jungwon kemudian duduk di tempat semula.
Sunghoon mengeluarkan sebuah cairan parfum dan menyemprotkannya ke seluruh badannya. Ia berdiri dan mendekat pada Jungwon. Si manis yang menyadari parfum bau apa yang dipakai oleh suaminya refleks berdiri dan langsung mundur menjauh. Ia menutup hidungnya, "Jangan mendekat."
"Memang kenapa?"
Jungwon kehabisan nafasnya tapi ia tidak bisa untuk tidak menutup hidungnya, "Parfum itu menggangguku."
"Jika begitu pergilah. Aku menyukai bau cemara. Jika kau tidak menyukainya maka jangan berada di sini."
Jungwon menatap tak percaya Sunghoon kemudian ia berjalan mendekati sofa. Baru dua langkah ia gapai, tubuhnya ambruk begitu saja dan refleks Sunghoon memegangi Jungwon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage For Wealth
Romance[FOLLOW DULU BARU BACA] Perjodohan antara si sulung Park dengan si bungsu Yang telah terjadi. Park Sunghoon, sebagai pria yang akan meneruskan kekuasaan sang ayah begitu ia menikahi seorang pria manis bernama Yang Jungwon, si bungsu. Akan tetapi, bi...