Keadaan diam seketika.
"Maksudnya apa Jungwon?" Tanya Jay memastikan.
"Ya itu kak Jayie. Mau cium bibir kak Jayie."
Jay menelan air liurnya sendiri, "Kenapa tidak meminta Sunghoon saja?"
Jungwon memandang sejenak ke arah Sunghoon. Sunghoon yang terkejut pun hanya menoleh dengan wajah datarnya, "Apa?"
"Kak Sunghoon tidak tampan," lalu Jungwon menoleh pada Jay dan dengan polos ia kembali meminta, "Kak Jayie tampan."
"Tapi Jungwon—"
Jungwon memotong perkataan Jay, "Yang mau bukan Jungwon, kak."
Jay menjadi tidak enak untuk menolak. Tapi akan lebih tidak masuk akal jika ia menerimanya. Ia meminta persetujuan dari Jake tapi istrinya itu justru memalingkan wajahnya. Sedangkan jika ia melihat pada Sunghoon, hal itu tidak akan membantunya.
"Satu aja kak. Kecupan."
Jay menghela nafas singkat. Ia membasahi bibirnya dan masih berpikir jernih untuk saat ini. Ia hanya akan memenuhi permintaan dari seorang keponakan, dan itu tidak salah...
'Kan?
Pada akhirnya Jay memang mempertemukan dua belah bibir dengan sebuah kecupan singkat. Namun, Jungwon langsung meraih tengkuk Jay dan menahannya. Jay yang terkejut langsung menahan lengan atas si manis dan menjauhkannya.
"Punya kak Jayie manis," jawab Jungwon mengecap-ecap bibirnya.
Jay melihat ke arah Jake. Ia pun melihat sang istri yang mengerucutkan bibir kesal atau mungkin marah,"Sebentar ya Jungwon."
Jay berdiri dan menarik tangan Jake menuju tempat lain, meninggalkan Sunghoon dan Jungwon berdua di ruang tamu. Jungwon memanggil sang suami dengan lembut, "Kak Hoonie."
Sunghoon refleks menoleh, "Kau memanggilku?"
"Huum. Lucu 'kan kalo kakak dipanggil Hoonie sama Wonie?" Ujar Jungwon.
"Cih, umurmu sudah dewasa tapi sifatmu sangat kekanak-kanakan."
Jungwon memeluk Sunghoon dari samping, "Tapi Kakak sayang 'kan?"
"Percaya diri sekali."
"Harus! Kata Papi Jin, percaya diri itu bagus!"
Sunghoon berusaha melepaskan diri dari pelukan Jungwon, "Lepaskan. Aku ingin mandi."
Sepertinya Jungwon memiliki pemikiran yang sedikit aneh, "Bersama Wonie?"
"Jangan gila."
"Aaa kak Hoonie, ayo mandi bersama!"
Suara langkah dari sebuah sepatu ringan mulai terdengar, sepertinya bersautan satu sama lain. Kedua pasang itu adalah Jungkook dan Seokjin yang baru saja selesai memasak untuk makan malam.
Seokjin berujar, "Eh? Kami mendengar ribut ternyata kalian berdua."
Jungkook mendekati anak sulungnya, "Baru saja pulang?"
"Iya papi," jawab Sunghoon.
"Papi..." Rengekan Jungwon terdengar.
Seokjin kini duduk samping lain dari Jungwon, "Kenapa sayang?"
"Mau mandi."
Jungkook berkata, "Bagus. Ini sudah sore dan ya, kamu memang harus mandi."
"Tapi sama kak Hoonie."
Jungkook memanggil si manis, "Jungwon..."
"Nggak boleh ya papi Kookie?"
'Jungkook, kamu bisa. Tapi... astaga kenapa Tuhan mengirimkan menantu seperti Jungwon. Bisa-bisa aku selalu kalah, haha.'

KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage For Wealth
Romance[FOLLOW DULU BARU BACA] Perjodohan antara si sulung Park dengan si bungsu Yang telah terjadi. Park Sunghoon, sebagai pria yang akan meneruskan kekuasaan sang ayah begitu ia menikahi seorang pria manis bernama Yang Jungwon, si bungsu. Akan tetapi, bi...