Chapter 2

1K 88 10
                                    

Pagi ini Raga sudah siap pergi kerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini Raga sudah siap pergi kerja. Ini adalah hari pertamanya kerja sebagai bodyguard.

"Ibu.. Dita.. abang pamit ya.." pamit Raga pada ibu juga adiknya.

"Tapi abang kan belum sarapan, Dita bingung mau masak apa soalnya sudah nggak ada apapun di rumah" sahut Dita yang ada di dapur sedang membuatkan teh panas untuk ibunya.

Raga menghampiri Dita yang ada di dapur untuk memberikan sedikit uang yang dia punya.

"Dit.. abang cuma punya sisa uang 40ribu. Ini yang 30rb kamu pegang ya.. buat ibu dan kamu makan hari ini, yang 10rb abang buat pegangan. Nanti coba abang cari untuk besok ya.. abang kerja dulu" Raga memang selalu mementingkan ibu dan adiknya.

"Tapi abang kan harusnya sarapan, nanti abang bisa sakit kalau tidak makan seharian" Dita khawatir dengan Raga yang terpaksa pergi tanpa sarapan dan hanya pegang uang 10rb.

Raga tidak menjawab, dan tetap melenggang pergi meninggalkan rumah.

Sesampainya di rumah bak istana itu, Raga beranikan diri untuk menginjakkan kakinya di teras rumah tersebut.

"Ini sepatunya dipakai atau dicopot ya? Mana ini ubin kinclong banget. Sayang banget nginjeknya apalagi pake sepatu jelek ini" gerutunya dalam hati. Hingga seseorang menegurnya.

"Mas pakai saja" orang itu sepertinya tahu kalau Raga sedang bingung karena hal tersebut. Oleh karena itu, pak Dani coba membantu untuk memberitahunya.

Raga memencet bell yang ada di luar rumah, dan seseorang dari dalam rumah itu membukakan pintunya.

"Selamat pagi, benar ini rumah bapak Prince Bryan Eleanor?" Tanya Raga.

"Benar mas, mas siapa ya?" Tanya seorang wanita tidak terlalu tua, yang mengenakan seragam. Sepertinya dia seorang ART.

"Saya bodyguard baru mbak" ucap Raga.

"Oh, silahkan mas.. tuan muda sedang sarapan, silahkan tunggu beliau. Saya sampaikan dulu sama beliau"

Raga pun duduk, menunggu di ruang tamu yang teramat besar dan megah itu. Tidak berselang lama, laki-laki tampan dengan wajah blasteran itu menemui Raga.

 Tidak berselang lama, laki-laki tampan dengan wajah blasteran itu menemui Raga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DIPTA [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang