Chapter 3

860 83 11
                                    

Pernikahan Raga dan Cessa yang masih seumur jagung itu selalu dihiasi dengan kebahagiaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pernikahan Raga dan Cessa yang masih seumur jagung itu selalu dihiasi dengan kebahagiaan. Setiap hari Raga selalu dibuat gemas oleh tingkah istrinya. Cessa memang belum mau membuka hijabnya. Namun hari ini akan menjadi hari yang paling ditunggu oleh Raga. Karena tamu bulanan Cessa sudah pergi, dan Cessa juga sudah berjanji pada Raga kalau dia tidak akan menghindar.

Hari sudah mulai gelap, semua pekerjaan Raga di kantor sudah ia selesaikan. Rasanya ingin cepat sampai apartment bertemu kekasih hidupnya, yang tadi siang memberitahunya kalau red day nya telah usai.

"Assalamualaikum.. sayang.. Cessa dimana?" Panggil Raga saat memasuki rumahnya.

Langkahnya terhenti, mulutnya terkatup, matanya tak berkedip melihat gadis cantik jelita itu menuruni anak tangga mengenakan piama dress selutut, senada dengan warna kulitnya, dengan lengannya tak begitu panjang, memperlihatkan tangannya yang mulus itu. Rambutnya dicepol dua, tetap cantik meski tanpa polesan make up.

"Astagaaa.. aku benar-benar menikahi anak kecil. Ck.. kenapa kamu menggemaskan sekali?" Teriaknya dalam lamunan.

"Waalaikumsalam suami Cessa.. Kak Raga udah pulang?" Tanya Cessa menghampiri Raga, sembari mengulurkan tangannya bersalaman dengan suami tercinta. Namun Raga masih sibuk dalam lamunannya dan tidak merespon uluran tangan Cessa.

"Kak Raga?" Cessa menyibakkan tangannya di depan mata Raga.

"Ihhhh.. kak Raga? Kenapa lihatin Cessa gitu sih? Cessa jelek ya?" Cessa mulai kesal dan mencubit perut Raga.

"Aww..Eh-eee.. bagus sayang.. kamu cantik. Ck kamu malah lucu sekali, seperti remaja SMP" puji Raga.

"Cessa kaya anak kecil ya? Sebentar kalau gitu Cessa ganti dulu bajunya"

Saat Cessa hendak melangkah. Dengan sigap Raga menarik lengan Cessa dan membawanya pada dekapan Raga, dan ia ciumi kening Cessa berkali-kali.

"Tidak perlu sayang.. kakak suka, kamu terlihat cantik dan menggemaskan" ucap Raga berbisik. Dan kalimat itu membuat Cessa tersenyum manis.

"Cessa udah masak buat kak Raga. Kaka mau langsung makan atau mandi dulu?" Tanya Cessa sembari mendongakkan kepalanya agar bisa menatap suaminya dari bawah.

"Kakak mandi dulu ya sayang.. badan kakak bau. Masa istrinya wangi tapi kaka bau sih?" Gurau Raga kembali berhasil menggoda Cessa dan membuatnya tersipu malu.

"Hehe ya sudah.. kak Raga mandi, Cessa siapin makanannya dulu ya?"

"Sebentar yahh.." Raga berlalu sembari mengecup kembali kening Cessa.

DIPTA [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang