Chapter 7

798 83 10
                                    

Hari pun mulai gelap, Matahari beranjak pergi dan berganti bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari pun mulai gelap, Matahari beranjak pergi dan berganti bulan. Cessa terlelap di kamar Raga setelah hampir satu jam ia menunggu Raga yang tak kunjung menjemputnya. Tidak berselang lama setelah Cessa terlelap, Raga pun datang dengan tergesa.

"Assalamualaikum.." salam Raga.

"Waalaikumsalam.." jawab ibu dan Dita.

Raga panik karena tidak mendapati istrinya disana.
"Cessa mana? Dia pasti marah ya sama abang? Dia pasti pulang dulu kan?" tebak Raga panik.

"Apasih bang? Princessa di kamar abang. Lagian abang kemana? Dia sudah nunggu dari tadi. Abang juga nggak bisa dihubungi kenapa?" omel Dita.

Bukannya menjawab pertanyaan Dita, Raga justru meninggalkannya. Dia langsung menuju kamarnya. Terlihat istrinya yang terlelap dengan kaki yang menggantung dan setengah tubuhnya berada di kasur. Cessa terlihat cantik meski wajahnya hanya terbalut hijab tanpa make up.

Raga tidak tega membangunkan istrinya yang sudah terlelap itu. Akhirnya dia lebih memilih untuk membenarkan posisi tubuh Cessa agar tidak sakit ketika bangun nanti. Raga juga menyelimuti istrinya dan menyalakan AC dengan suhu sedang.

"Untung rumah ibu udah ada AC nya semua sayang, kasurnya juga sudah empuk seperti di rumah kamu.. jadi kalau kamu nginap disini, kamu tetap merasakan nyaman" gumam Raga lirih.

Setelah memastikan istrinya nyaman, Raga pun mandi sebelum dia ikut merebahkan dirinya di samping Cessa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah memastikan istrinya nyaman, Raga pun mandi sebelum dia ikut merebahkan dirinya di samping Cessa. Hanya memerlukan waktu 5 menit untuk mandi, setelah selesai mandi dan mengganti pakaiannya, Raga pun ikut merebahkan tubuhnya di samping Cessa sembari memeluknya.

Tepat pukul 02.00 dini hari Raga terbangun, dia merasa sangat lapar karna terakhir ia makan saat jam makan siang di kafetaria kantor. Dia tidak ingin mengganggu tidur istrinya, perlahan turun dari ranjang dan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Namun sepertinya dia gagal karena justru dia tidak sengaja terjatuh karena selimut yang melilit kakinya.

Raga terjatuh ke lantai hingga menimbulkan suara yang tidak terlalu keras, namun rupanya Cessa mendengarnya.

"Kak Raga?" ucap Cessa dengan suara parau.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DIPTA [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang