TWO

163 10 0
                                    

Entah, mimpi apa Sera semalam. Ia di timpa kesialan bertubi hari ini, mulai dari telat bangun hingga mobilnya yang mogok di tengah jalan. Dan sekarang, saat mencoba untuk memesan ojek online taka da satupun pengemudi yang mengambil pesanannya. Rasanya Sera ingin menangis sekarang, benar-benar hari yang sial untuk Sera.

Sambil terus menggerutu, Sera berfokus pada ponselnya yang menampilkan aplikasi ojek online. Hingga sebuah motor berhenti di hadapannya, membuat kepala gadis itu terangkat. Mencoba melihat, siapa gerangan orang yang berhenti di hadapannya saat ini. Setelahnya, terdengar decakan keluar dari mulut Sera saat pengendara motor yang berhenti di hadapannya itu membuka helm.

"Kenapa, mobil Lo?" Tanya Galaksi. Ya, Galaksi lah yang membuat Sera berdecak saat setelah laki-laki itu membuka helmnya.

"Mogok. Buta, mata Lo?" Jawab Sera dengan nada yang ketus, dan kembali fokus pada ponselnya.

Galaksi terkekeh kecil. "Masih pagi, Se. Jangan marah-marah, nanti Lo cepet tua. Kalo menua bareng sama Gue si, gak apa-apa," Ujar Galaksi dengan nada jenaka.

"Sinting!" Sarkas Sera lalu menginjak kaki Galaksi, sontak laki-laki itu mengaduh.

"Untung, Gue sayang sama Lo Se. Kalo enggak, udah Gue jadiin perkedel Lo dari kita SMA," Kata Galaksi yang masih memegangi kakinya.

"Fucking bullshit. Stop always saying like you really like me, Galaksi!" Desis Sera pada Galaksi yang kini tengah menatapnya.

"But, I really like You Se. My feeling are real for You," Ujar Galaksi dengan tulus pada Sera.

"No, You don't Galaksi!" Balas Sera dengan penuh penekanan.

"Up to You, Se. Sekarang udah jam delapan kurang, Lo mau bareng Gue atau mau skip kelas?" Tanya Galaksi yang terlihat sudah memakai kembali helm miliknya.

Sera menghela nafas kasarnya sejenak. "Bareng, sama Lo," Jawab Sera. Dapat Sera lihat, Galaksi menganggukkan kepalanya. Lalu laki-laki itu pun membantu Sera untuk menaiki motornya yang dapat dikatakan tinggu untuk manusia semungil Sera.

Setelah Sera duduk anteng di belakangnya, Galaksipun segera melajukan motornya dengan kekuatan penuh. Refleks, Sera langsung melingkarkan tangannya pada perut Galaksi yang terasa keras, hal itu tentu saja membuat Galaksi tersenyum senang di dalam helm fullface-nya. "Lo gila, ya Galaksi. Lo bunuh Gue, atau gimana si! Pelan anjir!" Teriak Sera pada Galaksi yang terus saja melajukan motornya dengan kecepatan penuh.

Beberapa waktu terlewati, motor milik Galaksi pun memasuki area kampus. Setelah Galaksi mematikan mesin motornya, Sera pun turun dari motot besar tersebut dengan nafas terengah. "Beneran sinting, Lo Galaksi!" Kata Sera dengan tatapan tajam andalan gadis itu pada Galaksi.

Bukannya terlihat menyeramkan, di mata Galaksi Sera justru terlihat menggemaskan. Tak tahan, Galaksi pun mencubit ringan pipi sebelah kiri Sera seraya tersenyum. "Gak usah kaya gitu ngeliatnya, gemes tau gak?" Ujar Galaksi seraya tersenyum ke arah Sera.

Terpaku sejenak saat melihat senyum Galaksi, hingga setelahnya sera sadar dan menyingkirkan tangan Galaksi dari wajahnya. "A–apaan si, gak jelas jamet!" Kata Sera menutupi kegugupannya.

Baru saja Sera ingin beranjank meninggalkan Galaksi, laki-laki itu malah menahan tangannya. "Mobil Lo udah di urus orang bengkel langganan Gue, nanti sore di anter ke sini pas kelas Lo selesai," Kata Galaksi. Setelahnya laki-laki itu melepas pegangangan tangannya pada tangan Sera, dan beranjak turun dari motornya.

Kini, Langkah laki-laki itu yang terhenti karena sera menahan kemejanya. "Thanks, Galaksi!" Ucap Sera pelan seraya tersenyum, kemudia melangkah meninggalkan tubuh Galaksi yang mematung.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 27, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GALAKSERATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang