jangan lupa vote and komenn
♡゙ ♡゙ ♡゙ 01. KEMBALI
Hari ini adalah hari senin, hari yang paling dibenci oleh para siswa karena harus berjemur dibawah terik matahari pagi. Para guru selalu bilang itu baik buat kesehatan, memang benar cahaya panas matahari pagi itu sehat tapi di jemur selama satu jam lebih itu sangat membosankan apalagi harus mendengarkan pidato panjang dari kepala sekolah.
Guru guru berbicara begitu karena mereka tidak merasakan panasnya matahari seperti para siswa yang berada di tengah lapangan. Berbeda dengan segerombolan siswa kebanggaan sekolah, mereka kini tengah bersantai di ruangan yang ada di roof top, ada yang tidur dan bermain game.
"Bim, si bos kapan balik?" tanya salah satu pemuda yang berada di sana, pemuda itu bernama Agung Wiraharja.
Pemuda yang di tanya pun menoleh, "Besok," jawabnya. Pemuda yang kerap dipanggil BimBim itu bernama Abima Mahaputra Wijaya.
"Gue masih penasaran sama cewek yang bos suka," celetuk Pemuda berambut hitam pekat, dia adalah Samudra Laksamana.
"Iya anjir, masa gelangnya masih dipake sampai sekarang, padahal kan itu gelang dari mereka kecil" ujar Agung.
"Upacara udah selesai," ucap Malvin yang baru saja masuk kedalam ruangan, dia Malvin Atmadja.
Mereka semua segera meninggalkan tempat itu menuju ruang kelas mereka masing-masing, senakal nakalnya mereka, mereka tidak akan membolos di jam pelajaran. Mereka hanya bolos di hari Senin itupun saat upacara saja.
Sesampainya dikelas pembelajaran pertama pun di mulai, dan para siswa mulai mengeluarkan buku dan alat tulisnya saat dirasa semuanya selesai guru yang mengajar mulai menjelaskan materi untuk hari ini.
Satu jam sudah berlalu, para siswa/i kelas XII IPA 1 masih sibuk mengerjakan tugas Fisika yang guru berikan sebelum dia pergi untuk menyelesaikan urusannya. Satu persatu mulai selesai mengerjakan pekerjaannya dan mengumpulkan di meja guru, lalu duduk kembali sambil menunggu jam istirahat tiba.
Kring kring kring
Bel istirahat berbunyi, para siswa siswi SMA Bunga Pelita berbondong-bondong menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang sudah bunyi meminta makan. Sama hal dengan Malvin dan yang lainnya mereka berjalan dengan santai di koridor yang terdapat siswa siswi yang berlalu lalang ada juga yang menyapa mereka.
Mereka mendudukkan bokongnya ke tempat yang biasa duduk, tempat itu khusus untuk mereka karena anak pemilik sekolah lah yang meminta. "Gung, lo pesan sana" titah Samudra.
"Dih bukan jadwal gue asu,"
Abima langsung berdiri dari duduknya, "Yang biasa?" tanya Abima.
"Gue nasi goreng seafood, minumnya kayak biasa" ucap Malvin.
"Oke" Abima berjalan kearah penjual Nasi goreng untuk memesan lalu berjalan menuju warung Bu Yanti penjual soto ayam langganan mereka sekalian memesan minuman untuk mereka berempat.
Saat selesai memesan Abima kembali lagi ke tempat mereka. "Besok kita ke rumah Sadewa, kita berangkat sama-sama" ucap Malvin.
Tak lama kemudian pesanan mereka pun sudah di antar dan mereka mulai memakannya dengan lahap.
🦦🦦🦦
Di Bandara Soekarno-Hatta terdapat seorang pemuda yang baru saja kembali dari Singapura karena pertukaran pelajar, kini sedang menunggu jemputan.
Saat jemputan nya sudah datang dia langsung masuk kedalam mobil sedangkan supir memasukkan barang-barang yang pemuda itu bawa kedalam bagasi mobil. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk sampai di rumah pemuda itupun memilih memejamkan matanya.
Butuh waktu 2 jam lebih untuk sampai ke rumah, mobil mulai memasuki pekarangan mansion di pintu utama terlihat wanita paruh baya berdiri sambil tersenyum. Pemuda itu dengan cepat turun dari mobil berjalan ke arah sang Ibu yang sudah menunggunya.
"Miss you, mom" ucap Pemuda itu sambil memeluk erat sang Ibu.
"Miss you too, Dewa"
Ya pemuda itu adalah Sadewa, anak sulung dari Bapak Erwin Delavar dan Ibu Febi Saraswati Delavar, Dewa sangat merindukan Ibunya, saat di Singapura Dewa selalu telponan dengan Febi. Sadewa itu manja tetapi dia hanya manja ke Ibunya dan seseorang yang ada di hatinya.
"Ayo masuk, Bunda udah masakin makanan kesukaan kamu, Semur daging sapi" ucap Febi sambil membawa anaknya masuk kedalam.
"Duh Bunda tau aja kalau aku laper,"
Sesampainya di dapur Sadewa langsung menarik kursi yang biasa ia duduki, sedangkan Febi mengambil nasi dan lauk untuk Sadewa.
"Makan yang banyak ya," ucap Febi sambil mengelus rambut Sadewa.
"Siap Bundaku"
🦦🦦🦦
Di sebuah rumah sederhana terdapat gadis cantik yang sibuk berkutat dengan alat-alat yang ada di dapur, pagi ini ia tidak masuk sekolah karena Ibu nya sedang sakit jika bukan dia yang merawat Ibu nya siapa lagi?
Gadis itu sedang membuat bubur dan sayur sop untuk dia dan ibu nya. Jangan tanyakan dimana ayahnya dia pun tidak tahu dimana ayahnya berada.
Dirasa sudah matang dia mencicipi masakannya terlebih dahulu apakah ada yang kurang atau tidak, dirasa semuanya sudah pas, dia pun mengambil mangkuk lalu menuangkan bubur yang ia masak tadi lalu memberi sedikit kuah sayur sop dan tidak lupa juga dengan sayurannya.
"Akhirnya jadi juga" Gadis itupun segera membawa bubur dan segelas air putih ke kamar ibu nya.
Sesampainya dikamar ia melihat ibunya memejamkan matanya, dia menaruh mangkuk bubur dan air putih di atas meja lalu membangunkan ibunya untuk makan lalu minum obat.
"Ibu, bu bangun dulu yuk, makan abis itu minum obat" ucapnya sambil menepuk pelan pipi ibunya.
Perlahan lahan mata ibunya pun terbuka. Gadis itu segera bangkit untuk mengambil bubur dan air untuk ibunya.
"Win, kenapa ga masuk sekolah nak?" tanya ibu pelan.
"Ibu sakit, kalau aku sekolah yang jagain ibu siapa? ibu tenang aja Wina udah minta izin kok sama wali kelas untuk ga masuk beberapa hari" jawab Dewina yang kerap di panggil Wina oleh orang sekitarnya, Dewina mulai menyuapi ibunya.
Setelah selesai Dewina membawa mangkuk kotor dan gelas ke dapur, lalu kembali lagi ke kamar dengan tangannya membawa segelas air putih untuk ibunya minum obat.
♡゙ ♡゙ ♡゙
next ?
KAMU SEDANG MEMBACA
SADEWA
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] cerita ini, menceritakan tentang seorang pemuda bernama Sadewa Arshman Delavar yang memendam perasaannya selama 11 tahun kepada sahabat kecilnya yang pergi meninggalkannya dengan waktu yang cukup lama. akan kah mereka bersatu...