SADEWA 03

123 11 7
                                    

HAPPY READING

♡゙
♡゙
♡゙

03. Mirip?

"Ibu, Wina antar pesanan kue dulu ya"

Setelah meminta izin Dewina pun pergi meninggalkan rumah membawa box kue ditangan kanannya, rumah yang memesan kue tidak terlalu jauh hanya di kompleks sebelah jadi ia tidak perlu menggunakan motor ataupun sepedanya karena sangat dekat.

Sesampainya di rumah pelanggan Dewina segera menghampiri satpam untuk meminta membukakan gerbang, "Pak tolong bukain gerbangnya, saya mau anterin pesanan Bu Zizah,"

"Neng Wina ya?"

"Iya pak,"

Satpam membuka gerbangnya lalu menyuruh Wina masuk melalui pintu belakang karena di depan sudah mulai banyak tamu yang datang, saat sampai Wina segera mengetuk pintu belakang dan di buka lah oleh seorang wanita paruh baya.

"Masuk Win, kamu sudah di tunggu sama nyonya di dalam"

Setelah dipersilahkan Dewina pun masuk mengikuti langkah wanita tadi, yang Dewina pikir adalah wanita itu salah satu pekerja dirumah ini.

"Nyonya, pesanan kue sudah ada," ucap Wanita tadi sebelum pergi meninggalkan mereka berdua.

Wanita yang dipanggil nyonya pun berbalik, "Tante bisa tolong?" ucapnya.

"Bisa, Tante."

"Tolong kamu tata kuenya di piring ya, Tante mau bawa minuman ini dulu ke depan,"

Dewina pun menata kue yang ia bawa ke piring yang sudah disiapkan, dengan lihai dan cepat dia menyusun kue-kue itu ke piring karena ia harus segera pulang karena sebentar lagi waktunya ibunya minum obat.

Wanita tadi sudah kembali lalu mengambil piring kue, "Ini uangnya, makasih juga udah bantu menata kuenya" ucapnya sambil memberikan 5 lembar uang berwarna merah.

"Loh tan, ini kebanyakan,"

"Udah gapapa, ambil aja. Tante tinggal dulu ya?"

"Iya, Tante, saya juga mau pamit pulang ibu udah nunggu"

"Hati-hati, Dewina"

"Kenapa dia sayang mirip dengan Vanya, apa itu benar-benar Vanya?" batin Wanita itu selalu bertanya-tanya saat melihat Dewina.

Sesampainya di depan rumah, "Assalamualaikum," Dewina segera masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju dapur untuk menyimpan box kue tadi, tak lupa juga ia mengambil makanan dan minum untuk ibunya.

"Kenapa cepat sekali?"

"Tempatnya dekat kok, Bu"

"Ibu makan dulu, ini udah siang ibu harus minum obat tepat waktu" lanjutnya.

"Maafin ibu ya? Seharusnya ibu yang membuat dan mengantarkan kue kue pesanan dan tugas kamu hanya fokus sekolah," ucap Ibu Rani dengan mengelus tangan anaknya.

"Ibu gausah minta maaf, udah tugas aku buat bantuin ibu, kalau soal sekolah ibu gausah khawatir setelah pekerjaan rumah selesai dan ibu sudah makan dan minum obat Dewina langsung mengerjakan tugas tugas selama Wina ga masuk sekolah," ucap Dewina.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SADEWA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang