DAS ft. SN (03.)

377 51 6
                                    

•••

"Aku pasti akan menjaga diriku, ma. Tenang saja," Naruto menjawab suara wanita dari sambungan telpon tersebut.

"Pastikan kau makan dengan benar, mama sudah mengirimkan surat izin ikut militer itu ya. kalau bisa hubungi mama lewat mesin faks jika tidak ada ponsel, kau mengerti?"

"Patuh lah juga pada bibi nara! atau mama akan membunuhmu jika kau bandel."

"Iya, mamaku sayangku, cintaku, duniaku, mama juga baik baik ya di sana bersama papa. Aku akan merindukan kalian!" Balas Naruto lagi, menggigit sosis yang sejak tadi dirinya makan.

Malam ini Naruto sedang duduk di depan tv, Naruto tinggal sendirian Karna orang tuanya ada di amerika untuk meneliti tentang bola ungu tersebut. Jadi di sinilah Naruto, dirinya dititipkan kepada tetangga mereka yaitu orang tua shikamaru. Rumah shikamaru dan Naruto sangat dekat apalagi orang tua Naruto dan shikamaru juga bersahabat.

"Huh astaga, besok akan menjadi hari yang berat." Naruto menoleh ke arah koper berwarna pastel miliknya. dirinya kemudian menatap lagi kepenjuru rumahnya yang didominasi warna putih itu. Dia akan merindukan rumah ini.

"Apakah aku jadi sering lapar gara gara banyak berpikir? sekarang saja aku lapar." Naruto beranjak dari duduknya setelah mematikan tv, dirinya mengenakan jaket tebal miliknya dan keluar dari rumah. cuaca di bulan maret akan dingin, dirinya memutuskan untuk makan sesuatu yang hangat.

Berjalan dengan menikmati jalanan malam membuatnya sedikit tenang, walau dingin menerpa kulitnya tapi dia tidak masalah soal itu. matanya membulat sempurna kala melihat kedai pangsit yang dekat dengan jangkauannya.

memasuki kedai itu dan memesan, kemudian sembari menunggu Naruto membuka ponselnya lagi ikut nimbrung di grup chat kelas dan juga membuka aplikasi sosmed lainnya untuk sekedar hiburan.

Semangkuk pangsit dengan kuah tersaji di depannya, dirinya tersenyum lebar.

"Terima kasih," mendongak kepada seseorang yang menaruh mangkuk itu di depannya.

Pria jangkung dengan mata obsidiannya yang menghanyutkan, juga rambut hitamnya yang seiras dengan irisnya. Memberikan kesan misterius untuknya, Naruto membulatkan matanya.

"Loh? Sasuke?"

Sasuke hanya menatap Naruto tanpa berbicara apapun, dirinya pun ikut duduk di depan Naruto. Kemudian dengan tenang menyantap pangsit miliknya. Naruto tidak menyangka Hal ini, pertemuan tiba tibanya dengan Sasuke membuat jantungnya berdetak lebih cepat. Tidak bisa begini, dulu memang saat kecil Naruto itu sangat suka kepada sasuke, tapi sekarang dirinya ingin menjadi profesional yaitu hanya melakukan misi tanpa menyangkutkan perasaan.

Mengikuti Sasuke yang tengah menyantap makanan di depannya dengan santai.

Beberapa saat setelah mereka selesai makan juga di akhiri dengan Naruto yang merasa kekenyangan.

"Ini benar benar membuat perutku ingin meledak," ujar Naruto, sembari bersandar di kursi yang kini tengah dia duduki.

"Bagaimana tidak meledak, kau menghabiskan tiga mangkuk sendirian."

duty after school ( Sasunaru )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang