•••
Karna adanya kejadian semalam, membuat para anak kelas 12 di haruskan berlatih dengan cepat. Lebih tepatnya sesi latihan itu lebih di dahulukan dari pelajaran yang seharusnya itulah yang diutamakan. Kami berlatih membidik dengan benar, saat itu kami semua di latih bergantian dengan partner yang di pilihkan. Kali ini seperti biasa Naruto dengan Sakura. Sungguh baik bu kurenai memberikan partner Sakura kepadanya, Karna mereka berdua itu cees.
Rasanya Naruto mulai merasakan pegal pada tubuhnya, lemah sekali tubuhnya di dunia yang ini. Apalagi karna di tubuhnya Masih ada sisa sisa bekas yang membiru akibat di lilit oleh tentakel tentakel itu. sungguh menghambat pergerakannnya. Seperti melompati ban ban, kemudian merangkak melewati kayu kayu yang di atasnya ada kawat. Itu benar benar membuat lelah.
"Komando! Semua kadet ambil posisi!"
"Siap, pak!"
"Tiarap sebagian!"
"Posisi senapan tembak serbu!"
"Satu!"
Semua mulai bergerak mengikuti komando yang di berikan oleh Letnan Kakashi, kami berdiri dalam posisi melingkar kemudian Letnan Kakashi berdiri di tengah tengah kami. Mengikuti arahan, kami setengah tiarab dan mengikuti arahan untuk mempersiapkan senapan untuk menembak.
Memang semua Hal itu butuh proses, seperti halnya kelas kami. Memang itu benar kami kesusahan Karna ini baru awal dalam masa pelatihan kami. Kami di awasi dengan ketat oleh para tentara, kemudian kami juga di latih dengan keras selayaknya tentara sungguhan.
"Angkat senapan!"
"Bidik kedepan!"
"Semuanya perhatikan, tetap jaga posisi batu kalian tetap di Laras saat menarik pelatuk!"
Naruto menatap letnan kakashi yang berjalan mengintari kami semua, termasuk Sakura yang sekarang tidak memperdulikan letnan kakashi padahal biasanya gadis itulah yang paling alay jika berdekatan dengan tentara itu. Naruto kesal, batu yang di taruh Sakura di atas Laras miliknya selalu jatuh saat dirinya menarik pelatuk.
"Tidak papa! Aku akan membantumu, kita akan melalui ini bersama sama oke?" Sakura menepuk punggung Naruto pelan. Gadis itu dengan tampang acak acakannya, bisa bisanya letnan kakashi tidak melirik sedikit pun ke gadis itu.
Gaara bersorak senang kala berhasil melakukan Hal itu, dirinya adalah yang pertama bisa melakukannya. Kami semua bertepukk tangan atas usahanya. Kemudian melanjutkan latihan lagi.
Naruto merengek seperti anak kecil pada Sakura, namun gadis itu menarik pipi Naruto hingga sepertinya akan melar. Membuat Naruto memegangi pipinya sendiri, namun meskipun Naruto merengek apa yang bisa Sakura lakukan? Dengan dengusan kecil mereka mulai melakukan sesi latihan.
"Setidaknya ayo bertahan sampai istirahat, sebentar lagi saja. Ini akan segera berakhir!"
"Semangat!" Sakura terus menyemangati Naruto, "kau juga! Aku akan semangat pasti!" Naruto dengan semangat mulai mensejajarkan tangannya dan menarik pelatuknya walau berkali kali gagal tapi Sakura dan Naruto melakukan latihan itu dengan enjoy, mereka menikmati prosesnya.
Semua anak kelas 12 yang mengikuti latihan ini di berikan waktu istirahat untuk makan, Naruto sungguh tidak berselera makan sama sekali. Padahal dirinya biasanya akan rakus memakan apapun, tapi Kali ini tidak. Dirinya ingin muntah saja rasanya Karna lelah dan juga panasnya sinar matahari yang menerpanya. Apalagi makanan yang di berikan benar benar tidak menyelerakan, ini benar benar berat ternyata. Memang ya Naruto dulu hanya menonton adegan ini lewat layar ponsel, sekarang dirinya merasakannya sendiri.
"Kau harus makan, setidaknya sedikit saja." Shikamaru berujar di samping Naruto, membuat Naruto yang awalnya melamun menoleh ke arah pemuda itu.
"Ya, nanti saja." Naruto mengaduk makanannya, dirinya benar benar tidak berselera.
KAMU SEDANG MEMBACA
duty after school ( Sasunaru )
Mystery / ThrillerNaruto itu hanya siswa biasa yang senang menonton film genre thriller, itu membuatnya terhibur. hari itu Sakura teman dekatnya, merekomendasikan film bagus yang memang banyak di minati. namun siapa sangka itu adalah awal perubahan yang sangat drasti...