05. Kajiwara Misarìja

428 62 22
                                    

SMA Gryffindor, adalah sebuah sekolah yang memiliki tingkat keamanan yang ketat dan kuat. Tak mudah keluar bagi siapapun hanya untuk sekedar membolos atau tidak mempunyai kepentingan yang mendesak.

Sekolah ini juga memiliki sebuah organisasi bernama OSIS yang anggotanya sangar dan tak kenal ampun. Itulah yang membuat SMA Gryffindor terkenal dengan rumor yang menyeramkan.

Namun nyatanya, tak seperti yang dirumorkan. Sebagai contoh-

"Woi, anjing! Oper sini, bolanya!"

"Sabar, bangsat! Ini juga, lagi gue giring!"

"Lama lo, pemain noob!"

"Osis, bangsat! Kalo gak Osis, udah gue tendang, lo!"

"Lo juga Osis, njir!"

Begitulah untuk semua para anggota Osis. Di dalam sekolah, mereka terkenal humoris, friendly, dan rajin bersosialisasi pada murid-murid lain.

Sehingga, mereka banyak disukai dan terkenal dikalangan para siswa dan siswi. Sewaktu bermain, mereka akan bermain, dan ketika waktunya serius, mereka akan benar-benar serius. Ini salah satu faktor penyebab SMA Gryffindor Internasional menjadi maju dan sejahtera.

Namun sayang, dibalik itu semua, ada sala satu murid yang sebagian ditakuti oleh mereka.

"Bubar," celetuk seseorang dengan intonasi dinginnya.

Para anggota Osis yang sedang asik bermain, mendadak berhenti bermain, dan menoleh pada sumber suara. Kemudian mereka serempak meneguk ludah kasar, dengan wajah pucat pasi ketika melihat penampakan seseorang, dengan wajah yang menyeramkan.

"T-tapi Ketua, kami masih mau main. Inikan jam istirahat," sahut seorang siswa yang merupakan anggota Osis, menjabat sebagai Seksi Keamanan.

"Tugas?" tanya sosok itu dengan tatapan yang datar. Mereka semua kompak menunduk dalam, karena yang dimaksud oleh sosok itu, belum juga selesai dari dua hari yang lalu. Siap-siap, pasti bakal kenal hukuman ini, mah.

"B-belum siap, Ketua," jawab siswi yang menjabat sebagai sekretaris Osis.

Sosok menyeramkan yang menjabat sebagai Ketua Osis, memiliki surai berwarna biru gelap. Dia semakin menatap datar, dan ada raut marah dari sorot matanya, membuat mereka semakin menunduk ketakutan.

"Hari ini. Kerjakan," titahnya yang tak bisa dibantah. Terdengar tegas dan dingin. Setelah itu, dia pergi meninggalkan lapangan sepak bola.

"Ihh, Ketua kalo marah, serem banget."

"Salah kita, sih. Di kasih waktu dua hari, eh, sampe sekarang gak siap-siap. Wajar aja kalo dia marah."

"Tapi Ketua jadi makin ganteng, deh. Apalagi rambut biru gelapnya menutupi sebelah matanya. Kyaa! Mirip sama cowok ganteng di anime!"

"Huu! Dasar wibu, sarap!"

"Biarin! Dari pada lo, sukanya donghua, terus!"

𝔼𝕥𝕖𝕣𝕟𝕚𝕥𝕪

Seorang remaja berambut ungu gelap, sedang berjalan menyusuri sepanjang koridor sekolah. Entah apa yang dia lakukan, namun hanya dialah yang tau hendak apa dan mau apa.

Binarnya redup pertanda dia tengah melamun, dan sedang memikirkan sesuatu.

"Perhatikan langkah, mu."

Inilah alasan dia sedang melamun keras beberapa hari ini. Sosok setan yang tinggal didalam raganya, dan tak mau keluar pada saat ia suruh. Seakan, raganya adalah rumah untuk si setan itu.

Eternity; KaiFangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang