buku ini melakukan revisi ya, jadi maaf jika tidak sama seperti cerita yang sebelumnya 🖤
***
BINGKAI foto terlihat sangat indah saat gadis itu pertama kali memijakan kakinya ke dalam sebuah mansion. Pemandangan kedua insan yang saling menatap satu sama lain untuk menyiratkan kisah cinta mereka terlihat jelas di dalam lukisan yang dibuat oleh pelukis terkenal.
Gaunnya yang panjang diangkat oleh para pelayan agar dia bisa berjalan dengan mudah tanpa ada yang menghalangi. Matanya menatap bingkai itu dalam beberapa detik, wajahnya tak menyiratkan emosi apapun. Hanya wajah datar yang tenang.
Matanya lalu kembali menatap ke depan sambil sedikit mengangkat gaun pengantinnya. Sebuah bisikan bisikan terdengar di telinga sang gadis. Walaupun begitu tidak membuat mahkota yang berada di atas kepala gadis itu bergetar karna rasa marah dan kesal.
"Nyonya, ini kamar anda." Ucap seorang pelayan yang berada di ambang pintu. Dia lalu menyingkir dan membungkukkan badannya kepada sang gadis. Gadis itu lalu masuk ke dalam kamar. Para pelayan lalu mulai keluar dan menutup pintu kamar untuk memberikan privasi kepada nyonya mereka.
"Sudah sampai... Kemarilah," suruh seorang pria agar gadis itu mendekat ke arahnya.
"(name)... Kemarilah." Ucap pria itu sekali lagi. Gadis itu hanya diam lalu berjalan untuk mendekat ke arah pria itu. Senyum kecil terlihat di bibir pria itu, lalu dengan segera ketika pria itu memerintahkan untuk duduk di sebelahnya langsung dituruti oleh sang gadis, walaupun ada pengulangan kata karna tidak dipedulikan oleh sang gadis.
Pria dengan perawakan tinggi, serta warna rambut putih dan mata biru yang mencolok dapat membuat siapapun terkagum kagum dengan pria albino ini. Tetapi apakah orang orang akan terkagum kagum kepada pria jakung ini ketika mengetahui sifat aslinya?
"(name), apakah kau merasa senang?" Tanya pria itu, atau sering dipanggil Satoru Gojo, penyihir terkuat di era ini. (name) atau (fullname) mengarahkan pandangnya ke Satoru untuk membuat kontak mata.
Masih dengan wajah yang tanpa emosi itu, lalu beberapa kata singkat keluar dari mulut gadis itu. "Ya, aku senang." Jawab gadis itu tanpa emosi yang terkandung membuat humor sang pria tersenggol.
"Jangan berbohong, katakan senang dengan wajah bahagia, (name). Jika kau tidak suka katakan dengan raut sedih."
"Gojo, aku sudah lelah. Jadi di mana kamarku?" Tanya gadis itu tanpa ingin basa basi dengan perkataan sang pria. Pria itu untuk pertama- berulang ulang kali menghela nafas karna sifat cuek yang dibuat oleh sang istri.
"Apa maksudmu kamarmu, (name)? Kau itu istriku dan kau harus tidur bersamaku. Dan juga jangan panggil aku dengan margaku, sekarang kau juga seorang Gojo," tegas Satoru ketika melihat sifat keras kepala (name). Dia paham kenapa gadis itu seperti ini, ini membuat kesabarannya semakin tipis ketika menghadapi sikap kekanak kanakkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
AN ARRANGED MARRIAGE (GOJO SATORUXREADER)
FanfictionBagaimana rasanya menikah dengan Satoru Gojo tapi dengan unsur paksaan? akankah muncul benih benih cinta? WARNING!! - typo bertebaran - bahasa nggak baku - gaje ꧂𝐤𝐚𝐫𝐚𝐤𝐭𝐞𝐫 𝐣𝐮𝐣𝐮𝐭𝐬𝐮 𝐤𝐚𝐢𝐬𝐞𝐧 𝐦𝐞𝐫𝐮𝐩𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐦𝐢𝐥𝐢𝐤 𝐠𝐞𝐠𝐞 𝐚�...