11

1.5K 100 1
                                    


Happy Reading ʕ •ᴥ•ʔ

Langit sudah gelap, matahari telah undur diri. Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, tapi Haikal dan Jevana tak kunjung pulang

Jamal keluar dari kamarnya. Rumah yang biasanya ramai terasa sepi karena si tengah dan si bungsu belum juga pulang, dan tak ada kabar dari keduanya. Jamal mendekati Jeano dan Revan yang sibuk dengan laptop masing-masing

"Mas, Bang, adik kalian belum pada pulang?" tanya Jamal dengan wajah khawatir

"Belum, Dad. Tadi udah coba mas hubungin, tapi nomor Haikal sama Adek nggak ada yang aktif" jawab Revan sambil menghela napas.

"Kalian nggak coba cari mereka?"

"Tadinya mau nyari, Dad. Tapi ini, Daddy juga lihat, kan? Nih, kerjaan masih banyak banget, belum selesai" ujar Jeano dengan nada sedikit sinis. Jamal tahu, Jeano menyindir soal beban kerja yang memang sering membuat anaknya pusing karena ulah dirinya

"Tapi tenang aja, Dad. Abang udah minta tolong temen-temen buat bantu nyari mereka" lanjut Jeano sambil tetap fokus pada laptopnya

"Setelah kerjaan mas sama jeano selesai, nanti mas sama jeano cari mereka, Dad" jawab Revan yang diangguki Jamal

Di lain tempat, Haikal dan Jevana sedang berada di sebuah danau, ditemani berbagai jajanan yang dibeli di pinggir jalan.

Cahaya bulan menerangi permukaan danau, menciptakan suasana malam yang tenang dan damai.

"A, ini kita gimana ya, pulangnya?" tanya Jevana sambil mengunyah jajanan

"Ya tinggal pulanglah, nggak gimana-gimana" jawab Haikal dengan santai, matanya tertutup menikmati angin malam yang sejuk

"Ishhh, nyebelin lu!"

"Kalo Daddy marah gimana? Apalagi kalo Mas marah. Dia tuh nyeremin kalo lagi marah" ucap Jevana, suaranya merendah, sedikit cemas

"Mereka nggak bakal marah sama kamu, tenang aja. Paling gue yang kena omel" ujar Haikal dengan nada santai, meskipun dalam hatinya ia sedikit khawatir juga




Setelah selesai dengan berkas-berkasnya, Revan dan Jeano memutuskan untuk mencari kedua adiknya. Namun, sebelum beranjak, mereka menerima pesan voice note dari Jevana.

> "Nih A, Aa duluan" kata Jevana sambil menyerahkan HP-nya yang sudah menekan tombol perekam kepada Haikal

> "Kamu dulu aja, Dek."

> "Aa dulu lah, Aa kan abang" Jevana dan Haikal saling lempar untuk siapa yang bicara duluan

> "Ah, anjing kamu ya!" kata Haikal kesal "Yaudah, sini Aa dulu."

> "Ehemmm... Halo Daddy, Mas Evan, Bang Jean. Maaf yaa, VN yang di atas kalian skip aja. Ini gue, eh, Haikal maksudnya, mau minta maaf soal kejadian tadi. Aa sama Adek udah rusakin beberapa barang di rumah. Kita berdua minta maaf lewat VN dulu ya, nanti kalo udah dimaafin, baru deh Aa sama Adek pulang buat minta maaf ulang. Soalnya, kata adek, kalo kalian lagi marah itu nyeremin banget. Adek sampe ketakutan buat pulang, takut banget dia liat muka mas evan, mas bukan maen emang kalo lagi marah, next adek nih"
> "lama lu a, segala next next, gece napa"
> "santuy aja dek, kagak pake pulsa ini"
>"yaudah, itu lu kelik kirim dulu vn nya, jan dipencet mulu ege"
> "bah iya lupa gue, next nih adek" Voice note ke-empat, sampai detik ini, revan dan jeano tidak habis pikir dengan kelakuan, haikal dan jevana.

> "haii daddy, mas evan, bang Jean. Itu adek sama aa, udang pesen jendela baru sama lampunya ya, buat ganti yang rusak. Bukan maksud apa-apa kok, kita emang pure ga sengaja rusakinnya, makanya adek sama aa, udah pesenin buat gantinya, sebenarnya adek mau minta maaf masalah kerusakan itu dad, mas evan, bang jean. Tolong diterima maafnya sama gantinya juga ya? Deposit untuk permintaan maaf sampe nanti kita pulang, kita ga bakal pulang sebelum kalian maafin, AA LU JUGA MINTA MAAF ANYING" Voice note ke-lima

> "Haikal denger adek ngomong jadi nevers dad, aa juga minta maaf ya dad, haikal sama jevan yang pecahin jendela sama lampu ruang keluarga. Pas liat daddy pegangin kepalanya pening, aa sama adek jadi ngerasa bersalah, karena kan itu lampu kesayangan pless pemberian dari momy. Tapi pecah gara-gara haikal sama jevan, aa ga tau gimana menyampaikan maafnya, makanya pas tau itu pecah apa lagi pas liat muka daddy yang sedih, aa sama adek uring-uringan, bingung gimana cara ngembaliinnya. Biar kembali seperti semula, cuman rasanya mustahil. Bentuknya pasti akan berbeda kalo pun bisa, tapi kalo diganti kenangannya akan hilang. Demi Tuhan, haikal sama jevan ga sengaja dad, aa sama adek ah ngga lebih tepatnya aa udh beliin yang baru, mungkin bentuknya keliatan sama, tapi beda orang yang membelinya" Jevan terharu mendengar penuturan haikal.Namun, belum sempat ingusnya keluar, ia tarik ulang karena mendengar ucapan menyebalkan dari sang abang

> "Enak aja!, adek juga ikut patungan ya goceng!" Kata jevana tak Terima
> "Goceng doang anjirr, ongkos kirimnya aja kagak cukup"
> "Yang penting kan adek, ikut patungan juga"
> " Iya iya. Adek juga ikut patungan dad, adek sama haikal minta maaf yang sebesar-besarnya ya sama daddy? Maaf udah ngancurin sebagian kenangan daddy, tolong diterima ya maafnya? Kalo udah dimaafin tolong bales, adek ga mau pulang soalnya sebelum dapet maaf dari kalian, terutama daddy" Voice note terakhir Revan dan Jeano tertegun, tersentuh oleh ketulusan haikal dan Jevana. Tanpa mereka sadari, Jamal sudah berdiri di belakang mereka, ikut mendengar pesan tersebut.

"Haikal itu walau agak somplak, kata-katanya selalu bikin terharu," kata Revan pelan.

"Bener mas, tapi kalo udah disatuin sama adek, udah dah full reoggg. Ga ada tuhh terharu-terharunya sama sekali, kesan cowo cool di kampusnya aja bakal goyah, kalo udah berhadapan sama adek, nyisa sikap nyebelinnya aja" Sambung jeano yang membuat revan terkekeh

Jamal menghampiri kedua anaknya
"Adek kalian udah ada kabar? " Tanya jamal berpura-pura tidak tau, mengenai pesan voice note jevana dan haikal

"Udah dad, barusan jevan kirim voice note di grup" Jawab revan

"Daddy belum denger emang?? " Tanya jeano

"Belum, ngomong apa emang mereka?? "

"Intinya haikal sama adek, mereka ga bakal pulang dulu sebelum daddy maafin mereka lewat chat" Ucap revan menjelaskan secara singkat

"Yaudah kalian aja yang bales, bilang kalo daddy udah maafin mereka" Revan pun segera mengetikkan pesan di grup

Jagoan dady jamal
Mas evan, abang jean, Aa ikal, daddy, you


🦊 Daddy udah maafin kalian, katanya. Jadi sekarang kalian pulang, ya?

🦊 Ini udah malem, cepet pulang. Besok kalian ada kelas pagi.

Read

Setelah membaca pesan itu, Haikal dan Jevana menghela napas lega. Namun, ketika mereka hendak pulang naik motor, mereka baru sadar kalau motor kesayangan Daddy-nya rusak, tertabrak kendaraan lain saat mereka parkir di pinggir jalan.

"Mampus kita, bang.. Baru dimaafin, motor daddy rusak, pake ketabrak segala lagi. Masalah satu kelar eh dateng masalah lainnya" Ucap jevana pelan, saking pelannya, hanya haikal yang mampu mendengarnya. Haikal yang mendengar pun ikut meringis, pasalnya ini motor kesayangan jamal. Jamal sering bercerita, bahwa motor ini adalah kesayangannya, saksi perjalanan hidupnya, motor metik yang selalu menemaninya disaat susah senang, hanya motor metik ini lah yang tau seberapa keras jamal untuk mencapai tujuannya, hujan panas, badai yang menerpa disetiap perjalanan yang ia tempuh, hingga berada di titik sekarang, titik dimana ia hanya dengan rebahan mampu menghasilkan uang.

Dengan langkah yang tak bertenaga, keduanya mendorong motor, dengan jarak berpuluh kilo meter. Bengkel pun ia lewati, karena mungkin membutuhkan waktu lama untuk memperbaikinya, jadi haikal putuskan untuk membawanya dulu kerumah, berharap jeano sang abang dapat memperbaikinya (fyi jeano ini bangun usaha sendiri, dia mempunyai bengkel yang tidak bisa dibilang terkenal, namun cukup ramai, bengkelnya ini diurus sama temen deketnya)

Setelah perjalanan yang cukup melelahkan, hingga memakan waktu 1 jam 20 menit lamanya, mereka pun sampai dirumah kediaman, tanpa babibu mereka pun segera masuk

Terlihat lelah tetapi penuh rasa lega. Jamal sang Kepala keluarga pun menyambut mereka dengan senyum tipis, tanpa banyak omelan, hanya pelukan dan nasihat kecil tentang tanggung jawab. Haikal dan Jevana menyadari betapa berharganya barang-barang yang ada di rumah itu dan mengakui, kadang-kadang kenakalan mereka di luar akal sehat, Keduanya menyadari akan sikap dan tingkahnya yang menyebalkan.

RUSUH jaehyun ft 00LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang