Selepas upacara, banyak sekali siswa dan siswi yang berlalu lalang sekedar mengejar waktu untuk ke kantin guna membeli minuman akibat dahaga selepas upacara.
Begitupun zayyan dan sahabatnya yaitu wain dan gyumin, mereka memutuskan untuk duduk di pojok kantin sambil menikmati minuman dan makanan yang mereka pesan.
Zayyan masih duduk-duduk santai di kantin sambil membaca novel yang dia bawa sembari menunggu sahabatnya selesai makan, beruntung jam pertama dan kedua jamkos jadi mereka bisa bersantai sejenak.
Namun ketika sedang mebaca novel, lagi-lagi zayyan merasa ada yang memperhatikannya dan ini bukan sekedar perasaan zayyan karena kenyataannya di sudut pojok kantin yang lain ada sekumpulan pemuda yang sedang asik mengobrol.
Namun bukan itu yang menjadi fokus zayyan. Mata zayyan tidak sengaja bertatapan dengan mata pemuda pemilik lesung pipi yang selalu menatapnya sejak tadi, dengan begitu zayyan buru-buru mengalihkan pandangannya ke sahabatnya.
Zayyan: "Emm apa kalian mengenal pemuda yang ada di pojok kantin sana, yang memiliki lesung pipi itu?" Tanya zayyan kepada wain dan gyumin
Gyumin: "Setauku dia itu anak kelas 12B, kalau gak salah namanya itu emm..emm siapa ya song, seng ahh ya sing namanya" ucap gyumin sambil pura-pura terharu karena berhasil mengingat nama seseorang, karena jujur gyumin sangat anti dengan yang namanya bersosialisasi.
Zayyan: "Ahh begituu, tapi kenapa aku baru melihatnya" tanya zayyan sambil metap sahabatnya itu
Wain: "Setauku dia baru kembali lagi kesekolah ini setelah mengikuti pertukaran pelajar diluar negri, maka dari itu dia jarang terlihat"
Zayyan: "Owh begitu rupanya"
Gyumin: "Kenapa kau tiba-tiba bertanya tentang kakak kelas kita itu, apakah ada sesuatu antara kau dan dia" curiga gyumin sambil menatap zayyan
Zayyan: "Ehh tidak-tidak, aku hanya penasaran saja karena baru pertama kali melihatnya, ku kira dia murid baru" jelas zayyan yang mendapati anggukan dari wain dan gyumin.
Sementara itu, sing dan teman-temannya sedang asik mengobrol catat hanya davin dan leo sementara sing hanya diam menyimak saja.
Pikiran sing bercabang kemana-mana memikirkan satu nama yang terus terngiang di kepalanya.
Leo: "Hei sing ada apa, kenapa kau melamun saja sejak tadi"
Davin: "Tau tuh, sejak balik dari luar negri kau semakin pendiam saja" protes davin sambil melahap makanannya
Sing: "tidak, aku ke kelas dulu" ucap sing dengan datar sambil berlalu dari kantin meninggalkan leo dan davin yang hanya bisa menghela nafas dengan sifat dingin temannya itu.
---------------------------
Dilorong sekolah terlihat sepi, hanya ada zayyan yang berjalan sambil membawa beberapa buku, ya dia baru saja kembali dari perpustakaan untuk meminjam buku. Dia berjalan sendiri dikarenakan sahabatnya wain sedang latian basket sedangkan gyumin sedang ada urusan diruang guru.
Zayyan berjalan sambil bersenandung dengan fokus melihat ke ponselnya. Tanpa disadari, tepat dibelokan tangga yang menghubungkan kelas 11 dan 12, zayyan tanpa sengaja menabrak punggung seseorang sehingga menyebabkan buku yang dibawanya jatuh.
Zayyan: "maaf, maafkan aku. Sungguh aku tidak sengaja menabrakmu" ucap zayyan sambil mengambil bukunya yang terjatuh tanpa melihat ke orang yang ditabraknya. Bukannya apa, dia hanya takut dimarahi karena sudah menabraknya.
Namun aneh, orang yang ditabrak zayyan hanya diam saja tanpa menyahuti ucapan zayyan, sampai beberapa menit kemudian baru orang itu bersuara..
Sing: "Lain kali hati-hati, jangan bermain ponsel ketika sedang berjalan" ucap sing dengan suara datarnya, yaa yang ditabrak zayyan tadi adalah sing.
Awalnya sing ingin ke kelasnya namun ditengah jalan dia berhenti karena ingin ke toilet, namun baru saja berbalik dia ditabrak oleh seseorang, dia ingin marah namun ketika mendengar ucapan maaf dari zayyan dia berhenti dan hanya diam saja memandangi zayyan.
Kembali ke zayyan. Setelah mendengar suara itu, zayyan terkejut karena dia mengenal suara itu. Suara itu adalah suara sing, maka dari itu dia pelan-pelan mendongak ke atas untuk memastikannya.
Dan ternyata benar, didepannya sing hanya melihatnya dengan raut wajah datar, yang semakin membuat zayyan ketakutan. Zayyan berdiri perlahan, lalu pandangan mata mereka bertemu. Entah apa yang terjadi, tatapan mereka seolah menyimpan banyak cerita yang sekian lama belum terungkap.
Zayyan tertegun dengan tatapan tajam sing itu, sampai kesadarannya kembali ketika secara tiba-tiba sing menepuk pundaknya sambil berkata sesuatu yang membuat zayyan kebingungan.
Sing: "Akhirnya kita bertemu lagi zay" ucap sing sambil berlalu dari sana meninggalkan zayyan yang hanya terdiam ditempat.
Zayyan bingung apa maksut dari ucapan sing itu, kenapa dia tau namanya. Apa yang terjadi, itulah kiranya yang ada dipikiran zayyan. Dia masih sulit menerka situasi yang dialaminya sekarang. Dia bingung dengan satu orang yang membuat dirinya selalu bertanya-tanya.
"Siapa sebenarnya sing"
Sekian terima kasih
Hai-hai kesayangan, jangan lupa vote dan komentnya ya hehee
|
|
|
|
Salam Manis Nanda❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta dalam Rintik [Zayyan]
Teen FictionDalam kota yang dipenuhi rahasia dan emosi, hujan bukan hanya sekadar elemen cuaca. Tetes-tetes yang jatuh membuka pintu ke dunia perasaan yang tersembunyi, membawa bersama kisah cinta, penemuan diri, dan petualangan yang tak terduga. Mampukah zayya...