6

12.3K 105 2
                                    

"Aiel, gimana? Lambungmu masih kumat?" Aiel menggeleng pelan, ia tersenyum kearah Sarah yang sudah pulang beberapa menit yang lalu. Sheren masih di bawah sedang berbincang bincang dengan Zeus karena ia sangat merindukan Zeus.

"Yasudah, Aiel istirahat aja tante mau kebawah dulu ya"
"Iya tante.. makasih.."

Sarah mengangguk kecil dan tersenyum, ia pun meninggalkan kamar yang di tempati oleh Aiel. Sarah menuju kebawah dan ikut berbincang bincang dengan Zeus dan Sheren.

"Astaga mommy sampai lupa nanya ini, Kok bisa kamu tau kalau itu Aiel?"

"Loh, kamu kenal Aiel ren??" Sheren mengangguk, Sarah duduk di sebelah Zeus dan langsung ikut mengobrol.

"Aku kenal dia waktu kelas 10, kita seangkatan dan juga satu kelas, terus waktu Aiel perkenalan diri aku kaget lah, loh? kok mirip sama Iel yang aku cari" Kedua wanita itu hanya mengangguk sambil berucap "oh, terus terus??".

"Terus waktu aku perkenalan diri, dia ngga inget sama sekali, dia malah ngesinisin aku, terus dari kelas 10 sampai sekarang mau kelas 12 ini kita sering adu cekcok, kecuali kalau berduaan doang, terus kalau Aiel di bully, pasti Iel jadi bidadari turun dari langit.. Aku jadi klepek klepek.."

Sarah dan Sheren tentu saja saling menatap dan memasang wajah judge kearah Zeus. "Iya iya, Mommy paham.. baiklah.." "Ibu juga paham, dari kelas 10 kamu juga udah jingkrak jingkrak di rumah waktu pulang sekolah."

"Ibu masih inget banget, kamu pulang sekolah langsung salto gajelas mecahin gucci, udah gitu teriak Aielll akhirnya kamu kembalii" Sarah juga menirukan nada Zeus ketika ia merasa senang bertemu dengan Aiel.

"Eihh.. tapi kan Zeus ganti gucci nya"

"Iya."
"Kamu ganti pake pijet doang."

"Hehe.. itu juga effort dan kerja keras."
"Oh mom, aku pingin lihat ADIK dong.."

"Kenapa ngomong adik nya di teken coba, call aja ya sama dia? Dia juga nanyain keadaan mommy"

Zeus mengangguk, Sarah izin untuk meninggalkan tempat dan harus melanjutkan pekerjaannya yang tersisa, Sheren pun melakukan video call bersama anaknya yang berada di LA.

"MOMM!"
"I MISS YOU SOO MUCH MUCH MUCHH"

Zeus memasang muka judge nya kearah Sheren, ia menggeleng heran kenapa anaknya sangat banyak berbicara dan juga... BERISIK.

"Gio mau lihat abang yang sering mama ceritain ngga?"

"Boleh, mana? Gio udah muak sama cerita Mommy yang itu itu aja. Seganteng apasi? Gantengan juga Gio."

Anak berusia 10 tahun itu sangat merasa bosan ketika Sheren sudah bercerita tentang Zeus. Sheren memberikan handphonenya kepada Zeus dan ia tak menduga akan hal ini.

"Wah, sipit!" Lelaki itu melihat adiknya yang lumayan sipit namun putih, dan juga cukup tampan.. tapi masih tampanan Zeus.

"YA! KAU HITAM!" Zeus membelalakan matanya, ia tak menduga bahwa adiknya juga bisa rasis.

"YA! KAU SIPIT JANGAN KURANG AJAR SAMA YANG LEBIH TUA. INI BUKAN HITAM ASAL KAU TAU! INI NAMANYA KUNING LANGSAT!"

"KAU ANAK YANG SANGAT MEMBOSANKAN."

"KALAU AKU MEMBOSANKAN MOMMY TIDAK AKAN MEMBAWA NAMA KU TERUS TERUSAN."

"KAU SANGAT MEMBOSANKAN DI MATAKU, KAU MEREBUT KASIH SAYANG, MOMMY NGGA SAYANG AKU LAGI GARA GARA BAHAS KAMU TERUS-"

"YA ITU KARENA SAYA ANAK PERTAMA, KAU ANAK BUANGAN DI AMBIL DARI TEMPAT SAMPAH BERSERAKAN, MANGKANYA KAU GAADA MIRIP MIRIPNYA SAMA MOMMY."

Kedua wajah mereka sudah terlihat merah, namun Sheren langsung mengambil handphone nya kembali sebelum Gio menyerang.

Only You. | 18+ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang