Chapter 7: Mimpi buruk

987 89 12
                                    


Ditengah ranjang terdapat seeorang laki-laki dengan tubuh mungil, mata penuh binarnya menutup dengan tenang, namun ketenangan itu tidak berlangsung lama.

Aciel tidur dengan gelisah, keringat dingin mulai keluar dari pelipisnya.

Aciel terbangun dari mimpi buruknya dengan nafas terengah-engah ditambah dirinya tidak menemukan satu orang pun yang berada disampingnya, kristal bening dipelupuk matanya sudah berlomba untuk jatuh.

Aciel berteriak memanggil vigor dengan nada bergetar,

dengan wajah penuh khawatir vigor berlari kearah kamar tidur aciel.

vigor mengendong aciel lalu membawanya kearah balkon "baby, papa maaf okey?"

aciel menatap papa dengan mata memerah dan nafas tersendat sendat
"hiks.. jangan pergi.. ciel gasuka hug"

"papa tidak pergi, papa disini sayang. dont cry" tenang vigor

setelah melihat aciel yang sudah mulai tenang vigor mendudukan dirinya disalah satu sofa kamar itu

"tidur lagi sweetheart, papa akan menemanimu"

dengan lemah aciel menggelengkan kepalanya "aciel gamau bobo, nanti papa pergi lagi, aciel takut."

melihat mata aciel yang mulai sayu, vigor memberikan kata kata penenang agar putranya kembali tidur dengan nyaman

"papa disini, look papa akan menemani aciel tidur okey? papa tidak pergi prince"

vigor berjalan kearah dapur lalu membuat susu, setelah selesai membuat susu vigor membawa aciel berbaring keranjang kamarnya.

vigor mengarahkan botol susu itu kearah mulut aciel dengan mata sayu aciel menyedot susu tersebut.

dengan lembut vigor mengusap kening aciel dan dibumbui kalimat kalimat penenang "dont scared sweetie, papa always with you"

namun usahanya tidak kunjung membuat aciel menutup matanya lalu papa membawanya keruang tv untuk menonton kartun.

----------------------------------

Disisi lain Gabriel tengah mencari sosok yang telah membuat adiknya koma.

Pria berusia 24 tahun itu menyusuri salah satu sekolah milik vigor, kaki jenjangnya melangah kearah ruang guru mengabaikan tatapan memuja dari siswi disana.

Setelah memasuki ruangan guru Gabriel menutup pintu itu dan menguncinya, dirinya berjalan kearah guru yang menatapnya ketakutan.

Gabriel tersenyum miring
"ah, apakah anda tau adikku koma karena salah satu ulah murid disini pak?"

"ma.. maafkan saya pak, saya akan menghukumnya" ujar guru itu dengan tergagap

"walaupun itu adalah putra anda sendiri?" gabriel terkekeh melihat guru itu yang menunduk dengan keringat dingin dipelipisnya.

gabriel mencondongkan badanya dan mengangkat dagu guru itu dengan pengaris
"saya mengerti, anda sebenarnya mengetahui ini semua kan?"

"saya bahkan tidak pernah melukai adikku, tapi beraninya anak kurang ajarmu itu menyentuh adikku" gabriel menatap tajam guru tersebut kemudian tertawa

"saya tidak akan merepotkan anda pak, jadi saya yang akan memberinya pelajaran" ujar gabriel dengan datar

Guru yang melihat gabriel akan berjalan keluar langsung memeluk kakinya.

"jangan pak saya mohon, jangan lukai anak saya, saya akan mengeluarkanya dari sekolah ini pak" guru itu menangis dan bersujud dihadapan gabriel, hei siapa yang tidak mengenal sulung Garfield?

"saya tidak mentoleransi perbuatan anakmu terhadap adikku" dengan kejam gabriel menendang guru yang bersujud dikakinya

"saya serahkan pak tua ini kepadamu, mario" ujar gabriel kepada salah satu bodyguardnya.

"baik tuan" jawab mario dengan membungkukan badanya.

-----------------------------

Matahari terbenam terganti oleh bulan yang bersinar terang.

Disinilah mereka berkumpul untuk makan malam, dengan sedikit ocehan kecil aciel.

Setelah makan malam selesai, gabriel berjalan mendekati kursi aciel dan memberikan kode kepada papa dan kedua adiknya.

Aciel mengerutkan kening, menatap gabriel bingung.

"tidurlah dengan kakak malam ini" aciel menatap papa dan mengeleng tanda tidak mau namun papa nampaknya tidak memperdulikanya.

Gabriel terkekeh dan mengendongmu lalu berjalan menuju lantai 3, ruangan itu adalah kamar tidur gabriel, dia tinggal dilantai 3 sendirian. karena alfred dan garvin dilantai 1, papa dan aciel dilantai 2.

Setelah lift terbuka aciel langsung merasakan hawa dingin dan gelap, gabriel melangkahkan kakinya menuju pintu bercat hitam.

Gabriel menutup pintu dan menguncinya, mendudukan aciel kedalam pangkuanya.

"kakak, aciel mau tidur dengan papa saja." lirih aciel takut.

Gabriel menatap aciel dengan terkekeh.
"kenapa? tidak suka tidur dengan kakak?"

"tidak, tidak begitu." aciel mengeleng panik

"kamu tau kenapa kakak membawamu kesini, my love?" aciel mengeleng

"you are very naughty today, I want to punish my naughty love"

.

.

.

.

.

.
hayo loo mau ngapain itu wkwk

Aciel Sky GarfieldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang