AUTHOR POV
Empat hari berlalu, mobil mewah itu sudah siap di halaman club Badminton dimana Juna bergabung selama ini. Mobil yang akan mengantar Juna dan beberapa atlet lainnya menuju bandara. Juna akan berangkat ke Malaysia hari ini untuk mengikuti turnamen bulu tangkis tingkat dunia.
Sofia terlihat yang paling berlebihan disini, dia membawa banyak perlengkapan untuk Juna, menata rambut Juna hingga membuat Juna begitu risih.
Rafa hanya menatapnya dari kejauhan, Rafa paham benar jika gadis yang dekat dengannya itu masih sangat peduli dan menyukai Juna.
Sementara Laura justru tidak terlihat sama sekali pagi ini, padahal Juna sudah memberitahu soal keberangkatannya pada Laura saat tadi malam mereka mengobrol dalam telpon. Tapi sepertinya Laura mengabaikan informasi itu.
Juna mengedarkan pandangannya kesana kemari mencari Laura.
"Semangat ya Juna.." Ucap Sofia walau berakhir diabaikan. "Eh ada noda di baju lo, biar gue yang bersihin." Lanjut Sofia sembari menepuk-nepuk kotoran di pakaian Juna.Juna masih terlihat bingung.
"Juna... inget makan yang teratur, latihan, dan jangan lupa minum vitaminnya. Cepet istirahat juga ya kalau ada waktu." Ucap Sofia lagi. "Ih rambut lo beranta--"
"Sofia! Nggak usah lebay ah, gue kan cuma tiga hari disana. Lo nggak bisa liat apa kalau gue lagi bingung??" potong Juna yang mungkin memang sedang kacau memikirkan pacarnya yang justru tidak terlihat di hari penting seperti ini.
"Lo bingung karna apa?" Tanya Sofia.
"Pakai nanya lagi, liat aja.. ada Laura nggak disini?"
Sofia terdiam untuk beberapa detik.
Juna masih terus saja mengedarkan pandangannya.
"Tadi gue lewat depan rumahnya, kaya'nya dia lagi ada urusan sama Mamanya. Jangan terlalu khawatir, dia pasti chat elo kok nanti.." Jawab Sofia terpaksa berbohong agar Juna tidak banyak berpikir yang lain-lain dulu.
.
.Sepulang sekolah.. Sofia dan Rafa pergi ke toko roti milik Rafa. Mereka akan membuat cupcake bersama, sesuai janji Rafa.
"Bro, dia cewek lo?" Tanya Lucas saat Rafa dan Sofia mulai memasuki area toko roti itu. Lucas sedang membersihkan dinding kaca.
"Bapak gue bilang nggak boleh pacaran."
"Eh?" Respon Lucas.
Rafa cuma senyum lalu mengabaikan Lucas.
"Terserah deh, tapi cantik banget ih." Ucap Lucas yang terpesona melihat senyum Sofia.
Sofia cuma merespon dengan tersenyum tipis.
.
Saat di dapur...
Mahen tersenyum menatap pasangan serasi itu yang mulai memasuki dapur dengan terus berjalan beriringan.
Mahen juga sudah menata bahan-bahan yang akan digunakan untuk membuat beberapa cupcake di atas meja. Sementara Erika juga baru saja datang dengan topi memasak yang keren, juga dua celemek dengan warna biru dan merah jambu.
"Makasih ya Kak.." Ucap Sofia yang merasa diperlakukan dengan sangat baik oleh semua pegawai toko roti Rafa.
"Nggak perlu terima kasih ih, santai aja.." Jawab Erika ramah.
Rafa melepas blazer yang dia pakai, dia terlihat lebih keren menggunakan kemeja putih seperti itu. Rafa juga melipat lengan kemejanya, dan segera menggunakan celemek warna biru miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Understand [Han Yujin x Leeseo]
Fiksi Penggemar"Kita bukan anak kecil lagi, nggak penting jalan-jalan di sore hari, nggak penting nyanyi-nyanyi bareng, dan kita juga bisa kok belajar sendiri. Ngapain juga harus selalu berdua? Juna juga punya kehidupannya sendiri yang nggak selamanya bisa kamu...