─ 02. TUNANGAN

10 3 2
                                    

Klik vote sebelum baca!❤❤

****

Elrangga berada di sirkuit. Seperti yang tadi pagi darren bilang dia akan nerima taruhan yang di beri raksa, dan kedua nya sedang berfokus ke depan masing masing menunggu detik detik untuk memulai balapan.

Raksa tertawa remeh. "Liat aja sekarang gue bakal ngalahin lo, dasar pecundang!"

Elrangga membalas nya dengan senyuman smrik. "Lo lagi ngomongin diri lo sendiri atau gimana?" Ucap Elrangga meremehkan membuat raksa mengepal tangan nya.

"Bacot lo liat aja!"

"Oke tanpa menunggu lama-lama lagi kita itung mundur." ucap penjaga sirkuit membuat penonton di sana bersorak heboh.

"Satu!"

"Dua!"

"..tiga!"

Penonton disana bertepuk tangan sebarin menyemangati tim mereka masing masing.  "Gila sih maksud si raksasa ngehina ketua gue apaan dah?" Tanya Galen menggeram kesal.

"Lo mah kaya gak tau si raksa aja, kita yakinin aja kalau Elrangga bakal menang biar mampus!" Balas Arhan yang ikut tersulut emosi

Darren menepuk pundak Galen dua kali. "Udah gue yakin Elrangga bakal menang." Ucap Darren

Semua nya berjalan dengan lancar detik detik raksa ingin memasuki garis finish namun ke colongan lebih dulu dengan elrangga yang menancap gas nya.

"ELRANGGA MENANG!" Teriak Tofan melihat Elrangga sampai di garis finish.

"Ketua gue menang!"

Elrangga tersenyum ke arah teman teman nya. Lalu beralih menatap Raksa sinis, "sebelum ngomong minimal buktiin." Ketus Elrangga lalu pergi meninggalkan raksa yang sudah emosi di sana

Raksa mengepal tangan kuat kuat. "Ck, liat aja nanti Elrangga Arendra Wijaya." Balas Raksa pelan namun mengerikan.

****

Setelah sampai di rumah Elrangga membersihkan diri nya terlebih dahulu lalu merebahkan diri nya di kasur. Melelahkan hari ini bagi nya.

Elrangga memejamkan mata nya sebentar. "Gue harus nolak atau Terima? Kalau nolak gue gak mau buat bunda sama ayah kecewa sama gue, tapi di posisi lain gue juga gak mau ngecewain mereka karna gagal wujudin mimpi gue." Ucap Elrangga memijat barang hidung nya.

Tok, tok, tok

"El udah tidur?"

Elrangga membuang napas gusar. "Belum bun, masuk aja pintu gak El kunci," Ujar Elrangga mendudukkan badan nya seperti semula.

Safira membuka pintu pelan lalu tersenyum ke arah Elrangga. "Kamu udah punya jawaban nya?" Tanya Safira lembut.

Safira tersenyum dan mengusap punggung Elrangga karna tidak dapat jawaban dari anak sulung nya. "El dengerin bunda, bunda tau ini susah buat El tapi ini udah wasiat dari temen ayah kamu dan kalau kamu jadi posisi ayah kamu yang kamu lakuin pasti sama kaya ayah,"

ELRANGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang