Acara tak terasa sudah sampai di penghujung.para tamu yang hadir pun sudah silih bergganti pamit pulang,begitupun dengan sebagian keluarga besar randa yang turut hadir.
"Nya gue pamit ya nya,gue yakin lu bakalan bahagia sama randa nya". tutur kiran yang memeluk anya begitu erat yang juga anya balas peluk erat pula.
"Makasih banyak ya ran kamu dah bantu aku dari awal hingga sekarang dan janji jangan jauhin aku ya".
"Iya nya gue akan selalu ada buat elo nya kapanpun itu pokoknya".
Anya dan kiran saling menitikkan airmata yang membuat sang perias,luna ikutan menangis melihat mereka berdua.
Kiran pun beranjak meninggalkan kediaman anya setelah ia juga berpamitan pada ibundanya anya.
Sementara itu randa masih terlihat melayani para tamu yang berpamitan pulang,tak ada raut lelah di wajah nya,hingga sapaan lembut anya berhasil membuat ia ikut memilih untuk istirahat.
"Mas mau ganti pakaian dulu biar anya keluar dulu mas".
"Nanti saja nya,mas masih mau ngobrol dulu sama kamu".
Anya jadi tersipu di goda randa blak blakan begini,apalagi di dalam kamar pengantin ini hanya ada mereka berdua,setelah luna juga memilih pamit pulang karena tugasnya sudah usai.
"Iya mas,mau ngobrol apa sama anya mas"? tanya anya yang setelahnya tertunduk malu sementara randa terus menatapnya dengan seksama yang membuat anya tak sanggup membalas tatapan itu.
"Kamu cantik sekali nya". sembari tangan randa mengangkat dagu anya dan ia tatap anya dengan penuh cinta yang membuat degupan jantung anya terdengar jelas di telinga.
Randa membelai wajah ayu sang istri nya dengan lembut,lalu ia perlahan mengecup bibir merah anya yang membuat anya spontan memejamkan matanya,ia malu namun ia tak ingin menolak sentuhan bibir sang suami.
"Sungguh manis". lirih randa sambil menjauhkan bibirnya dari bibir anya dan ia mencubit lembut hidung mancung anya yang membuat anya pun seketika membuka kedua matanya.rona tersipu jelas tergambar di wajah anya dan ia tersenyum kecil dengan perlakuan manis yang baru saja randa berikan padanya.
"Mas mau tidur"?
"Nanti saja sayang". lalu ia mengenggam tangan anya dan ikut membawa anya keluar dari kamar.
Anya ingin bertanya kenapa randa mengajaknya keluar sementara randa sendiri celinguk mencari keberadaan seseorang,ya randa sedang mencari sang ibu mertua yang ternyata tengah duduk istirahat di ruang tengah tempat prosesi akad nikah tadi di gelar.
Randa tak ragu ragu memperlihatkan sikap romantisnya pada anya di depan sang ibunya anya.ia pamit ingin membawa anya pulang ke rumahnya yang tentu saja langsung di setujui oleh sang ibu mertua.
"Iya silahkan dan hati hati di jalan ya nak".
Keduanya pun mengangguk setelah sang ibu juga sedikit memberikan wejangan pernikahan pada keduanya dan anya langsung memeluk sang ibu yang rasanya sulit untuk ia tinggalkan sendiri.
𝐒𝐞𝐭𝐞𝐥𝐚𝐡,di rasa semua sudah siap,randa dan anya pun berpamitan pada sang ibu dan kerabat anya yang lainnya.anya yang tak henti hentinya berkaca kaca rasanya sungguh enggan berpisah begitu cepat,namun ia sadar sekarang ia sudah sah menjadi seorang istri.
"Yuk sayang naik". sembari membuka kan pintu mobil untuk sang istri.
Anya menaiki mobil yang sudah randa siapkan dan keduanya sudah duduk berdampingan di kursi tengah dan anya membuka kaca mobil untuk kembali dadah pada sang ibu tercinta.
Mobil yang membawa keduanya kian menjauh dan anya masih menangis karenanya.
"Sayang maafin mas ya kalau hari ini langsung membawamu pergi".yang anya balas dengan anggukan dan kedua matanya yang berkaca kaca di hapus lembut oleh randa dengan jari jemarinya.
Selama menuju rumah yang akan keduanya tempati,anya yang tadinya sempat menangis,kini tengah tertidur pulas di pangkuan suaminya,randa.ia merasa lelah dan sedikit mengantuk.
Randa dengan tiada hentinya membelai rambut indah anya.ia tatap wajah lelapnya anya.rasa ingin segera memiliki anya seutuhnya terngiang kembali di kepalanya,tapi ia sadar saat ini ia sedang di dalam mobil yang juga ada pak sopir pribadi di dalamnya.
𝐒𝐚𝐭𝐮 𝐣𝐚𝐦 𝐛𝐞𝐫𝐥𝐚𝐥𝐮,kini mobil yang mereka naiki sudah memasuki sebuah perumahan kawasan elit di kotanya.anya yang masih lelap segera randa gendong untuk masuk ke dalam rumah miliknya.sebuah rumah yang sudah ia siapkan untuk ia dan anya tempati seterusnya.
Di pintu depan randa di sambut oleh dua orang wanita paruh baya yang tak lain merupakan pengurus rumah yang sudah mengikuti keluarga randa sejak lama,mereka adalah buk inah dan buk rumini.keduanya membawa koper yang anya bawa tadi dari rumahnya dan randa masih menggendong anya ala ala bridal style menuju lantai atas.
"Silahkan den masuk".tukas buk rukmini yang sudah membuka kamar untuk keduanya tempati.
"Makasih ya buk".yang mana buk rukmini segera meninggalkan kedua nya.
Randa merebahkan anya ke ranjang tidur yang tentu saja sudah di desain sebagai kamar pengantin dan aroma wewangian yang begitu memikat di dalam kamar ini membuat randa pun memilih untuk segera pergi mandi.
𝐒𝐮𝐚𝐫𝐚 𝐩𝐞𝐫𝐜𝐢𝐤𝐚𝐧 air dari dalam kamar mandi terdengar samar samar di telinga anya yang membuat ia juga spontan untuk beranjak bangun dari lelapnya sepanjang perjalanan kemari.
"Mas randa"? gumam anya sambil melihat sekeliling kamar yang sudah di dekorasi begitu cantik dan ranjang yang sedang ia tiduri pun di penuhi dengan kelopak bunga mawar merah.
"Ini di rumahnya mas randa"?. tanya anya dalam hati lalu matanya tertuju pada bunyi suara percikan air berasal.
𝑲𝒓𝒆𝒆𝒕𝒕....". randa keluar dari kamar mandi dengan mengenakan handuk piyama putih di tubuhnya yang seketika juga membuat anya menutup mata dengan menggunakan kedua telapak tangannya.
Randa tersenyum lebar melihat anya yang menutup matanya dan perlahan ia dekati anya yang masih duduk di atas ranjang.
"Dah bangun ya sayang". sembari mendaratkan kecupan di keningnya anya yang sontak membuat anya kaget dan membuka telapak tangan dari kedua matanya.ia kaget bibir randa sudah hampir mau menyentuh bibirnya.
Anya ingin memalingkan wajahnya tapi kecupan kilat di bibirnya membuat ia kembali terpaku dan kali ini kecupan hangat yang randa daratkan membuat anya terbuai.ia rasakan begitu lembutnya bibir randa mencium bibir miliknya dan durasi ciuman itu tak sesingkat tadi siang.
"Mas.....". lirih anya yang mana randa sudah perlahan melepaskan bibirnya dari bibirnya anya yang ranum.
"Kenapa sayang"?. tanya randa manja sambil tangannya meraih pinggang ramping anya agar masuk dalam dekapannya dan ia membelai wajah dan rambut anya silih bergganti.
" Mau mandi ya"? tanya randa lagi yang langsung anya balas dengan anggukan dan seketika itu pula randa langsung menggendong anya masuk ke dalam kamar mandi.
Anya tak bisa berkata kata setelah randa juga ingin mandi lagi bersamanya.perlahan randa pun membuka satu persatu pakaian yang melekat di tubuh istrinya ini.matanya yang tajam memandangi setiap lekuk tubuh anya membuat anya sekaligus malu.
"Mas anya malu mas" sergah anya ketika tubuhnya sudah tak berbalut apapun lagi dan randa menarik anya masuk dalam pelukannya yang membuat percikan hasrat kian muncul di dirinya.ia sentuh setiap bagian tubuh anya dengan lembut yang membuat anya pun merasakan desiran aneh dari dalam dirinya.
"Sayang jangan takut ya". bisik randa sangat manja di telinga anya sembari tangannya makin liar menelisik setiap inci tubuh sang istri.
Randa merapatkan tubuh anya ke tubuhnya lalu ia kembali mencium bibir anya dengan rakusnya.anya pun mulai mendesah tak karuan menikmati setiap sentuhan dan kecupan bibir randa pada tubuhnya.
Keduanya pun larut dalam buaian panas sebagai sepasang suami istri dan saat rasa itu kian kuat,randa pun menggendong anya kembali ke kamar dan membaringkan anya di ranjang.
Keduanya berpacu penuh gairah serta keringat,apalagi kesucian yang anya miliki membuat randa kewalahan dan harus perlahan lahan agar anya tak merasa sakit dan perih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seuntai Rindu di pelupuk mata
RomancePernikahan adalah sebuah kebahagian bagi seseorang,baik bagi sang wanita maupun sang pria tapi tidak dengan Anya yang harus bersikap baik baik saja dalam pernikahannya dengan Randa yang bersikap dingin. Anya sekuat mungkin memendam perasaan sukanya...