1. Familiar?

14 2 5
                                    


   Di dalam sebuah rumah minimalis terdapat pemuda bermanik biru yg  sedang turun dari lantai atas, pandangan pemuda itu menatap seorang perempuan berumur 40 an yg mulai menua

   "Bun! Selama aku tinggal di rumah kakek aba, yg bersihin kamar aku siapa?" Tanya pemuda itu sambil mengambil ayam yg baru saja di masak oleh ibunya

   "Heh! Main nyomot aja, belum cuci tangan juga" Sewot sang ibu sambil menaruh makanan lainnya ke meja makan, pemuda itu tanpa merasa bersalah memperhatikan gigi putih dan tapinya itu ke ibuny, lalu melanjutkan memakan ayam yg enak itu

   "Bunda yg bersihin lah, masa penghuni kamar kamu?" Jawab sang ibu mendekati anaknya lalu mengusap rambut anaknya itu lembut, ini pertama kalinya dari bertahun² anaknya itu kembali lagi ke rumah ini, selama ini anknya tinggal bersama kakeknya di pulau rintis

   "Bunda kangen aku ya? Sampe ngelus² rambut aku hihihi" Ledek pemuda itu yg merasa nyaman dngn elusan sang ibu

   "Engga, rambut kamu tadi ada hewan yg nyangkut di sini, kamu blm mandi kan?" Ejek ibu pemuda itu lalu menuduh anknya yg blm mandi itu

   Manik biru itu menatap ibunya dengan mata melotot sambil menggerogoti tulang ayam itu

   "Enak aja! Ganteng cakep gini dibilang blm mandi!? Bunda tuh yg belum mandi! Euh!" sewot nya lalu dibalas oleh bundanya dengan memutar bola matanya malas

   "Ah iya! Kamu udh bunda masukin ke sekolahan SMA mutiara 5" Ucap bunda setelah mengingat apa yg ingin ia sampaikan kepada anaknya

   "Oke- tunggu! Kan aku ga tau dimana sekolahnya bun!?"
   "Nanti temen anak bunda yang-"

   Tok! Tok! Tok!

   "Assalamu'alaikum tante Putri"

   Bunda yg bernama Putri itu berlari kecil menuju pintu, lalu setelah pintu itu di buka, sosok pemuda bermata merah dengan wajah datar menatap Putri

   "Waalaikumsalam! Wah! Panjang umur pendek napas! Masuk Hali"

   Hali -pemuda bermata merah- setelah dipersilahkan masuk oleh tuan rumah ia pun masuk duluan. Kini pandangan Hali menatap punggung pemuda yg membelakangi nya

   "Hali ini anak tante, namanya Taufan" Ujar Putri sambil membawa minuman dingin di tangannya, perlahan² pemuda yg bernama Taufan itu menoleh lalu bertemu mata merah yg terdiam dngn wajah datar

   "Bun? Orang gila ini siapa?" celetuk Taufan malah mengambil minuman yg di bawa oleh bundanya, padahal minuman itu untuk Hali. Dengan kesal Putri menepis kasar tangan Taufan, sang empu meringis sambil mengerucutkan bibirnya

   Upan juga mau kali. Batin Taufan

   "Ini buat Hali! Awas kamu manggil dia kaya gitu lagi, Bunda suruh kamu tidur dikandang ayam tetangga sebelah!" Ancam Putri,  Hali melihat perdebatan kecil di hadapannya dengn mata malas lalu duduk dengan sopan

   Anak sama ibu, sama aja ternyata, sama² pea. Batin Hali

   "Bunda mau ngambil buat kamu dulu, kalian kenalan ya" kemudian Putri pun pergi dri ruang tamu, Kini hanya ada Taufan dan Hali yg hanya terdiam

   "Ekhem.. Nama lu Hali?"
   "Hm, Halilintar" Hali menyebut nama lengkapnya sambil memainkan handphonenya

   "Gue manggil lu Alin aja ya?" Ucap Taufan dengan senyum manisnya, Hali melirik ke pemuda dihadapannya ini sebentar lalu berdeham sebagai jawaban iya

   Buset, ini orang pendiem amat, cuek lagi, butuh effort bngt ngajak dia ngomong. Batin Taufan bersweetdrop melihat kelakuan Hali yg begitu cuek. Tapi setelah Taufan lihat² lagi.. Wajah Hali nampak tidak familiar dimatanya

   "Hm.. Alin? Kita pernah ketemu ya?" Taufan yg keceplosan menanyakan itu pun kaget, mulutnya seperti bergerak sendiri

   "Engga, cuma perasaan lu doang kali" Tanpa sadar Hali mengatakan banyak kalimat dari mulutnya, sementara Taufan melihat mimik wajah Halilintar teliti, Hali yg merasa di lihatin menoleh, dan ternyata benar Taufan sedang menatapnya dengan serius

   "Wht? Ada yg salah sama muka gue?" Tanya Hali menatap balik manik biru itu dengan tatapan tajam

   "Hm.. Lu bener, cuma perasaan gue doang"

   Tidak lama mereka saling sibuk dengan handphone nya masing, Taufan mengerutuki bundanya yg tidak datang², ia tidak tahan dengan suaranya hening seperti ini

   Tiba² Hali bersuara berusaha memecahkan keheningan ini

   "Fan, minta nomer lu, biar bisa barengan jalan ke sekolah nya" Taufan mengangguk lalu menyerahkan handphone nya agar Hali memasukan nomernya

   "Klo ada apa² chat, jngn nelpon" Ujar Hali sembari memberikan kembali handphone biru Taufan dengan logo Angin, Taufan mengecek whatsapp nya lalu melihat poto profil Hali yg bergamber kucing lucu, sepertinya Hali menyukai makhluk menggemaskan satu ini

   "Gaush ngeliatin dan komen profil gue, gue tampol ampe lu komen" Ancam Hali dengan tatapan tajam, Taufan bukannya takut malah terkekeh melihat sifat Hali yg tsundere, merasa seperti terbiasa dengan tatapan Hali itu






   Anyeonggg.. Ehehe Feba mau bikin cerita lagi yg ini, gimana seru ga? Kependekan ya? Ahh gomene.. Semoga suka ya! ♡
  

  

Memories [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang