Raja Gyeongsun kehilangan cintanya hingga membuatnya murka dan menyebabkan kehancuran bagi kerajaan. Ia dihukum oleh Kaisar Giok (Raja Dewa) untuk mengabdikan diri kepada manusia sebagai Jowangshin (Dewa Api) dengan nama Lee Taehyung.
Taehyung diper...
WARNING!!! DILARANG PLAGIAT, MENYALIN, MENJIPLAK CERITA DALAM BENTUK APAPUN. AKUN SOSMED AUTHOR HANYA YANG TERTULIS DI POSTER. JIKA MENEMUKAN ADA PELANGGARAN, TOLONG HUBUNGI SAYA.
TERIMAKASIH
==============================================
CERITA INI HANYA FIKSI, TIDAK ADA NIAT MENYINGGUNG PIHAK MANAPUN.
〰️〰️CHANVEE 〰️〰️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Beberapa tahun kemudian
Eunsook dikaruniai seorang putra yang tampan dan mirip dengan ayahnya. Mereka bahkan bagai pinang di belah dua karena seking miripnya. Sedangkan putra mahkota yang lahir dari rahim sang ratu tidak semirip itu. Hal itu menjadikan ratu merasa iri kepada Eunsook. Dia takut kalau anak Eunsook nantinya akan menjadi pengganti putranya tersebut. Meskipun raja memperlakukan anak - anaknya dengan adil, namun hati sang ratu tidak bisa menerimanya. Dia merasa harus menjadi yang pertama. Selama ini dia hidup selalu di nomor satukan oleh ayahnya yang seorang pejabat paling berpengaruh di kerajaan. Namun sekarang ketika dia menjadi ratu, dia merasa menjadi nomor 2 di istana.
Rasa iri nya tersebut membuatnya ingin melakukan hal yang di luar rencananya selama ini. Dia merencakan pembunuhan untuk Eunsook dan putranya Kim Seon.
Pangeran Kim Seon yang saat ini berusia 10 tahun, pergi bersama ibunya Choi Eunsook untuk mengunjungi kuil keluarga kerajaan. Hal itu merupakan tradisi kerajaan kepada para keluarga kerajaan. Ratu dan putra mahkota tidak dapat ikut karena mereka sedang tidak enak badan dan harus di karantina. Sedangkan raja sedang keluar untuk memantau rakyatnya di salah satu provinsi yang letaknya cukup jauh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hal itu dimanfaatkan oleh keluarga ratu untuk menyingkirkan penghalang bagi pangeran mereka naik tahta. Ketika dalam perjalanan pulang dari kuil di atas gunung tersebut. Mereka di serang oleh sekelompok pembunuh bayaran. Peperangan antar pengawal kerajaan lawan pembunuh bayaran tersebut tak dapat di hindarkan. Mereka saling adu kekuatan dan senjata untuk melindungi diri mereka masing - masing. Namun naas, pengawal kerajaan kalah dari para pembunuh bayaran tersebut yang bergerak sangat cepat. Sehingga mereka berhasil menghunuskan pedangnya kepada selir agung dan pangeran.
