Aura memandang layar dengan intensitas, jari-jarinya menari di atas keyboard, mencoba menyusun benang yang kusut. Percakapan dengan Luthfi membawa mereka pada titik yang membuat Aura semakin penasaran.
Tanggal 2 Sepetember 2020, Aura mengajukan pertanyaan yang tampak sederhana, namun memancing kekisruhan dalam ruang virtual mereka.
LUTHFI
2 September 2020
Aura : Pernah follow2an ig ga?
Luthfi : Pernah dulu, tapi udah lama aku unfollow
Aura : Namanya Clara?
Luthfi : 😒
Aura : Luthfiiiiiiiiiii
Aura, dengan hati yang berdebar menantikan jawaban, namun hanya senyap yang menari-nari di antara jemari mereka. Emoticon kekesalan menjadi lambang rahasia yang tak terungkap. Aura mencoba meredakan ketegangan dengan candaan, tetapi tanggapan Luthfi masih terasa dingin.
Aura : Bututttt
Luthfi : Aura?
Luthfi : Kamu mau jadi siber?
Aura : Aku nanya luthfi jelek
Aura : Bener g nih?
Luthfi : Ga tau ah
Aura : Yaampun org g aku apa2in
Luthfi : Ga tau ah
Aura : Ydah
Aura : Org nanya doang
Luthfi : Ihh ngambek
Aura : Aku mh nanya doang
Aura : Klo g inget juga gapapa
Luthfi : Iya namanya clara
Aura : Sayang deh sm kamuuu
Luthfi : Apaan ihh kamu siber
Aura : Aku g nyari luthfi jelek
Luthfi : Trus tau dari mana?
Aura mencoba menjelaskan maksudnya, tetapi suasana semakin tegang. Dialog yang terputus-putus, mengungkapkan pergumulan yang semakin rumit.
Aura : Bntar nih
Aura : Tp g ush dimarahin gapapa
Aura : Biarin aja yaaaa
Luthfi : Iya ngga sayangku
Luthfi : Iya aku biarin
Aura : Td ada yg msk ke aku
Luthfi : Trs gimana?
Aura : Minta konfir
Aura : Tp blm aku konfir
Aura : Aku takutnya tmn km, makanya nanya
Aura : Trs aku liat dia follow km tp km g follow dia
Luhfi : Dah biasa
Luthfi : Bentar cantik
Aura : Jan diapa2in
Luthfi : Ko dia tau ig kamu
Aura : Udh biarin
Aura merasa dirinya seperti samudra yang luas, terhempas oleh badai kebingungan yang semakin menguar, membelah keheningan yang terpendam.
Seharusnya mereka tak pernah Kembali,
Masa lalumu biarlah menjadi milikmu.
~Zahra Nayla~
KAMU SEDANG MEMBACA
LABIRIN (True Story)
RomanceDiantara senyuman yang memikat itu Ada janji yang kau ingkari dengan penuh Janji manismu untuk merangkai mimpi-mimpi indah Namun pada akhirnya Kau adalah orang yang mengukir luka penuh Penghiatan dan kebohongan yang terbuka nyata Dalam benakku akan...