1

63 4 0
                                    

Di pagi yang cerah, di sini di depan gerbang sekolah SMA bernama Bintang Galaksi Highschool, merupakan sekolah yang terpencil karena terdapat di dalam perumahan, sehingga tidak banyak orang yang tahu sekolah ini. Seorang pemuda yang menggunakan seragam SMA dengan warna mata seperti batu Ruby dan tak lupa memakai jaket dengan perpaduan warna merah dan hitam kesayangan miliknya lalu topi dengan perpaduan warna yang sama seperti jaketnya, dia juga di temani oleh seorang pemuda di sampingnya dengan warna mata yang berwarna seperti batu safir yang menggunakan seragam sama sepertinya lalu menggunakan jaket dengan perpaduan warna biru dan putih tak lupa dia memakai topi kesayangannya dengan perpaduan warna biru, kuning, dan putih.

"Kita sudah sampai Alinn!!" ucap salah satu pemuda diantaranya.

"Stop calling me Alin."

"Sok Inggris. Yaelah sensi amat lu! Daripada gua panggil pikachu mau lu???? "

"Masih mending gua sok Inggris daripada lo gabisa Inggris?? Btw nama gua 𝐇𝐀𝐋𝐈𝐋𝐈𝐍𝐓𝐀𝐑 bukan 𝐀𝐋𝐈𝐍 apalagi 𝐏𝐈𝐊𝐀𝐂𝐇𝐔, " ucap Halilintar dengan nada sedikit di tekan dibagian nama.

"Bacot, makanya ajarin gua bahasa Inggris dong! Biar gua pinter bahasa Inggris kek eluu. "

"Males."

"Najis songong, mentang mentang bisa bahasa enggres."

Hali memutar bola matanya malas "Bodoamat mending kita masuk sekarang daripada kita berdiri terus di sini kayak anak ilang."

"Kita? Sorry lo aja, gua gausah di ajak."

"Pengen di tendang atau di cekek? "

"Hehe...maaf yuk biar Taufan yang ganteng ini anterin lo keliling ni sekolah" ucap Taufan n̶a̶r̶s̶i̶s̶ penuh percaya diri sambil tersenyum seperti keled- lalu diapun berjalan mendahului Halilintar.

Sementara Halilintar dia hanya mendengus kesal dan berjalan mengikuti Taufan dari belakang.

Kini mereka berjalan masuk melewati pintu gerbang sekolah tersebut. Sekolah tersebut hanya memiliki satu lantai, dengan beberapa ruang kelas yang mencukupi untuk murid murid di sekolah tersebut, lab komputer, perpustakaan, tempat ibadah, dan fasilitas umum lainnya seperti kamar mandi dan lain lain, tapi walaupun sekolah tersebut kecil tetapi dia memiliki lapangan yang sangat luas tidak seperti di kebanyakan sekolah. Yah... Setidaknya sekolah tersebut layak untuk mereka menuntut ilmu.

"Ternyata sekolahnya lumayan luas..." ucap Halilintar sembari menoleh ke kanan dan ke kiri memperhatikan seluruh wilayah dari sekolah tersebut.

"Yee... Ini sekolah mah keliatan luas karena kebantu lapangan nya doang. lo gatau klo belum liat liat seluruh sekolah, pasti bakal Keliatan kayak sekolah yang kecil dan di tempat terpencil," jawab si Taufan

"Bukannya emang terpencil?"

"Oh iya:)"

"Bodoh..."

"Tadi lu ngomong apa Li? "

"Tidak."

Tbc

Agak garing sih jujur kata katanya maaff atuh ya, aku ga bisa bikin lelucon jadi maaff klo garing:) btw seperti biasa! Jangan lupa vote and comment biar Author semakin semangat ngelanjutin ni book sampai tamat! Oh iya ini unsur sekolah angker nya belum ada yaa mungkin beberapa chapter setelahnya? Aku agak bingung jujur buat bikinnya alurnya. So, just wait to the next chapter 👍🏻✨

School MysteryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang