05. Rencana

7 0 0
                                    

"Wahana paling menakutkan adalah kehidupan."

✎___________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✎___________

Arka mengacak-acak rambutnya frustasi, perasaannya semakin tak karuan tapi dia dan adiknya malah bertengkar.

Saka, selaku kepala keluarga dan ayah dari tiga anaknya berdiri dan menepuk pundak Arka.

"Kejar adikmu sana, pantau dari jauh siapa tau perasaan gelisah nya hilang." Saran Saka, lalu melenggang pergi meninggalkan anaknya.

Arka langsung berlari menyusul adiknya karna Eva pergi tanpa pengawal ataupun bodyguard.

Arka terus mencari adiknya hingga ia menemukan adiknya sedang berpelukan disebuah gang kecil dan sepi bersama dengan manda.

Hati Arka sedikit lega melihatnya, setidaknya Eva baik-baik saja sekarang walaupun mungkin Eva membenciku. Batin Arka

DORR!

Jantung Arka berdebar 2 kali lipat lebih cepat kala suara tembakan terdengar sangat keras berasal dari gang sepi itu.

Arka sontak menolehkan kepalanya ke arah Eva berada, Seketika perasaan gelisah kembali padanya. Arka berlari menghampiri Eva yang sudah terbaring berlumuran darah di aspal.

Dipangkunya kepala Eva, Arka menangis sejadi-jadinya dan mengutarakan beribu-ribu kata maaf pada Eva.

Beberapa warga yang tadinya mendengar suara tembakan langsung menghampiri lokasi dan terkejut melihat seorang pemuda menangis sesenggukan dengan memangku seorang gadis yang berlumuran darah.

Sebagian warga itu menelpon polisi dan ambulance, sementara sebagiannya lagi hanya bergosip dan memfoto atau memvideo.

...

Sebagian jiwa Arka seperti menghilang begitu saja, pikiran Arka selalu di-gentayangi dengan perasaan bersalah.

Arka menatap lembaran foto adiknya dengan sendu, "Maaf." Gumam Arka sambil menahan air mata yang siap mendarat kapan saja.

Arka terus-terusan mengagumkan kata maaf dan andai. Andai dia tidak bertengkar dengan Eva, Maaf karna tidak menghampiri Eva segera. Maaf... Andai...

Tapi sayang seribu sayang, kata-kata itu telat ia lakukan dan ucapkan. Sejak saat itu senyum Arka menghilang, tidak ada lagi semangat hidup dari matanya.

Arka bertekad untuk membalaskan dendam kematian adiknya, ya dia akan membalasnya jauh lebih menyakitkan daripada rasa sakit yang dirasakan adiknya.

I Know Everything Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang