Valencia Joey, Seorang mahasiswi penyuka novel yang merupakan gadis pemalas. Tapi di suatu waktu, Valen mengalami kejadian aneh dan tak masuk akal saat terjatuh karna mengejar kucing kesayangannya. Kejadian tak masuk akal itu mampu membuat kehidupan...
"Butuh seribu kebohongan untuk menutup satu kebohongan. Tapi, hanya butuh satu kejujuran untuk menyelesaikan semuanya."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✎_____________
Empat motor sport bersama satu mobil masuk melewati gerbang sekolah bernama Eliose R'N School.
Semua murid yang melihat itu berteriak heboh terutama kaum wanita, mereka memuji betapa kerennya empat pria yang tadi mengendarai motor sport dan mengeluh karna iri pada seorang wanita cantik yang mengendarai mobil sendirian.
"Keren bangett, itu siapa?"
"Murid baru bukan sih?"
"Eh iya iya, itu murid baru"
"Rumornya mereka dari keluarga terpandang loh"
"Katanya mereka pada ganteng-ganteng!"
"Itu mah bukan katanya lagi, udah kenyataannya!"
"Siapa sih cewe yang naik mobil itu?"
"Cantik yaa"
"Kalo ga salah namanya Valencia Joey"
"Anak dari keluarga mana?"
"Ga tau, tapi yang jelas dia dari keluarga kaya"
Begitu banyak kalimat pujian yang lima orang tadi dapatkan membuat salah satu dari mereka malah ke-pd-an.
"Kenyataan kak," jawab Lio sembari mengedipkan matanya pada kaum Wanita yang seketika menjadi heboh.
"Cleo!" Teriak seorang pemuda dengan beberapa pemuda lainnya mengikutinya dari belakang dan satu gadis berambut pendek menggandeng lengannya.
Valen reflek menolehkan kepalanya ke arah pemuda tadi. Nampaknya pemuda tadi akrab dengan Lio, pikir Valen.
Sebab, Lio dan pemuda yang tak asing dimata Valen itu terlihat sangat akrab sampai Lio bisa tertawa dan tersenyum pada pemuda itu.
Lio itu tipikal orang yang kalem kalem bae kalo sama orang asing, kalemnya bukan kulkas kaya karel, lebih ke irit bicara.
Valen mencoba mengingat-ingat lagi siapa pemuda itu, sepertinya ia pernah melihat fotonya disalah satu file yang ia temukan, tapi ia lupa. Valen merutuki dirinya yang selalu lupa dengan sesuatu, sampai ia mengingat siapa pemuda itu.
