Waktu sudah menunjukkan pukul 05.30,tapi Abel tetap menempel di ranjang tidurnya yang ber sprei motif bunga-bunga pink.
Abel memang pecinta bunga,tapi dia tidak suka warna pink, norak katanya. Tapi Abel tau,kesukaan orang berbeda beda,tergantung seleranya saja. apalah daya Abel,bundanya selalu menggantikan sprei untuknya,meskipun dia berulang kali melarang bundanya masuk ke kamarnya.Karena menurut Abel,kamar itu privasi bagi orang asing.
Jadi bundanya Abel di anggap orang asing sama Abel? Dasar anak gatau di untung banget.
sabar ya teman teman,Abel emang gitu..Abel membuka matanya secara perlahan ketika mendengar suara perempuan dari balik pintu kamarnya.
"Ck! berisik banget,masih pagi juga,dasar orang tua"ucap Abel sembari menarik selimut pink-nya itu.
"Abel,ayo sayang siap siap,biar sekolahnya gak telat terus" ucap bunda sambil mengetok ngetok pintu kamar Abel.
"Bunda tunggu di bawah,bunda udah siapin sarapan buat kamu" sambungnya
"IYA!! BAWEL BENER JADI ORANG !!"
Pastesnya di apain nih si Abel?
Tanpa mengambil hati dari perkataan Abel,bundanya Abel pergi meninggalkan Abel untuk menuju ruang makan.
Trisha,bundanya Abel pergi menuju dapur.
trisha membuka lemari pendingin yang setiap harinya di buka Abel untuk mencari cemilan.
Trisha menatap lamat lamat lemari pendingin itu,dia menjadi sedih ketika melihat cemilan yang mulai mengosongi kulkasnya itu.Uang sisa belanja bulanannya sudah habis terpakai untuk membayar uang sekolah Abel.
Apakah dia harus bekerja untuk mencari nafkah?."Aduh,ini gimana,anak ku suka ngemil pas malem,kalau Abel liat kulkasnya kosong pasti dia sedih"
"Padahal uang udh habis"
"Apa mungkin aku harus nyari kerjaan"
"Oke,demi anakku bahagia aku akan melakukan apapun demi dia"
Abel menuruni anak tangga secara cepat,karena dia sudah tau akan terlambat lagi.
Walaupun Abel di bangunin jam 4 subuh,Abel ga bakal langsung siap siap buat sekolah,kalau gak lanjut tidur pasti bengong.
Dasar kelakuan Abel."Selamat pagi sayang,tidurnya nyenyak?" Tanya Trisha
"Banyak drama"jawab Abel
"Klo bunda ga ada di rumah,kamu jangan khawatir ya,bunda ada urusan sebentar"
"Bukan urusan gue,terserah lo mau ngapain"
Deg!
Trisha sedih mendengar perkataan dari anaknya.
Biasanya Abel akan khawatir jika trisha tidak pamit untuk keluar rumah,dan Abel akan mencari Trisha ke mana mana untuk menghilangkan rasa kekhawatirannya.Tapi tidak apa apa,Trisha akan memberi banyak waktu untuk Abel berdamai dengan keadaan. Bagaimanapun juga,satu satunya yang dia miliki hanyalah Abel.
Abel duduk di kursi makan,di depannya ada meja yang sudah di hiasi banyak makanan kesukaannya. Biasanya,dia akan berebut masakan bundanya dengan ayah tercintanya.
Tapi sekarang hanya kursi ayahnya lah yang bisa Abel liat.Abel mulai memakan masakan bundanya itu,dia dengan lahap menghabiskan makanan yang ada di piringnya.
semarah marahnya Abel,dia tidak bisa nyuekin makanan enak ini.
Abel tidak pandai berbohong.Bunda akan merasakan senang setiap paginya, karena selalu melihat anaknya yang se akan akan memberitahukan bahwa masakan bunda sangat enak dari gembulan pipinya,tentu saja pipinya di penuhi dengan lauk pauk buatan bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teduhan sementara
Ficción General"bunda yang keluar rumah atau aku?!" teriak Abel keras terhadap bundanya "maaf,tolong maafin bunda nak" pinta Trisha,bunda dari Abel. "permintaan maaf bunda gak bakalan bisa buat orang mati hidup lagi, hiks" "bunda tau itu nak,maaf" tangis mereka be...