5. Yaa Salaam

13 5 0
                                    

"Sekarang nangis, besok pura-pura tertawa sambil menahan sesaknya dada, besoknya lagi nangis lagi tanpa peduli akan dilihat seperti apa, besoknya lagi berhasil berdamai, tapi beberapa jam kemudian nangis lagi rapuh lagi, hancur, kecewa! Siapa yang begitu kalau bukan kamu yang sedang patah, entah patah dalam versi apa. Tidak mengapa, yang pasti waktu untuk baik-baik saja itu ada meskipun kita harus tertatih-tatih dalam menariknya."

-Lova-

Semua yang pernah patah pasti merasakan Tentang derai air mata jenis apa yang menaruh sayatan Aku pernah mendengar, sabar itu memiliki tiga tingkatan Mulai dari sabar ketika musibah diterbangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua yang pernah patah pasti merasakan
Tentang derai air mata jenis apa yang menaruh sayatan
Aku pernah mendengar, sabar itu memiliki tiga tingkatan
Mulai dari sabar ketika musibah diterbangkan

Sabar saat berjuang dalam mendekap ketaatan
Sampai di level tertinggi ada yang berlabel sabar dalam mengecoh kemaksiatan
Mampu bermaksiat, tapi berhasil untuk menyingkirkan
Apakah patahku ini supaya jiwa raga juga ikut berjuang seperti label tertinggi, Tuhan?

Pasalnya, hati yang dulu tertutup ini kini telah terbuka
Tatkala sungai-sungai dalam raga mulai memuntahkan isi hatinya
Jiwa-jiwa harum itu juga tentu menganga
Hingga bukan hanya sabar yang punya tingkat rawa

Tapi air mata itu sendiri punya jenis yang merana
Ya gak ada yang namanya patah itu memeberi bahagia tanpa noda
Air mata akan berjalan, dari air mata yang berakar suntuk dengan sejuta goda

Lalu, air matamu dididik untuk reda
Hatimu berhasil bilang tak apa-apa, bahkan sambil tertawa hahahha
Sayangnya, itu masih bahasa mulut yang berbicara
Sedangkan hati tersedu-sedu menahan perih yang sengaja dibalur tawa

Kemudian jatuh lagi, nangis lagi tanpa pakai isyarat yang mengelabui
Sampai di puncak ada lagi bisikan untuk bangun, ia berhasil menguatkan air mata untuk reda hingga memberi ketenangan hati yang abai
Hanya saja hukum rasa akan terus berjalan yang terkadang membangkitkan air mata yang telah diasingkan
Tidak heran, jika luka patah untuk ke tahap sabar, ikhlas, dan menerima dengan power full atas jalan yang berkelok itu luar biasa dalam memberi kesempatan yang menghantui diri dalam kegagalan

Nafas 1002 Bait Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang