"Nggak sendiri kok, sang Pencipta MAHA SETIA, tapi kamunya peka nggak?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yaa Muhaimin .... Tak terhitung berapa banyak pinta yang mengharapkan AAMIIN Tak terhitung seberapa besar aku menolak AMIIN Dan tak terhitung sudah berapa kali aku tersungkur dari AMIN
Retaknya hati yang sedang patah itu unik ya Peleburannya sungguh istimewa Apalagi proses penggilingannya Belum lagi proses tempaannya
Dari yang bulat bisa jadi kotak Dari yang berambut menjadi botak Dari yang mulus menjadi retak Aaahh memang tidak hanya dahi yang bisa dijitak!
Unik kan? Sudah tidak murni lagi Wahai Tuhanku, sungguh indah modifikasi ini Engkau MAHA MENGAWASI atas apa yang terjadi Terima kasih Tuhan, pengawasan-Mu tak pernah lalai atas bingkai apapun yang terjadi
Aku kesepian, tapi sejatinya pengawasan-Mu selalu membersamai Aku merasa kehilangan atas patah yang memberi kursi Tapi ternyata, ini kesempatanku untuk punya ruang dalam merenung tanpa menghakimi Patah ini akan tumbuh, bukan? Bukannya para pembeli sudah antri menunggu kemasan baru yang memberi kelezatan dengan siap saji?
