"Dari lahir kamu juga tahu kalau menangis adalah suara yang ditunggu."
-Lova-
Kamu tahu rasanya berpisah di saat rasa yang kalian harapkan sedang hangat-hangatnya dalam pelukan?
Mana coba orang yang tidak pernah rapuh saat dunia benar-benar patah penuh remukan?
Kamu yang mengaku kuat, kamu juga yang batinnya tersangga tongkat
Kamu yang mengaku tak ada apa-apa, kamu juga yang sebenarnya penuh tanya mengapaKamu yang mulutnya anti mengeluh
Kamu juga yang sebenarnya setiap detik hatinya besimpuh
Cukuplah sandiwara ini, adeganmu sudah sering ditampilkan
Tapi katanya, riuh-riuh yang mengitari samudera ini tak akan bosanTelah habis semua materi yang terlibat masa candu
Kini tinggal sisa-sisa yang menggurat sendu
Tugasmu masih ditampilkan dengan rayuan tersendiri
Jangan tengok ke sana jika hanya untuk menghempaskan jati diri
Kamu perlu waktu untuk sembuh, kamu perlu waktu untuk sadar bahwa yang sebenarnya kamu tengok tak pernah menghilangkan nilai diriPerlunya mendekap erat apa yang sekarang didapatkan
Perlunya melingkap semua noda dalam laskar yang sedang melingkar
Kamu jangan tenang saja, luka dan suka itu dua kata yang seiring berjalannya waktu sangat menunggu untuk menarik derai-derai yang tersirat di dalam mata
Membubuhkan pahit dan manis, menumbuk masam tanpa peduli masa kelam dalam hati yang sedang tertawa maupun meranaAzizah Bounty
Ponorogo, 24 April 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Nafas 1002 Bait
Poetry"Pulang sebelum waktunya itu sakit." KOLABORASI PUISI & QUOTES