Minggu pagi yang sangat cerah. Alam-pun seakan- akan bekerja sama pada hari ini juga untuk tidak terjadi hujan. Makanya hari ini memiliki cuaca yang cukup bagus.
Pagi ini juga, beberapa mobil sudah terparkir rapih didepan rumah mewah milik keluarga Wijaya. Yup, para sepupu- sepupu Vanya datang untuk bersama-sama pergi ke pantai.
Kini semuanya sedang berkumpul diruang tamu. Kedua orangtua Vanya sedang pergi keluar kota untuk urusan bisnis. Jadi, yang dirumah hanya Lion, Vanya, Cia, dan Farel.
Sekarang kita bagi mobil dulu saja gimana?" Ucap Setyo. Anak kedua dari Septa dan Haris. Kakak pertama Mama Vanya. Memang diantara sepupunya yang lain, Septo-lah yang paling dewasa pikirannya.
"Iya kak setuju. Apalagi kita ada bawa beberapa teman juga." Ucap Lion menambahkan.
"Kalau hal urusan begini mah kita serahin aja sama Kak Viona, haha." Ucap Kenzo melirik kakaknya itu. Yang merasa namanya terpanggil hanya melirik sinis adik laknatnya itu.
Vania merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Adiknya adalah Kenzo. Maka tidak heran apabila mereka selalu saja bertengkar.
"Yaudah, kalau gitu yang akan buat datanya Vania. Dan untuk masalah makanan, tadi Lion bilang dia sudah pesan. Jadi, sekarang kita nunggu Vania aja." Ucap Setyo.
"Mau pakai berapa mobil kak?" tanya Vania.
"Empat aja cukup. Kalian yang bawa mobil kebanyakan." Ucap Rayhan. Bukan tanpa alasan Rayhan berkata seperti itu, namun tadi pagi Ravan bawa mobil sendiri karena baru saja pulang dari rumah sakit. Sedangkan Rayhan dan Setyo berangkat dari rumah berbarengan. Lalu, ada Vania dan Kenzo yang membawa mobil masing-masing. Padahal mereka berdua satu rumah. Kemudian, ada Cintya dan Kila yang berangkat berbarengan. Dan terakhir, ada beberapa teman mereka yang ikut. Salah satunya adalah Rara.
"Mobil pertama akan diisi oleh Setyo, Vania, Lion, dan Cia." Ucap Vania.
"Isinya orang-orang kalem semua ini mah." Ucap Kenzo.
"Lalu, mobil kedua akan diisi oleh Rayhan, Farel, Cintya, dan kenzo." Cintya yang namanya dipanggil itu langsung mengelus dada. Pasalnya dia akan satu mobil dengan Kenzo. Sepupunya yang paling bawel, cerewet, dan nyinyir.
Kila yang melihat kakaknya Cintya mengelus dada langsung saja tertawa.
"HAHAHA." Tawa Kila. Orang yang diketawai hanya menatap tajam sang adik.
"Yang ketiga akan diisi oleh Ravan, Vanya, Kila, dan juga Rara. Sedangkan yang keempat akan diisi oleh Fento, Niko, Bagas, dan Dimas." Ucap Vania.
Fento, Niko, Bagas, dan Dimas merupakan teman dari Lion semasa SMA. Kebetulan mereka berempat rumahnya ada di Jakaeta, jadi Lion menghubungi mereka untuk diajak berlibur bareng.
"Yaudah, sekarang ayo kita berangkat." Ucap Setyo.
"Kuy, kak."
Lalu mereka semua pergi bersama-sama menuju Pantai. Dipimpin oleh mobil pertama, disusul oleh mobil kedua, ketiga, lalu keempat.
Keadaan di mobil pertama cukup tenang dan hening, karena diisi oleh orang-orang yang sudah dewasa, walaupun belum pada menikah semua. Yang paling tua adalah Setyo. Setyo sudah bekerja di salah satu perusahaan kakeknya yang ada di Jakarta.
"Oh iya kak, Kak berarti sekarang kak Diana ikut suaminya ke Singapura?" tanya Lion.
"Iya. Mungkin bakal menetap di sana. Kan suaminya orang sana." Jawab Setyo. Memang, Diana merupakan cucu pertama dari keluarga Wijaya. Dan yang pertama menikah dari semua cucunya adalah dia. Karena Diana ada di Singapura, maka dari itu dia pun hari ini tidak ikut dengan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jamais Vu [ON GOING]
Teen FictionCerita yang mengisahkan tentang seorang gadis yang bernama Vanya. Dia berasal dari keluarga yang berkecukupan. Mamanya adalah seorang pebisnis kuliner yang memiliki beberapa cabang yang tersebar di seluruh Nusantara. Sedangkan papanya, adalah seoran...