1. Pencuri Shalat?

46 3 1
                                    

"Shadaqallahul adzim."

Keisya, perempuan dengan mukena putih itu menyalakan handphonenya guna melihat jam. Kemudian mengalihkan pandang seraya tersenyum pada delapan anak kecil yang kini menatap dirinya.

"Udah mau azan isya ya kak?" Tanya Lala.

Keisya menggeleng. "Belum. Masih 18 menit lagi kok. Oh iya aku punya hadiah untuk kalian semua. Mau nggak?" Tanyanya sambil menahan senyum.

"MAUU."

"Wah semuanya mau ternyata."

"Hadiahnya apa kak?" Tanya Aldo tak sabaran.

Keisya mengambil tote bag dibelakangnya. Tak langsung diperlihatkan, perempuan itu malah membuat kedelapannya semakin penasaran dengan isinya yang nampak penuh.

"Aku nggak mau ngasih tau dulu. Maaf ya Aldo." Jawabnya.

"Ada syaratnya ya kak?" Tebak Haura.

Keisya mengangguk semangat. "Sebelum aku kasih hadiahnya, aku kasih 1 pertanyaan dulu ya. Nggak sulit kok. Kakak yakin kalian semua pasti bisa jawab. Gimana? Setuju?"

"Setuju."

"Okey!"

"Kak Key." perempuan kecil dengan usia paling muda itu tiba tiba saja mengangkat tangannya. "Kalau Sava nggak bisa jawab belalti nggak bakal dapat hadiah ya?" Tanyanya sendu.

"Pasti bisa. Sava kan pinter." Jawab Keisya sambil mencubit gemas pipi chubby anak berusia lima tahun itu.

"Nanti jawabnya satu aja ya."

Kedelapannya mengangguk dengan kompak.

"Oke kita mulai." Keisya diam sejenak sambil kembali menahan senyumnya. Sungguh, wajah wajah anak kecil didepannya itu membuat dirinya seketika merasa gemas.

"Sebutkan satu nama nabi."

Aldo langsung mengangkat tangannya. "Nabi Musa kak yang tongkatnya bisa membelah laut." Jawabnya menggebu gebu.

"Betul. Hayo nabi apa lagi yang kalian tau?"

"Kak, nabi Adam." Jawab anak laki laki disamping Aldo.

Keisya mengacungkan jempolnya. "Raka juga benar."

"Nabi Nuh kak."

"Nabi Sulaiman."

"Nabi Yahya kak Key."

"Nabi Isa kak."

"Wah hebat." Puji Keisya pada Lala, Haura, Eca dan Dian yang baru saja menjawab bersamaan.

Keempatnya pun saling pandang seraya tersenyum senang. Kini tersisa Sava dan Caca yang masih nampak berfikir.

"Biasanya kalau shalawat nyebutnya nabi siapa hayo?" Tanya Keisya. Ia kemudian meletakkan jari telunjuknya dibibir kala melihat Raka yang sudah bersiap menjawab.

"Hehe maaf kak lupa." Ucap Raka nyengir.

"Sava tau, Sava tau."

"Apa Va?" Tanya Eca.

"Lasulullah."

Keisya lalu menatap caca. "Atau nabi?"

"Nabi Muhammad kak."

Suara tepuk tangan langsung terdengar. Sava dan Caca pun tertawa senang karena telah menjawab dengan benar.

"Pinternya masyaAllah." Puji Keisya sambil menjuil hidung mereka satu per satu.

"Yeay Sava dapat hadiah."

Keisya mulai membuka tote bagnya. Namun baru saja mengeluarkan isinya, pasang mata kedelapan anak kecil itu sudah berbinar melihat hadiah yang ada ditangannya.

𝐂𝐨𝐮𝐩𝐥𝐞 𝐀𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang