2. Teringat Choco Pie

37 4 0
                                    

Keisya memundurkan dirinya secara perlahan agar tak menganggu orang orang yang sedang berdzikir. Ia kemudian meletakkan jarinya dimulut kala Sava menolehkan kepala kebelakang dengan raut wajah yang sepertinya akan bertanya.

"Kak Key." Panggil Sava sedikit keras.

Mendengar itu, Keisya sontak saja meringis. Syukurlah tak ada ibu ibu yang menoleh pada keduanya. Hanya Eca yang kini geleng geleng kepala mendengar volume suara anak kecil itu.

"Suaranya dikecilin ya." Peringat Keisya yang langsung diangguki oleh Sava.

"Kak Kei nggak beldoa?" Tanya Sava yang mulai lemas. Kedua mata anak itu bahkan sudah menyipit tanda akan tidur.

"Ini mau berdoa." Jawab Keisya.

"Sava ngantuk."

"Kok udah ngantuk?"

"Gatau. Sava mau bobo."

Keisya tersenyum sambil memasukkan rambut Sava yang terlihat. "Yaudah kak Kei berdoa dulu ya. Nanti kalau udah selesai kakak ajak Sava pulang."

Perempuan dengan mukena putih itu akhirnya mengusap wajahnya tanpa menunggu imam selesai. Ia lalu mengalihkan pandang pada anak kecil yang sudah tertidur pulas disampingnya.

"Aku mau pulang duluan. Kalian nggakpapa aku tinggal?" Tanya Keisya pada Eca, Haura, Lala, Caca dan Dian yang posisinya bersampingan.

"Kak Key tenang aja. Kita pulangnya nanti sama kakak sepupu Haura kok." Jawab Eca lalu menoleh pada Haura. "Iya kan Ra?" Tanyanya.

"Iya betul."

"Yaudah, aku pulang ya." Keisya pun pamit sambil berusaha menggendong Sava. Walau sebenarnya anak berumur 5 tahun itu sedikit berat jika dibandingkan dengan dirinya. Namun, ia akan merasa lebih tak tega jika harus membangunkan Sava yang sudah pulas itu.

"Duh, kak Key bisa nggak ya gendong Sava sampe rumahnya? Tadi kan Sava sempat pamer kalau sebelum pergi ngaji dia makan banyak dulu." Celetuk Dian sambil menatap Keisya dengan tatapan khawatir pasalnya kakak pengajarnya itu memiliki badan yang lebih kecil.

Haura tiba tiba menengadahkan kedua tangannya. "Ya Allah, berilah kekuatan untuk kak Keisya dalam menggendong Sava. Aamiin." 

♥︎

"Kak Dafa."

Haura dengan diikuti empat temannya berlari kecil mendekati sang kakak sepupu yang berdiri tak jauh didepan masjid. Mereka kemudian menyalimi tangan laki laki tinggi itu secara bergantian sebelum akhirnya kembali melangkah.

"Wouy."

"Astaghfirullah!"

Lala yang berada paling ujung sontak saja terkejut mendengar Aldo yang tiba tiba bersuara.

"Kamu kaget La? Hehe maaf ya aku nggak sengaja tadi." Ucap Aldo nyengir.

"Awas aja kalau kamu ngagetin aku lagi. Aku pukul kamu." Balas Lala sambil menunjukkan kepalan tangannya.

"Kak Key mana? Kok nggak pulang sama kalian?" Tanya Raka membuat Dafa seketika menoleh pada anak anak kecil yang berjalan disampingnya. Ia baru menyadari kalau perempuan bernama Keisya itu tidak berada diantara mereka.

"Udah pulang duluan bareng Sava. Tadi Sava ketiduran dimasjid loh." Jawab Caca.

"Tidur?" Tanya Dafa menimpali.

𝐂𝐨𝐮𝐩𝐥𝐞 𝐀𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang