4. Aldo Minfa Maaf

44 1 0
                                    

Setelah menunaikan shalat maghrib, Keisya mengambil Al Qur'an diatas meja lalu keluar dari dalam kamarnya. Perempuan itu akan pergi ke gazebo untuk memulai kegiatan rutinnya bersama anak anak kecil. Tidak hanya belajar mengaji, ia pun terkadang menjawab pertanyaan random dari mereka mengenai agama islam.

Keisya benar benar bersyukur pernah disekolahkan dipesantren oleh kedua orang tuanya sebab ilmu yang telah didapatkannya selama ini bisa ia bagi kepada orang lain.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam kak Key."

Keisya menatap bergantian Eca dan Aldo yang nampak tak bersemangat menjawab ucapan salamnya. Namun walaupun merasa berbeda dengan keduanya, ia memilih duduk terlebih dahulu didepan mereka semua yang telah rapi membentuk setengah lingkaran.

"Kak," Panggil Raka sambil mengangkat tangannya. "Aldo sama Eca lagi nggak baikan." Lanjutnya berbisik. Syukurlah posisi duduknya berada paling ujung jadi guru mengajinya itu bisa mendengar perkataannya barusan.

"Loh kenapa?"

"Tanya langsung aja kak."

"Kak Laka bisik bisik apa?" Celetuk Sava.

Raka memperbaiki posisi duduknya lalu menggeleng gelengkan kepala. "Enggak kok."

"Kak Key, Sava mau ngaji peltama."

"Okey. Tapi sebentar ya."

"Yeay!"

"Kak, kita kan belum baca doa belajar." Timpal Dian mengingatkan.

Keisya yang memang menyadari hal itu lantas mengangguk. Ia pun kembali melihat Aldo dan Eca yang masih diam sambil memfokuskan mata ke Al Qur'an masing masing.

"Eca."

"Iya kak Key?"

"Kok malam ini nggak semangat?"

Haura yang baru teringat sesuatu sontak saja mengangkat tangannya. "Kak Key, tadi malam setelah pulang dari shalat Isya, Aldo ngatain Eca yang nggak baik." Jelasnya.

"Tapi kan aku udah minta maaf Ra." Timpal Aldo yang langsung mengangkat pandangannya ke arah Haura. Anak laki laki itu kemudian beralih melihat Keisya. "Kak, aku nggak sengaja. Aku tadi udah minta maaf tapi Eca nggak mau maafin." Katanya dengan wajah yang begitu tak bersemangat.

"Makanya kamu jangan nyebelin." Balas Eca sambil melayangkan tatapan tak suka pada Aldo.

"Kak Eca sama kak Aldo musuhan ya?" Tanya Sava yang asal menebak.

"Sok tau kamu Va." Jawab Caca.

"Enggak kok. Musuhan itu kan nggak baik." timpal Keisya lalu melihat Eca yang kembali memandangi Al Qur'an ditangannya.

"Kalian mau masuk surga nggak?"

"Mauu kak Key."

"Sava mau masuk sulga juga."

"Ah iya, aku inget satu pesan dari nabi Muhammad. Mau denger nggak Ca?" Tanya Keisya membuat para anak kecil digazebo itu sontak melihat siempunya nama.

Namun bukannya menjawab, Eca malah diam saat menyadari semua pasang mata menoleh pada dirinya. Raut wajahnya benar benar seperti orang linglung yang bingung mesti berbicara apa.

"Ca." Panggil Dian sambil memegang tangan Eca.

Seolah tersadar, Eca pun langsung menganggukkan kepalanya. "Iya kak mau." Jawabnya pelan.

"Okey aku kasih tau ya." Keisya tersenyum gemas melihat mereka semua yang kini memfokuskan pandangan kedepan.

"Dari Abu Ad-Darda' radhiyallahu 'anhu, ia berkata, "wahai Rasulullah tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang bisa memasukkan kedalam surga." Rasulullah shallallahu alihi wassalam lantas bersabda, La Taghdob Wa Lakal Jannah."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐂𝐨𝐮𝐩𝐥𝐞 𝐀𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang