3. Selama Ini Tetangga?

43 2 0
                                    

wihh 100 pembaca

♥♥︎♥︎

"Key?"

Perempuan yang sedang berjongkok didepan gerbang rumah itu sontak saja menoleh kebelakang. Ia pun langsung berdiri kala melihat sang abi menatap bingung dirinya.

"Kamu ngapain?"

"In_____loh?" Keisya refleks menunjuk laki laki disamping abinya dengan wajah terkejut.

Bagaimana bisa ia kembali bertemu dengan orang yang ditemuinya diminimarket kemarin sore?

"Keisya." Tegur Afan sang abi.

Sadar akan dirinya yang tidak sopan, Keisya pun langsung menurunkan tangannya. Tapi sungguh, kenapa laki laki tak dikenalnya ini berada ditempat tinggalnya? Bahkan ia jalan bersama abinya dan om Farez yang baru saja pulang dari shalat subuh.

"Abi." Panggil Keisya dengan raut penuh tanya.

Farez menoleh pada anaknya. "Kalian belum saling kenal ya kak?" Tanyanya tak yakin.

"Ini kayaknya mereka baru ketemu Rez." Timpal Afan lalu menggeleng heran. Oh ayolah bagaimana bisa putrinya itu tidak mengenali tetangganya.

"Kak, ini guru ngaji Haura." Beritahu Farez.

Keisya menunduk. Ia benar benar merasa malu sekarang. Selain karena kejadian kemarin diminimarket, ia pun kini seperti orang linglung yang tak mengetahui apa apa.

Sedangkan Dafa, laki laki itu tiba tiba saja berdehem dengan pandangan yang langsung beralih ke tempat lain.

"Yasudah kalian kenalan dulu." Suruh Afan.

Farez menyenggol lengan sang anak yang hanya diam sejak tadi. "Kamu nggak mau memperkenalkan diri?"

Dafa refleks melihat Keisya yang ternyata masih menatap kebawah.

"Ayo kenalan dulu. Masa tetangga nggak saling kenal." Tambah Afan.

Keisya akhirnya mengangkat kembali pandangannya dengan perasaan gugup. Entahlah, ia pun bingung dengan dirinya sendiri. Jika dipikir, mereka berdua hanya akan saling berkenalan biasa.

"Astagfirullah, astagfirullah, astagfirullah." Batinnya saat bertemu mata dengan laki laki itu.

"Kei____ nggak harus nama lengkap kan bi?" Tanya Keisya pelan. Tak mengetahui kalau laki laki yang diajaknya berkenalan itu sedang menahan senyum mendengar pertanyaan konyolnya barusan.

"Kok tanya abi Key."

"Dafa Alfareza. Panggil Dafa aja."

Keisya sontak mengalihkan pandangnya pada laki laki yang telah memperkenalkan diri itu.

"Keisya, Keisya Alhumaira." Balasnya sedikit canggung.

Dafa menganggukkan kepalanya sebagai tanggapan. Keisya pun diam setelah mengenalkan namanya.

"Abi, aku masuk ya." Ucap Keisya dengan suara yang sangat pelan. Syukurlah abinya mampu mendengar apa yang dikatakannya barusan.

"Iyaa." Jawab Afan.

Keisya lantas tersenyum pada om Farez. Perempuan itu kemudian melangkah masuk ke dalam rumah sambil memegang tempat sampah yang sudah kosong.

"Jadi kalian baru saling tau hari ini?" Tanya Afan yang langsung mengalihkan pandang pada Dafa. "Kok bisa ya nggak saling kenal padahal kalian berdua tetangga. Ah, apa mungkin karena dulu Keisya sekolahnya dipesantren jadi kamu nggak pernah ketemu?"

𝐂𝐨𝐮𝐩𝐥𝐞 𝐀𝐥Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang