Satu malam bersama nya.

255 6 0
                                    

Hari ini aku masih merasa feeling blue.. Karna tamparan wesker kemarin.. Rasanya pipi ku sangat sakit.. Apa dia akan menyiksa ku lagi malam ini?

"Hoammm enaknya ngapain ya" kata ku karna bosan. Karna seharian ini aku sering di kamar.

Setelah berpikir cukup lama akhirnya aku memutuskan untuk melakukan apa. Yaitu berjemur. Kebetulan hari ini aku bangun pagi.

Aku mengganti bajuku dengan baju yang sedikit terbuka. Tapi aku ragu.. Apakah aku cocok dengan baju ini?

Tapi orang-orang juga tidak heran melihat ku jika aku memakai pakaian sedikit terbuka seperti ini. Yang penting aku nyaman dengan uang aku pakai.

Aku berjalan ke arah belakang rumah. Karna aku ingin berjemur sambil mendengarkan musik tanpa di ganggu oleh siapapun yang menghampiri ku.

Matahari pagi hari ini sangat hangat.. Ini membuat ku hampir ketiduran karna nikmat nya hangat matahari.. Hangat nya matahari ini seperti pelukan ibu ku.. Tapi ibu ku sedang di Gorontalo.. Dan putrinya(Natalie) sedang merantau ke jakarta.

"Dipikir pikir.. Kenapa ya aku bisa bertemu laki-laki se kasar wesker?"

Aku tertawa kecil.. Tanpa ku sadari bahwa wesker sudah di belakang ku.

Dia menengok ku. Dan memegang pipi ku. Sepertinya dia mendengar ku berbicara sendiri..

"Hei.. Kau sedang berkomentar tentang diriku? " kata wesker dengan nada yang penasaran.

"Engga... Itu cuman basa-basi ku.. " jawab ku.

Dia sempat berpikir. Tapi dia langsung kembali masuk kedalam rumah. Tumben.. Biasanya dia suka menampar atau meremas payudara ku ketika aku berbohong.

Aku tidak sadar jika sudah berjemur selama 2 jam.. Ini saatnya aku untuk mandi dan mengganti pakaian ku.

Aku berjalan menaiki anak tangga.. Untuk mengambil baju.. Karna aku ingin mandi.

Saat aku sampai dikamar aku melihat wesker yang sedang merokok sambil melihat jendela. Seperti biasa. Pakaiannya hanya celana boxer. Tanpa memakai baju atau yang lain.

Aku diam-diam membuka lemari pakaian.. Karna wesker disitu sedang berdiri di dekat balkon sambil merokok..

Tapi sial. Aku ketahuan.. Dia menghampiri ku. Rokok nya hanya dilempar dari balkon begitu saja.

Dia menepuk pundak ku. Dan berkata.
"Tunggu pembalasan ku nanti. " kata wesker.

Aku tidak tau apa maksud kata-kata yang dia katakan kepada ku. Tapi dia akan membalas perbuatan ku. Karna aku ketahuan berbohong(kalian bisa baca bab 4 ya)

Setelah dia menepuk pundak ku. Dia kembali menyalakan rokok yang dia ambil di meja. Dan dia menunggu ku selesai mandi.

Saat aku berendam di bak mandi aku jadi berpikir. Sebenarnya dia ingin menikah dengan ku atau tidak? Mengapa dia selalu melakukan kegiatan yang di lakukan suami istri saat sesudah menikah?

Aku kembali ke kamar wesker. Dengan rambut yang terurai.. Dan baju dinas yang dia berikan untuk ku. Karna baju dinas ini sangat nyaman digunakan.

"Bagaimana? Sudah mendingan? " ucap ku.

Dia tidak menjawab. Tapi hanya tersenyum. Dia berjalan ke arah ku. Dengan rambut ku yang terurai tapi sedikit berantakan.

Dia memegang pipi ku. Dan sedikit memegang rahang ku. Mataku langsung melebar. Jantung ku berdebar sangat kencang.

"Cantik." kata wesker.

Aku tidak tau mengapa dia berbicara seperti itu kepada ku. Tapi aku yakin. Pasti ada hubungan nya dengan siksaan ku nanti.

Aku menaruh handuk ku di gantungan baju kamar mandi. Dan aku kembali berpikir. Mengapa tadi dia seperti itu?

Mbak Alisa tidak sengaja melihat ku keluar dari kamar mandi. Dia terlihat sedang kesusahan. Karna aku dengar dengar wesker mengadopsi 3 anak kucing.

"Eh.. Mbak Alisa. Mau ku bantu? " ucap ku dengan khawatir.

"Ga usah.. Lagian ini cuman anak kucing.. Aktif banget." jawab mbak Alisa.

Mbak Alisa menolak untuk dibantu.. Padahal sangat jelas. Anak kucing itu berlari larian ke seluruh ruang tamu. Dan hampir menjatuhkan vas bunga.

Aku kembali ke kamar wesker. Dan mengambil ponsel ku diatas meja kerjanya. Aku berbaring dikasur sambil bermain ponsel dan memegangi payudara ku. Karna rasanya sangat sakit.. Payudara ku seperti berdenyut..

"Ahhh.. Sakit banget anjir." kata ku dengan suara yang sedikit berbisik.

Wesker kembali menghampiri ku. Dan dia duduk di samping ku. Aku tidak tau mengapa dia menjadi sangat positif kepada ku..

"Sakit? Yang mana? " kata wesker.

Mata ku melebar. aku berbalik badan dan melihat wesker dengan pandangan sinis dan juga penasaran.

"Dada ku... Sakit.. Rasanya kayak berdenyut gitu.. " jawab ku.

Dia hanya membelai rambut ku.. Dan hanya melemparkan senyum tipis kepada ku... Aku pikir dia akan peduli. Ternyata hanya tersenyum.

Aku kembali berbaring sambil bermain dengan ponsel ku. Dan ternyata payudara ku masih sangat sakit. Bahkan untuk berbaring saja sudah sangat sakit. Apa karna di remas wesker kemarin malam?... Entah lah..

"Ahh.. Sakit banget... Perih lagi.."
Kata ku sambil memegangi payudara ku lagi.

Wesker hanya melihat ku dari balkon. Sambil menghisap rokoknya itu.

Saat aku memegangi payudara ku. Aku ketiduran... Itu membuatku sedikit khawatir..

Saat aku terbangun. Seisi kamar wesker sangat sunyi.. Dan hanya ditemani lampu tidur saja.. Tapi aku curiga.. Mungkin dia akan menghampiri ku sebentar lagi.

Aku memutuskan untuk memeriksa ponsel ku. Ternyata aku bangun pada pukul 22:09.

Aku mendengar suara pintu yang sedang dibuka.. Dan benar saja. Itu wesker. Dia baru saja dari kamar mandi..

Dia duduk di sofa kesayangannya itu. Dan mengambil sebatang rokok yang ada di samping nya. Kurasa dia sangat mencintai rokok.

Aku ingin berbicara dengan wesker. Tapi suaraku.. Sangat tidak mendukung.. Karna aku masih sedikit mengantuk.. Tapi aku tidak peduli..

"Tumben.. Biasanya kamu kerja.. " kata ku.

Wesker melihat ke arah ku. Dia sedikit mengkerut kan dahinya.. Mungkin dia sedikit terkejut.. Karna suara ku.

"Hari ini seluruh anggota polisi S.T.A.R.S sedang diliburkan. " jawab nya dengan singkat.

Setelah dia menjawabnya. aku hanya melamun.. Karna payudara ku masih sedikit sakit..

"Hm? Kenapa? Masih sakit?" tanya wesker.

"Sedikit... Ah.. " jawab ku.

Payudara ku memang sedikit sakit.. Tapi juga sangat perih. Aku tidak bisa mengendalikan suara desahan ku. Aku tidak mau jika wesker ingin melakukan sex hanya karna suara ku..

Tiba tiba terdengar panggilan telepon dari ponsel wesker. Aku tidak memperdulikan nya. Tapi wesker? Hahhh.. Dia hanya membiarkan nya berdering seperti itu. Mungkin dia lebih mencintai rokoknya.

"Ahh... Sakit banget.. " ucap ku.

Sial. Dia hanya tersenyum melihat ku. Dan syukur nya malam kali ini dia tidak melakukan sex dengan ku.

To be continue 🐔

Pacar Kasar. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang