Chapter 15

276 34 1
                                    

"Welcome Back to Home!!!".

Ke 4 wanita yang baru saja melangkah masuk ke dalam rumah kediaman orang tau Jisoo sontak di kejutkan dengan suara pinata dan teriakan dari Sandara juga kedua sahabat Jisoo-Bona dan Seulgi, menyambut kedatangan Jisoo.

"Selamat datang kembali unnie". Cahaeyoung berujar,ia mencium pipi Jisoo.

Jisoo menoleh sesaat pada Cahaeyoung,kedua mata Jisoo memanas melihat orang-orang yang menyayanginya menyambut kepulangan nya. Jennie mendorong kursi roda Jisoo menghampiri ke tiga wanita yang sudah sedari tadi menanti kedatangan Jisoo.

"Selamat kembali ke rumah sayang".

Seraya membungkuk setengah badan nya, Sandara memeluk putri sulungnya nya itu,air mata nya tanpa sadar menetes, merasakan kebahagiaan melihat putri nya itu sudah kembali ke rumah dengan keadaan baik.

"Gomawoyo eomma". Lirih Jisoo.

Seraya membawa sebuah buket bunga Bona menghampiri Jisoo. "Ini sebagai ungkapan terima kasih ku karena kau sudah kembali lagi". Ujar nya seraya menyerahkan buket bunga tersebut pada Jisoo.

"Gomawo Bona-ya". Ujar Jisoo menatap haru sahabat nya itu.

Perhatian Jisoo menatap ke arah Seulgi yang berdiam diri seraya mengusap kedua pipinya yang sudah basah karena air mata.

"Apa kau hanya akan menangis seperti itu bear?". Tanya Jisoo.

Alih-alih tangis nya berhenti,tangis Seulgi malah semakin pecah,isakan tangis nya semakin jelas terdengar membuat semua orang terkekeh melihat wanita itu.

"Jisoo-yaa". Dengan Isakan tangis nya,Seulgi menghampiri Jisoo lalu memeluk gadis itu.

Melihat salah satu sahabat nya yang terkadang cengeng padanya hanya terkekeh,ia mengelus punggung seulgi yang naik turun karena tangis nya.

"Kenapa kau malah menangis seperti ini??". Tanya Jisoo.

Mendapatkan pertanyaan itu Seulgi melepaskan pelukannya. "Aku terharu pabo-ya, akhirnya kau kembali setelah betapa sekian lama. Bogoshipo".

Tangsi Seulgi kembali pecah,ia hendak memeluk Jisoo kembali namun terhalang oleh tangan Bona yang menghalangi nya. Gadis bermata beruang itu sontak menoleh pada gadis di sampingnya.

"Lebih baik hentikan dulu tangis mu,dasar cengeng". Ujar Bona dengan ketus.

Seulgi mendelik tidak suka pada Bona,ia mengusap kedua pipinya kembali yang lagi-lagi basah karena air mata nya sendiri.

"Sudah, sebaiknya Jisoo biarkan beristirahat di kamar,dan yang lain bantu eomma menyiapkan makanan nya".

Semua orang yang berada di ruangan menoleh pada Sandara,dan mengangguk paham.

"Ne,unnie bawalah Jisoo unnie ke kamar nya". Ujar Chaeyoung pada Jennie.

Jennie mengangguk lalu mendorong kursi roda Jisoo menuju kamar nya yang sudah di siapkan Sandara di lantai utama. Sedangkan ke 4 gadis lainya membantu Sandara di are dapur untuk menyiapkan makanan meskipun sebagai ke 4 gadis itu hanya akan duduk manis dan hanya menyaksikan sebagain lainya berkutat dengan alat-alat dapur.

Pintu besar kamar Jennie membuka nya secara perlahan dan membawa Jisoo memasuki kamar.

"Eomma mengalihkan sementara kamar mu di bawah". Ujar Jennie memberikan penjelasan,ia tau Jisoo akan mempertanyakan kamar nya yang kini ia masuki untuk di tempati,pasalnya kamar nya berada di lantai atas.

Mendengar hal itu,Jisoo hanya mengangguk paham. Perlahan Jennie membantu Jisoo bangkit dari kursi roda nya untuk duduk di tepi ranjang.

"Gomawo Jendeugk". Ujar Jisoo.

365 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang