01

35 1 0
                                    

Sebuah mobil sedan hitam berhenti di sebuah tanah lapang.

Mobil itu terparkir tidak jauh dari seorang pemuda yang sibuk memburu monster, diatas tumpukan mayat monster lainnya.

Momoru keluar dari mobil itu dengan sebuah tas berukuran sedang yang dibaluti warna hitam. Momoru lalu memperpendek jarak antara dirinya dengan pemuda berambut pirang itu.

"Tuan, tidakkah cukup untuk hari ini?"

Pemuda itu membalikkan badannya yang berlumuran darah ke arah Momoru.

"Ah? benarkah? memangnya sudah berapa lama?" tanyanya sambil mengusap noda darah yang ada di pipinya.

Momoru mengeluarkan sebuah stopwatch dari saku kanannya.

Stopwatch itu menunjukkan angka 02:55:78

"Kurang lebih dihitung dari gerbang awal,  sudah 2 jam 55 menit tuan"

"2 jam? itu kan baru sebentar?"

Momoru menghela nafas dan mendekati tuannya. Melewati tumpukan mayat-mayat monster yang telah dibunuh oleh tuannya itu.

"Ingat janji tuan kemarin?" 

Tanya Momoru sembari mengusap bercak darah yang ada di wajah tuannya.

"Janji? Oh- benar juga. Aku lupa sepertinya karena aku terlalu asyik dengan senjata baruku ini" 

Caelum melihat pantulan dirinya sendiri di senjata barunya yang penuh dengan bercak darah.

Caelum lalu tersenyum dan menepuk pundak Momoru.


"Kenapa tuan?"

Tanya Momoru sedikit bingung

"Momoru, kau masih ingat sapu tangan milikmu?" 

"Ya...? Saya selalu membawanya. Memangnya kenapa tuan?"

"Ikatlah sapu tangan itu disini"

Caelum menunjuk salah satu bagian senjatanya

"Untuk apa tuan?"

Tanya Momoru lagi.

Caelum lalu duduk di salah satu batu besar yang terletak tak jauh dari situ.

Ia tersenyum lalu tertawa kecil

" Untuk apa? Sebagai pengingat, bahwa aku berhasil mendaptkan ini bukan karena diriku sendiri. Tanpa adanya kau Momoru, entahlah seperti apa diriku sekarang" 


Momoru hanya terdiam mendengar ucapan tuannya itu.

"Ayolah Momoru, akulah satu-satunya majikanmu, dan kaulah satu-satunya asistenku. Kita hanya memiliki satu sama lain." 

Caelum mendongak keatas, melihat sang senja yang perlahan membiru.

"Yah... setidaknya untuk saat ini"

Lanjut Caelum.


Momoru membuka tas hitamnya.

Ia mengambil sepasang sarung tangan berwarna putih dan sebilah pisau.

Dengan cekatan ia mulai memisahkan bagian-bagian tubuh monster.

Isi tubuh mereka tidak rumit. Hanya bagian luar, dan inti.


Selagi Momoru memisahkan, mengelompokkan dan mengumpulkan anggota tubuh mereka.

Caelum bertanya dengan penasaran.

4-th Lord'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang