chase us, 'till you find your own death
Makan malam terakhir.
Selama tiga minggu terakhir, tidur Hyunsuk tak pernah tenang. Kepalanya selalu gelisah memikirkan berbagai macam ketakutan yang akan datang seperti sebelum ia datang di tempat ini. Ibunya bagai benalu yang terus hinggap dikepala, menempel, menghantui pikirannya yang sudah seperti benang kusut.
Besok adalah hari terakhir, hari kembalinya dia pada neraka buatan manusia.
Anna memperhatikan Hyunsuk dari awal, bahkan dari pagi tadi. Wajahnya murung, matanya menatap kosong pada sepiring daging rempah yang dipanggang dengan mentega. Nanny juga menyadari hal itu, semenjak ulang tahunnya dua hari yang lalu Hyunsuk tak lagi tersenyum seperti biasa.
"Hyunsuk..."
Hyunsuk terperanjat, ia menatap Nanny yang kini menggenggam tangan kirinya.
"Apa makanannya tidak enak? Kau mau Anna memgganti makananmu?"
Hyunsuk menggeleng keras. "Tidak Nanny, ini enak, masakan Amna adalah yang terbaik." Ranum itu tersenyum, meski tangannya bergetar meraih alat makan dan mulai menjejalkan potongan daging ke mulutnya.
Anna menatapnya teduh, sementara Matt dan Chriss hanya diam di sudut ruangan. Mungkin mereka juga merasa sedih karena besok adalah hari terakhir sang tuan kecil berada di rumah. Anna membungkuk untuk pamit keluar karena ada pekerjaan yang belum diselesaikan.
Nanny melirik cucu satu satunya dengan sedih, sejujurnya ia juga tidak ingin melepas Hyunsuk untuk kembali ke tangan sang iblis yang ia sebut sebagai menantu. Namun apa daya, perjanjian tetaplah perjanjian, ia akan mati lebih cepat bila bertindak nekat.
"Habiskan makananmu ya sayang.... Setelah ini tidak akan ada lagi yang memasak makanan enak untukmu..."
Dan Hyunsuk menangis dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
how to deal with the devil [hoonsuk]
Fiksi Penggemar"are you sure, pretty?" "take me." "okay, deal."