Faza mendengus dikelas, dia melirik kearah meja Angga yang ramai dikerubungi teman-temannya sedangkan dia terdiam ditempat duduknya sambil bermain ponsel.
Sejak tadi pagi, Angga mengabaikannya seolah mereka tidak kenal, seperti dulu, mungkin karena Faza yang terlalu excited dekat Angga atau yang lain, dia tidak tahu.
Matanya menatap kearah ponsel dengan bosan, guru ipa sedang ada rapat dan dua jam kedepan mereka memiliki jam kosong, beberapa anak meluncur kekantin dan beberapa mendekam dikelas bermain ponsel.
Terlebih tidak tugas yang ditinggalkan membuat mereka tambah bebas, Faza mengaruk rambutnya bingung, dia melirik kearah jendela dan memutuskan untuk keluar dari kelas karena mati kebosanan.
Saat dia keluar, tanpa disangka ada yang mengikutinya, itu Nara, teman wanita dikelasnya, dia melirik bingung. "Ada apa?"
Nara terkekeh, "Gapapa, lo mau kemana? ikut dong,"
Tidak Faza duga ternyata Nara tidak sendirian, dia melirik dua teman Nara dibelakang, ada Chelsea dan Zara.
"Kalian ngapain ngikutin gue?"
Chelsea mendekat, "Udah, kita itu bosen makanya ngikutin lo,"
Faza mengerutkan alisnya, "Buat apa? dah, gue mau kekantin,"
Mereka ber empat berjalan bersama, Faza tidak terlalu keberatan ketika trio itu mengikutinya, karena sebenarnya mereka memang cukup dekat, terlebih dengan Nara, mereka sudah bersama sejak masih sekolah dasar.
Tanpa mereka sadari, tepat didepan pintu kelas mereka yang jaraknya cukup jauh dari mereka berdiri ada Angga yang melirik dengan angkuh sambil memasukkan kedua tangannya ke saku.
Azka menoleh bingung, "Ngeliatin apa, cepet keburu ketauan guru,"
Angga memalingkan wajahnya segera, mukanya berubah masam dan berjalan mengikuti Azka dengan enggan, mereka berencana pergi ke rooftop untuk merokok.
"Lo lagi jatuh cinta ya Ngga?"
Ucapan Azka berhasil membuat fokus Angga buyar, dia menatap lurus dengan muka datar tanpa ekspresi. "Engga."
"Terus? dari kemarin ada yang beda sama lo tau,"
"Gaada yang beda dari gue,"
Angga mempercepat jalannya dengan kakinya yang jenjang menuju rooftop meninggalkan Azka dibelakang, membuatnya kelimpungan dan segera mengikuti langkah Angga.
.
.
.
"Lo ada hubungan apa sih sama Angga?"
"Hubungan? kita temen?"
Chelsea menepuk dahinya, "Bukan gitu.. dari kemarin kalian deket tau, ada sesuatu nih?"
Nara terkekeh, "Bener tuh, biasanya Angga ogah sama lo,"
"Terus kenapa? itu kita deket karena bahas event gaada yang lain,"
Ketiga orang itu memasang wajah mengejek, seolah tidak percaya dengan perkataan Faza barusan.
Percakapan terputus sebentar, mereka menyantap bakso hasil taktiran Chelsea dengan lahap sebelum melanjutkan perbincangan itu.
"Ga kerasa ya kita udah mau lulus.. udah disibukin sama ujian," Celetuk Nara, dia menghabiskan baksonya duluan, dia menyandarkan punggungnya di dinding.
Kebetulan mereka duduk di bangku kantin paling pojok, jadi ada tempat bersandar.
"Hooh nih, kalian pada lanjut kemana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Confused Fate [On Going]
Teen FictionPada awalnya ini hanya perasaan denial dari Angga untuk Faza, namun hanya karena kejadian kecil yang tidak sengaja terjadi diantara mereka membuat perasaan itu perlahan tumbuh. Mereka tumbuh seiring berjalannya waktu, membuat Angga hampir tidak dapa...