Episode 2

1.4K 204 1
                                    

" Itu dokkaebi saat dia pertama kali muncul, seseorang berkata begitu"

(M/n) menatap waspada dokkaebi dari kejauhan. Saat ini dia sedang berada jauh dari tempat dimana dokkaebi itu muncul.

"Tidak salah lagi...itu..." Gumam (M/n), menatap kearah dokkaebi.

Dua tanduk kecil..

mahluk gaib yang kecil, memakai baju jerami, dan berbulu halus melayang di udara Penampilannya terlalu aneh untuk di sebut peri, terlalu jahat untuk disebut malaikat, dan terlalu polos untuk dimakan iblis. Karena itu mahluk tersebut disebut sebagai 'Dokkaebi'.

'jadi ini benar-benar nyata?' Batin (M/n) yang sekilas melihat kearah Dokkaebi itu melayang.

Saat fiksi dan kenyataan bertumpang tindih dengan tepat. Dan (M/n) harus menyadari bahwa ia terjebak dalam kenyataan itu.

Ini bukan mimpi...

Ini adalah situasi berbahaya yang tidak pernah dialami oleh nya sebelum nya. namun walaupun begitu dia akan bertahan hidup di dunia ini, meskipun dia melupakan fakta bahwa dia terjebak di dunia ini.

[&AH#@!&AH#!.]

[&AH#@!&AH#!.]
.
.
.

"Ngomong apa dia?"

"Apa ini semacam teknologi Ar"

"Jelek"

Di tengah desas-desus obrolan dari para penumpang, (M/n).dapat melihat Dokja terpaku pada kejadian itu. Sepertinya Pria itu tengah terjebak dalam pemikirannya sendiri.

(M/n) kemudian bangkit dari tempat duduknya, lalu berjalan kearah dokja dan sangah berada.

"Apa itu dokkaebi?" Tanya (M/n) walaupun ia sudah tau, kini posisinya berada di samping kanan Dokja.

Mendengarkan perkataan (M/n) membuat Dokja yang berada di sampingnya terkejut, dan keluar dari lamunannya. Pria itu lalu menoleh kearah (M/n) sebentar, sebelum pandangannya kembali pada dokkaebi.

"Sepertinya itu bahasa spanyol, apa saya coba bicara dengan nya?" Ucap Sangah yang membuat Dokja dan (M/n) menoleh kearah nya.

"Memang kau tau apa itu?, Kamu mau minta pinjam uang padanya?" Tanya Dokja sweatdrop.

"Ng-nggak sih..." jawab sangah canggung.

(M/n) hanya terdiam melihat obrolan dari dua orang itu, sebelum ia mendengar dokkaebi berbicara menggunakan bahasa Korea.

[Ah, ah, apa kalian bisa dengar? Duh, aku kerepotan karena pact bahasa koreanya nggak jalan]

[Semuanya apa kalian bisa mendengar ku?!]

Mendengar bahasa ibu yang dilontarkan oleh dokkaebi itu, beberapa penumpang kini menjadi tenang. Walaupun ada yang sedikit terganggu dengan kemunculan dokkaebi itu.

"Hei, apa yang kau lakukan?" Tanya salah satu penumpang menatap Dokkaebi.

[Eh?]

"Apa ini syuting film? Saya ada audisi jadi harus cepat pergi." Kata Salah satu penumpang menatap Dokkaebi dengan tatapan jengkel.

[Ahh, audisi begitu ya. Jam segini juga ada audisi ya. Haha sepertinya penyelidikan datanya kurang tepat, padahal katanya paling banyak yang ikut kalau mulai layanan berbayar sekitar jam 7 malam]

Dokkaebi itu berbicara dengan polos, membuat orang-orang di sekitarnya tidak paham apa yang sedang ia bicarakan oleh mahluk kecil itu.

"Ngomong apaan sih..." Keluh penumpang yang tadi bertanya.

The Story of a Reader {ORV  x Male Reader} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang