Episode 7

1K 169 8
                                    

Dalam sekejap (M/n) merasa dirinya sudah tidak lagi berada di dalam kereta, Namun dirinya sekarang tengah berada di luar kereta.

"Eh?!"

(M/n) menatap sekelilingnya dengan terkejut namun rasa terkejutnya mulai hilang, ketika ia ingat harus membantu yang lainnya. (M/n) dengan cepat mencari pintu yang masih berkerja dari luar kabin untuk membantu yang lain yang masih terjebak didalam kereta.

merasa ada satu pintu yang masih sedikit berkerja (M/n) segera memanggil Sangah yang kebetulan berada di dekat situ. "Hei! Aku menemukan nya! Di sini!" Kata (M/n) sembari memukul-mukul kaca pintu subway, mencoba menarik perhatian sangah.

Sangah yang melihat (M/n) dari dalam, segera memberitahu yang lainnya. "Dokja disini!". Panggilan Sangah langsung menarik perhatian semua orang, Dokja yang melihat ada satu pintu yang masih berkerja tanpa basa-basi langsung menarik panel switchgear agar pintu terbuka.

"Terbuka!" Namun meskipun terbuka, pintu itu hanya bisa membuka sedikit celah lalu kemudian pintu itu macet dan rusak.

"Sepertinya disini juga rusak." Ucap hunsyung yang melihat pintu itu macet "tapi ini tempat yang punya kemungkinan kita untuk keluar" kata Dokja, sebelum melihat (M/n) yang berada di luar pintu.

"Hei, bagaimana cara nya kau bisa keluar?" Tanya Dokja penasaran, (M/n) yang mendengar pertanyaan dari Dokja hanya menggaruk tengkuk nya sebelum menjawab. "Aku menggunakan skill teleportasi ku, hehe" jawab (M/n) sembari memalingkan wajahnya.

Dokja menatap datar (M/n), sebelum berpikir. 'skill ya...' Batin Dokja sebelum menoleh kearah Hunsyung. "Hunsyung gunakan skill mu" ucap Dokja yang membuat hunsyung bingung.

"Apa?" Hunsyung lalu menoleh kearah dokja dengan tatapan bingungnya. "Itu benar hunsyung pakai skill mu" Kata (M/n) dari luar.

"Apa maksudnya skill?..." Ucap hunsyung yang membuat (M/n) facepalm.Semua orang bisa mendengar (M/n) menghela nafas ketika mendengar perkataan hunsyung yang terlalu polos.

Sungguh untuk seorang pria yang bertubuh besar dan berotot sungguh disayangkan jika mempunyai sifat seperti itu. Beruntungnya ada Dokja yang mau menjelaskan cara kerja skill pada hunsyung, walaupun  butuh waktu beberapa menit untuk menjelaskan.

"Harusnya kau cek saat jendela atribut tadi.  kau itu tentara, jadi pasti ada skill yang bisa dipakai dalam situasi seperti ini" ucap Dokja.

"Em...ada satu sih, tapi aku gak tahu gimana cara pakainya" balas hunsyung. "Pikirkan dalam hati kalau kau mau memakai skill itu" jelas Dokja menambahkan.

"Tinggal begitu saja?"

Hunsyung terdiam beberapa saat, sebelum mengikuti arahan Dokja. Lelaki kekar itu menghela nafas, sebelum kemudian mulai membuka pintu itu dengan sekuat tenaga.

"Waaaa!!"

otot bisep hunsyung membesar ketika pria itu menggunakan skillnya. Tak lama kemudian pintu itu berhasil terbuka, dan (M/n) dapat melihat raut wajah berseri-seri dari hunsyung ketika ia berhasil membuka pintu itu.

"Berhasil beneran bisa!"

(M/n) hanya bisa tersenyum menanggapi hal itu, meskipun dia tau skill yang digunakan oleh hunsyung bukanlah sebuah skill melainkan sebuah stigma. Singkat Nya stigma adalah kekuatan pemberian dari konstelasi yang mensponsori kita.

(M/n) mengintip kedalam kabin dan melihat pintu besi yang menyambung dengan gerbong 3707 akan segera hancur "Hei semuanya ayo cepat!" Teriak (M/n).

Mereka semua kemudian berlari keluar dari dalam kereta. Namun kalau (M/n) ingat... masalah selanjutnya bukan pintu besi, tapi....

The Story of a Reader {ORV  x Male Reader} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang